Jumat, 19 April 2024

Pasar Sepi Pembeli, Pedagang Bersedih

Berita Terkait

Warga sedang belanja di Pasar Fanindo, Tanjunguncang, Batuaji, F. Dalil Harahap/Batam Pos

batampos.co.id – Situasi lengang terlihat di sejumlah pasar basah di Batuaji dan Sagulung. Pasalnya pengunjung pasar basah menurun drastis sejak hari raya Idul Fitri 1438 H yang jatuh pada Minggu (25/6) lalu. Kondisi tersebut menjadi keluhan serius para pedagang sebab dagangan mereka banyak yang tak terjual.

Sintia Sindi salah satu pedagang sayur di pasar Fanindo menuturkan, kondisi tersebut sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

“Biasanya setelah lebaran langsung kembali ramai karena harga kebutuhan pokok sudah kembali normal, tapi tahun ini berbeda. Beberapa hari ini nyaris tak ada pembeli. Kami jadi kewalahan,” katanya, Jumat (30/6).

Harga kebutuhan pokok untuk sayur-sayuran kata Sintia sudah kembali normal bahkan ada yang turun drastis. Sayur bayam misalkan selama lebaran kali harganya tembus angka Rp 18 ribu per kilogram kini sudah turun jadi Rp 10 ribu per kilogram.

“Semua sudah turun kok, bayam, kangkung, sawi semuanya sudah harga normal kisaran Rp 10 ribu perkilogram,” kata Sintia.

Tidak itu saja harga bawang dan cabai juga demikian. Bawang putih yang semula tembus angka Rp 55 ribu perkilogram kini sudah turun diangka Rp 24 kilogram.  “Cabai merahpun demikian dari Rp 44 ribu sudah turun jadi Rp 34 ribu perkilogram,”tutur Sintia.

Turunnya harga kebutuhan pokok tersebut kata Sintia seharusnya meningkatkan minat belanja warga, namun kali ini tidak demikian. Situasi pasar semenjak hari raya memang jauh berbedah. Pengunjung pasar nyaris tak ada.

“Tadi pagi paling sepuluan orang saja yang datang belanja. Siang ini sudah kosong sama sekali. Sudah tiga hari ini kondisinya seperti ini. Sayuran kami banyak yang tak laku,” katanya.

Para pedagang menduga menurunnya minat belanja warga tersebut karena situasi ekonomi yang semakin sulit ini.”Banyak yang sudah pulang kampung kali ya. Makanya jadi sepih seperti ini. Yang bertahan di Batampun mungkin mulai hemat-hemat berbelanja,” kata tebak Sintia.

Keluhan yang sama datang dari pedagang sayur di pasar Sagulung. Paskahari raya Idul Fitri, omset pedagang menurun drastis. Itu karena memang pasar sepih dari pengunjung.

“Biasanya bisa jual sampai Rp 500 ribu sehari, tapi setelah lebaran ini, paling kencang hanya Rp 200 ribu per hari. Dagangan tak laku, tak ada orang yang datang belanja. Padahal harga barang sudah normal kok,” kata Lastri, salah seorang pedagang sayur. (eja)

Update