![](https://batampos.co.id/core/uploads/2017/02/ilustrasi-maling-besar-2.jpg)
batampos.co.id – Aksi pencurian terjadi di kawasan Bengkong Garama, Minggu (28/5) malam. Kawanan pencuri membobol toko aksesoris mobil.
Kapolsek Bengkong AKP Buala Harefa membenarkan adanya kejadian pencurian ini. Dikatakannya, pencurian ini terjadi pada saat ruko dalam keadaan kosong dan kawanan pencuri ini masuk dari jendela samping ruko.
“Kejadiannya itu setelah magrib. Pemilik ruko diduga sedang keluar untuk berbuka puasa bersama dengan keluarganya. Mereka masuk dari kaca nako samping ruko,” ujarnya.
Sepulangnya pemilik dari berburu makanan untuk berbuka puasa, ia kemudian melihat ada tangga yang berdiri di samping rukonya dan ia bergegas langsung masuk ke dalam rumah. Setibanya di dalam rumah, ia melihat kawanan pencuri itu sedang beraksi.
“Koban langsung berteriak saat kejadian itu. Sementara pelaku yang berjumlah empat orang langsung keluar meninggalkan ruko. Mereka mengambil kalung dengan kerugian sekitar Rp. 6 juta,” tuturnya.
Mendengra teriakan dari pemilik ruko, beberapa warga yang berada di sekitar rumahnya sempat mengamankan salah seorang pelaku. Namun, ia berhasil kabur setelah salah seorang temannya mengaku sebagai aparat kepolisian.
“Memang pelaku yang diamankan warga lepas. Ia diduga dibawa oleh temannya sendiri,” ucapnya.
Setelah mendapati adanya laporan dari warga, jajaran Polsek Bengkong langsung mendatangi lokasi kejadian dan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Dari hasil olah TKP, polisi mengamankan salah seorang yang diduga sebagai salah seorang dari pelaku.
“Kami amankan salah seorang pria berinisial At. Dari pengakuannya, dia memang ikut sama rombongan itu,” tuturnya.
Harefa menambahkan, saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan dengan memintai keterangan At untuk mengejar pelaku lainnya yang berhasil melarikan diri.
Sementara itu, Kapolresta Barelang AKBP Hengki mengatakan, jajaran Polresta Barelang akan meningkatkan program Panic Button, terutama dalam membantu polisi dalam kecepatan bergerak apabila terjadinya aksi kriminalitas.
“Sejauh ini masyarakat yang bekerja sama di kalangan prangkat Rt dan Rw. Kita sudah siapkan operatornya untuk menanggapi adanya permasalahan,” katanya.
Tidak lupa, Hengki menghimbau kepada seluruh pelaku usaha maupun kantor-kantor untuk bekerja sama dengan pihak kepolisian dengan menggunakan aplikasi Panic Button. Pasalnya, aplikasi ini menurut Hengki diluncurkan sebagai bentuk pelayanan polisi kepada masyarakat.
“Kami sudah meluncurkan aplikasinya, otomatis juga harus direspon oleh masyarakat. Kepada pelaku usaha sangat penting dan harus mau mengikuti program Panic Button,” imbuhnya. (cr1)