Jumat, 29 Maret 2024

Beli BBM Pakai Jeringen, Karyawan SPBU Diamankan

Berita Terkait

batampos.co.id – Polsek Gunung Kijang, mengamankan dua warga Desa Pengudang Kecamatan Teluk Sebong. Yakni Gn, dan Dd, serta Ad salah satu petugas SPBU di Kilometer 16, Kecamatan Toapaya.

Ketiga pria ini diamankan, karena kedapatan mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium dan solar dengan menggunakan jerigen.

“Tiga pelaku ini kami amankan langsung saat mereka mengisi minyak sebanyak 11 jerigen. 7 jerigen Premium dan dan 4 jerigen Solar, ” jelas Kapolsek Gunung Kijang, Hendriyal, diruang kerjanya, Senin (5/6).

Ia mengatakan penangkapan ini berawal saat petugas kepolisian Polsek Gunung Kijang, melakukan patroli disekitar lokasi Kilometer 16, Kecamatan Toapaya.

“Penangkapan ini berdasarkan dari kecurigaan akibat kemacetan panjang di SPBU itu. Setelah dicek ternyata antrian ini diakibatkan petugas lagi ngisi minyak ke dalam jerigen dalam jumlah banyak,” ungkapnya.

Hendriyal menjelaskan pengisian BBM menggunakan jerigen, tentunya menyalahi aturan yang tertulis dalam UU nomor 22 tahun 2012 tentang Migas.

“Pelaku ini menyalahi aturan khusus pasal 53 tentang larangan pengangkutan minyak menggunakan jerigen, serta pasal 55 tentang ketentuan pengaturan subsidi terhadap solar yang tidak boleh membeli dalam jumlah banyak. Sanksinya hukuman 5 tahun penjara,” terangnya.

Ia juga menyebutkan dari hasil keterangan yang didapat dari pelaku ini ternyata proses pembelian minyak menggunakan jerigen dalam jumlah banyak tersebut sudah berlangsung sejak lama.

“Pembelian minyak ini sudah sering dilakukan. Sistem mainnya dengan memberi fee kepada petugas SPBU sebanyak Rp 5 ribu per jerigennya. Jadi petugas juga mengambil keuntungan dari sini,” sebutnya.

Sementara itu, Gn, mengakui dirinya memang sering membeli BBM tersebut dengan menggunakan jerigen di SPBU itu, namun ia beralasan pembelian minyak dalam jumlah banyak itu digunakan nelayan untuk bisa bekerja mencari ikan di laut.

“Kami kesulitan mencari kebutuhan Solar yang sangat terbatas di Desa Pengundang, makanya kami terpaksa turun ke Kilometer 16 untuk membelinya. Kalau tak ada solar kami tidak bisa melaut mencari ikan,” imbuhnya. (cr20)

Update