Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman mengaku gembira dengan perkembangan dunia investasi di daerahnya. Utamanya dari sektor pariwisata yang terlihat makin bergairah dengan keberadaan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Kelayang, di Belitung.
KEK yang tercepat ditetapkan oleh Presiden RI Joko Widodo. “Hanya 5 bulan, langsung running, dan sudah mulai ground breaking. Ini juga karena CEO Commitment, di mana Bupati Belitung dan Gubernur Bangka Belitung mensupport total,” kata Menpar Arief Yahya di Jakarta.
Saat ditemui usai rapat terbatas membahas evaluasi pelaksanaan program strategi nasional dan program prioritas Provinsi Bangka Belitung, di kompleks Istana Negara, Selasa (6/6), Erzaldi menyebut perkembangan KEK Tanjung Kelayang sangat bagus.
Hal itu ditandai dengan semakin tingginya minat investor menanamkan investasinya di KEK Tj Kelayang. Salah satunya China Harbour yang akan berinvestasi senilai USD 1 miliar untuk pembangunan hotel.
“China Harbour, satu miliar dolar yang akan meluncur ke sana. Besok tandatangan MOU bersama menko ekuin,” ujar Erzaldi di kompleks Istana Negara.
Terkait kendala elektrifikasi yang sempat disampaikannya usai pelantikan di Istana Negara pada bulan lalu, Erzaldi menyatakan sudah tidak ada persoalan. Sudah ada solusi bagus, yang ke depan akan memperkuat kepercayaan para investor untuk menanamkan modal di Bumi Laskar Pelangi itu.
“Itu cuma transmisi saja yang kurang. PLN sudah tingkatkan kapasitasnya, malah kami mengundang pak presiden dan pak wapres untuk meresmikan (pembangkit), yang tadinya sudah diresmikan di kalimantan,” tambah Gubernur Erzaldi.
Menteri Pariwisata Arief Yahya saat ditemui usai rapat tersebut menambahkan, jumlah investasi yang diharapkan masuk ke KEK Tj Kelayang memang cukup besar. Pertumbuhannya cukup signifikan, dan itu menjadi indicator sebuah kawasan baru itu cocok untuk dikembangkan sebagai destinasi prioritas bersama 9 Bali Baru lainnya.
“Total yang kami harapkan satu miliar dollar. Satu miliar dollar untuk resort dan satu miliar dollar untuk infrastruktur. Tapi infrastruktur ini pemerintah. Seperti bandara itu program pemerintah tapi dikerjakan AP II, dia akan invest Rp 300 miliar,” tambah dia.
Menurut Arief Yahya, KEK yang lama seperti Tanjung Lesung Banten, itu sudah lebih dari 20 tahun stagnan. Di era Presiden Jokowi ini, langsung diprogramkan pembangunan jalan tol dari Serang ke Panimbang, Banten dengan panjang 84 kilometer. Jalan tol itulah yang akan men-drive Pariwisata dan ekonomi di Banten. “Terutama arah ke Tanjung Lesung sampai Taman Nasional Ujung Kulon sana,” ujar Arief Yahya.
Menurut Arief, Banten layak hebat dalam Pariwisata. Banten punya posisi geografis yang sangat dekat dan strategis, dengan ibu kota Jakarta. Tempat market travellers nusantara yang punya daya beli terbesar di Indonesia. Banten juga dekat dengan Bandara International Soekarno Hatta, yang sudah ditetapkan sebagai gerbang Pariwisata Indonesia.
“Karena itu, Banten harus didorong agar pariwisatanya makin maju pesat dan berkembang lebih jauh. Potensi alam dan budayanya juga sangat kuat. Tinggal CEO Commitment-nya agar mempercepat sukses sebagai destinasi prioritas nasional juga,” ungkap Arief Yahya.(*)