Senin, 27 Januari 2025

Keluhkan Enam Jam Listrik Sehari

Berita Terkait

batampos.co.id – Apa rasanya tinggal di negara yang telah merdeka lebih dari 70 tahun, tapi listriknya hanya nyala enam jam sehari? Warga Kelurahan Pulau Abang, Batam, sudah merasakan hal tersebut belasan tahun lamanya.
“Sudah belasan tahun. Setiap diajukan agar menyala terus, pasti tertolak. Karena jumlah warganya kurang,” tutur salah seorang warga Pulau Abang, Hana, Jumat (30/6).
Dituturkannya, listrik hanya menyala sejak pukul 17.00-00.00 WIB. Hal ini membuat beberapa pekerjaan ataupun fasilitas yang menggunakan listrik tak dapat dimanfaatkan sejak pagi menjelang sore hari.
“Termasuk kalau urus-urus surat, kalau di-print ya baru malam. Jadi besoknya harus balik lagi ke kantor lurah,” ucapnya sembari menunjuk kantor kelurahan yang berada tak jauh dari kediamannya.
Keadaan ini tentu amat bertolak belakang dengan kenyataan bahwasanya Kelurahan Pulau Abang masuk dalam administrasi Kota Batam. Dengan jarak tempuh penyeberangan selama lebih-kurang 30 menit, mestinya fasilitas listrik yang merupakan kebutuhan primer masyarakat itu dapat terpenuhi secara baik selaiknya kondisi listrik Batam selaku kota besar.
“Maunya pasti bisa menyala terus. Kerja jadi gampang juga kan,” ucap salah satu pemilik warung di Pulau Abang, Khoirah, ikut menimpali.
Konon dari pengakuan sejumlah warga setempat, sebab durasi menyala listrik hanya enam jam ini lantaran jumlah minimum penduduk untuk memenuhi penambahan kuota listrik masih dirasa kurang. Hingga kini bahkan belum ada pemutakhiran data dari tahun ke tahun untuk melihat grafik nyata jumlah penduduk.
“Katanya 400-500 KK. Kalau sekarang harusnya sudah cukup. Tapi tak pernah pendataan lagi setau kami,” ujar Khoirah. (aya)

Update