Jumat, 19 April 2024

Suhu di Makkah Capai 40 Derajat

Berita Terkait

JCH Karimun

batampos.co.id – Satu jamaah calon haji (JCH) yang tergabung dalam kelompok terbang (Kloter) pertama Embarkasi Batam ditunda keberangkatannya. JCH tersebut tiba-tiba sesak nafas saat beberapa saat sebelum terbang dari Hang Nadim menuju Saudi Arabia.

“Total jamaah kloter satu yang tak berangkat empat orang. Tiga jamaah sakit, sedangkan satu lainnya menemani suami yang sedang sakit,” sebut Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Batam Subadi, Senin (31/7).

Menurut Subadi, jamaah kloter 1 yang sakit akan diberangkatkan setelah benar-benar sembuh. Dari tiga jamaah yang sakit, satu diantaranya yakni dari Lingga sudah mulai membaik.

“Kalau sudah sembuh mungkin akan kita berangkatkan di kloter selanjutnya,” imbuh Subadi.

Sementara itu, sebanyak 445 jamaah calon haji (JCH) kloter 2 Embarkasi Batam asal Pekanbaru, Riau, diberangkatkan, Senin (31/7) sekitar pukul 23.50 WIB. Sebelum keberangkatan, kesehatan para jamaah dicek terlebih dahulu untuk memastikan kesiapan JCH berangkat ke Tanah Suci, Makkah.

Sebelumnya, Staf Ahli Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi Kementerian Kesehatan, Slamet mengatakan total JCH asal Indonesia yang berangkat ke tanah suci tahun ini mencapai 221 ribu jiwa. Jumlah itu akan berbaur dengan tiga juta jamaah dari seluruh penjuru dunia.

“Sekarang di tanah suci musim panas, suhunya sampai 40 derajat. Karena itu perlu perhatiaan maksimal dari petugas untuk menghindari resiko kesehatan jamaah,” terang Slamet.

Tak hanya petugas, Slamet juga menyebutkan 14 poin yang harus dilaksanakan JCH selama berada di Tanah Suci. Apalagi dalam menjaga kesehatan karena cuaca yang sangat berbeda dengan di Indonesia.

Beberapa poin yang harus dilaksanakan. Pertama, jamaah senantiasa menjaga kesehatan. Kedua, jika merasa sakit segera lapor petugas kesejatan. Ketiga, tak melakukan aktivitas fisik berlebihan apalagi yang tidak berhubungan dengan ibadah. Keempat, istirahat yang cukup setelah beribadah. Kelima, berperilaku hidup sehat. Keenam, memakan makanan yang bergizi dan sesuai jadwal. Ketujuh, sebelum beribadah hendaknya sarapan. Kedelapan, memakai (masker, payung, kacamata, topi) saat berada di luar ruangan.

Kesembilan, rajin minum air putih maksimal dua liter. Kesepuluh, setiap dua jam menyemprotkan cairan yang telah disediakan petugas ke anggota tubuh. Kesebelas, mencuci tangan sebelum makan. Keduabelas, membawa obat-obatan terutama bagi yang sakit. Ketigabelas, menghindari hewan seperti Unta yang berpotensi menularkan penyakit. Keempatbelas, menjaga kekompakan antar regu dan tidak lupa berdoa agar selalu diberi kesehatan.

“Kesehatan harus dijaga agar bisa menjalankan ibadah dengan baik,” jabar Slamet. (she)

Update