Rabu, 24 April 2024

Normalisasi Drainase Belum Atasi Masalah Banjir di Batuaji

Berita Terkait

ilustrasi. F. Dalil Harahap/Batam Pos

batampos.co.id – Upaya normalisasi saluran drainase utama di jalan R Suprapto Batuaji belum berjalan maksimal. Pasalnya gorong-gorong yang menjadi jalur penyebrangan drainse dari wilayah Batuaji ke Sagulung belum tersentuh perbaikan. Imbasnya aliran air pembuangan dari wilayah Batuaji tidak berjalan mulus hingga ke hulu sebab tersangkut di lokasi gorong-gorong yang tersumbat itu.

Kondisi seperti itu juga terlihat di lokasi drainase simpang masuk komplek Pasar Aviari, kelurahan Buliang yang sedang dinormalisasikan oleh petugas gabungan dari Dinas Bina Marga dan petugas kebersihan Kecamatan Sagulung selama tiga hari belakangan ini. Meskipun saluran drainase utama dengan lebar mencapai enam meter tersebut sudah dibersihkan dari tumpukan sampah dan tanah, namun air yang mengalir melalui drainase utama itu belum lancar.

Itu karena gorong-gorong menuju kaveling baru Sagulung yang berada di simpang tersebut belum dibersihkan. Sampah plastik dan botol minuman kaleng dalam jumlah yang sangat banyak masih menyumbat aliran ke dalam gorong-gorong jalan tersebut.

Pemandangan yang sama juga terlihat di gorong-gorong depan pasar Melayu, Batuaji. Setiap kali hujan gorong-gorong dan drainase di sepanjang jalan tersebut pasti akan digenangi banjir. Itu karena gorong-gorong belum tersentuh perbaikan ataupun normalisasi. Padahal drainase di sekitarnya sudah dibersihkan oleh petugas gabungan sebelumnya.

Warga berharap agar proyek normalisasi drainase yang sedang berjalan segera menuntaskan persoalan tersebut agar masalah banjir yang selalu merepotkan warga selama ini diatasi secara baik.

“Karena percuma juga kalau drainase saja yang dikorek, tapi gorong-gorongnya nggak. Air mau ngalir kemana?. Satu-satunya jalur air hanya melalui gorong-gorong ini,” ujar Suparman, warga perumahan Mukakuning Indah II, Batuaji.

Camat Batuaji Fridkalter saat dikonfirmasi mengakui persoalan itu. Saat ini petugas gabungan memang masih gencar membersihkan sejumlah lokasi drainase utama yang tersumbat dari tumpukan sampah dan tanah, namun demikian upaya normalisasi gorong-gorong belum bisa dilakukan.

“Bukan tak dikerjakan, tapi bertahap. Saat ini masih fokus drainasenya dulu. Alat berat terbatas makanya ini dilakukan bertahap,” kata Fridkalter.

Saat ini normalisasi drainase sambung Fridkalter, sedang fokus di dua titik lokasi rawan banjir yakni di Simpang Tobing, samping perumahan Mukakuning Paradise serta simpang Aviari atau Taman Makam Pahlawan Bulang Gebang, Batuaji.

“Memang sia-sia juga kalau drainase saja yang dikeruk tapi gorong-gorongnya tak dibersihkan. Tapi mau gimana lagi, alat kita terbatas jadi memang harus bertahap untuk menyelesaikan semua proyek normalisasi drainase ini,” ujarnya.

Fridkalter juga berharap jika nanti gorong-gorong tersebut sudah dibersihkan, agar saluran drainase di wilayah Sagulung yang menjadi jalur pembuangan ke hilir sungai juga dibersihkan. Sebab jika tidak maka, upaya normalisasi yang dilakukan di wilayah kecamatan Batuaji juga akan sia-sia.

“Yang penting di wilayah Sagulung. Semua pembuangan dari sini menuju ke sana. Jadi kalau disana tak dikerjakan maka sia-sia juga yang kami kerjakan di sini (wilayah Batuaji),” ujar Fridkalter. (eja)

Update