Kamis, 28 Maret 2024

Industri Batam Harus Bisa Kembangkan Produk Alternatif

Berita Terkait

Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kepri Gusti Raizal Eka Putra Foto: Cecep Mulyana/Batam Pos

batampos.co.id – Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kepri, Gusti Raizal Eka Putera, meyakini ekonomi Batam akan kembali tumbuh dengan baik. “Sangat bisa. Batam memiliki posisi terbaik di Indonesia. Apalagi saat ini BP Batam tengah mendorong industri berteknologi tinggi masuk ke Batam,” katanya saat bertandang ke redaksi Batam Pos, Senin (10/7).

Syarat untuk bisa mengembalikan kejayaan Batam yakni pemerintah daerah mampu mengembangkan sektor alternatif di kala ekonomi global tengah lesu.

“Contohnya adalah pengembangan perikanan dan pariwisata,” katanya lagi.

Untuk shipyard sendiri, Gusti memberikan saran untuk berinovasi dalam menciptakan produk. Jika saat ini tidak bisa memproduksi kapal karena sepi orderan, shipyard di Batam bisa memproduksi jenis produk yang lain.

“Meskipun nilai penjualannya tidak setinggi produk utamanya. Tetapi yang terpenting produksinya terus berjalan,” imbaunya.

BI Kepri sendiri juga tak tinggal diam menghadapi situasi sulit seperti saat ini. Mereka mencoba berbagai cara untuk membantu pemerintah daerah dalam membangun ekonomi Batam. Di antaranya dengan menekan inflasi.

Seperti yang telah diketahui secara umum, Batam sangat bergantung dengan perdagangan antar daerah untuk menyuplai barang kebutuhan pokoknya. Sehingga harganya lebih tinggi dari wilayah lainnya di Indonesia.

BI Kepri berencana untuk mengembangkan bekas-bekas tambang di pulau Bintan sebagai kebun sayur-sayuran. Bahkan mendorong terciptanya lomba bertani dan berkebun antarkelurahan di Kepri. Pesertanya sampai saat ini sudah mencapai 160 orang.

“Siapa yang konsisten panen dianggap menang jika mampu 20 persen dari kebutuhan keluruhan,” jelasnya.

Di antara cara yang akan dilakukan adalah dengan mengembangkan pemantapan ilmu untuk dunia industri. Menurut data BI, sumber daya manusia yang memiliki pemahaman yang baik mengenai industri dapat meningkatkan ekspor sebesar 0,6 persen. “Industri harus didukung oleh SDM yang bagus,” ujarnya. (leo)

Update