Jumat, 19 April 2024

Gelorakan Semangat Menulis Siswa

Berita Terkait

batampos.co.id – Perayaan Hari Puisi Indonesia di Kepulauan Riau disemarakkan dengan Dialog Sastra yang menghadirkan Tommy F Awuy dan Husnizar Hood sebagai pembicara. Dua pakar kesusastraan ini berbicara di hadapan 50 siswa SMA sederajat di Studio Bintan Ekspo, Tanjungpinang, Jumat (28/7).

Tommy yang merupakan dosen filsafat di Universitas Indonesia dengan telaten membangkitkan gelora semangat menulis siswa. Menurutnya, generasi muda di Tanjungpinang amat beruntung memiliki Raja Ali Haji. “Memiliki teladan yang terbilang untuk memacu diri menulis,” kata Tommy.

Kemudian, sambung Tommy, Tanjungpinang seolah tidak henti-hentinya melahirkan para penulis terbaik yang, di mata Tommy, sudah berhasil menaklukkan Jakarta. Semangat penulis-penulis Tanjungpinang dari masa ke masa ini yang kemudian mesti diteladani generasi muda hari ini.

Tidak ada cara terbaik, kata Tommy, selain tetap mengedepankan diri sendiri sesuai dengan zamannya. “Kita menulis bukan untuk menjadi Raja Ali Haji, bukan agar seperti Sutardji Calzoum Bachri, atau Husnizar Hood. Tapi menjadi diri kalian sendiri, sesuai dengan zaman kalian sendiri,” kata Tommy.

Melalui kegiatan Dialog Sastra, Tiara dari SMAN 2 Tanjungpinang, mengaku baru tahu bahwa menulis adalah sebuah keterampilan yang bisa diasah dari waktu ke waktu. Selama ini, siswi kelas XI ini menyangka menulis adalah bakat. “Tadi diajarin kalau menulis itu rupanya gampang,” ujar Tiara.

Pada sesi kedua, tak kalah meriah penampilan Husnizar Hood untuk membangkitkan minat siswa Tanjungpinang menulis sastra. Sebagai penulis yang membangun karir di Tanjungpinang, Husnizar paham betul kiat-kiat bagi anak muda di Tanjungpinang yang ingin menekuni dunia sastra.

“Menjadi penyair di Tanjungpinang adalah pekerjaan istimewa. Kita mewarisi tradisi keberaksaraan yang sudah berlangsung sejak lama, sejak Raja Ali Haji,” ujar penyair yang juga Wakil Ketua DPRD Kepri ini.

Kegiatan ini kemudian diakhiri dengan ajakan kepada seluruh siswa untuk menyusun antologi buku puisi yang akan diluncurkan pada Bulan Bahasa Oktober mendatang. Husnizar meminta kepada para siswa untuk tidak melewatkan kesempatan ini. “Kalau sekali saja sudah pernah jadi buku, kalian akan ketagihan untuk terus menulis,” ucapnya. (aya)

Update