Kamis, 28 Maret 2024

Yogyakarta Panen Raya…

Berita Terkait

Event MICE internasional di Yogyakarta membawa banyak berkah. Tingkat hunian hotel menembus 99%. Semua hotel bintang dan non bintang di Kota Yogyakarta nyaris penuh dan tak bisa lagi menerima tamu,” ucap Ketua DPD PHRI DIY, KRHT Istidjab M Danunagoro, Sabtu (5/8).

Penuhnya hunian kamar hotel tadi memang tak bisa diekakkan. Maklum, Agustus adalah masa musim liburan bagi wisatawan dari negara-negara Uni Eropa. Itu belum termasuk meningkatnya penyelenggaraan pertemuan, pameran dan konferensi di Yogyakarta.

Sabtu (5/8), misalnya. Dua even MICE internasional digelar di Yogyakarta. Yang pertama, ada 11th International Congress of Tropical Pediatrics. Even ini digelar di Hotel Alana dan diikuti 539 delegasi yang setengahnya datang dari luar negeri. Di antaranya, Australia, China, Swiss, Thailand, Pakistan, Belanda, Malaysia, Jerman, Kenya dan Turki.

Satunya lagi Asian Youth Day yang digelar 2-6 Agustus di Gedung Jogja Expo Center. Jumlah kontingennya sekitar 3 ribu orang dari 22 negara. Dan dua-duanya, ikut disupport Kementerian Pariwisata.

“Agustus ini Yogyakarta benar-benar heboh. Ini sudah on the track,” tegas Istijab.

Yogyakarta memang tak ingin kalah dari Bali. Kebetulan, modalnya sudah sangat kuat. Fasilitas penunjang MICE nya sudah oke. Cerminannya bisa dilihat dari suksesnya Asian Youth Day yang diikuti 3000 peserta dan kongres Pediatrics yang diikuti 539 peserta.

Heritagenya? Juga sudah kelas dunia. Satunya Prambanan, candi Hindu terbesar di dunia. Satunya lagi Botobudur, candi Budha terbesar di dunia. Dua-duanya pernah dikunjungi figur-figur dunia. Salah satunya, mantan orang terkuat dunia, Barack Obama. Bahkan kuliner, ciulture dan keramahtamahan penduduknya pun tak kalah dari Bali.

Nah, yang menarik, ribuan tamu negara tadi ikut dirayu berwisata. Diajak agar mau leisure destinasi-destinasi keren. Dari napak tilas Obama, kuliner, belanja, semua ada di Yogyakarta.

“Saya terkesan dengan Yogyakarta. Setelah kongres saya akan datang ke Borobudur dan Prambanan,” tutur Rajesh Mehta, Regional Adviser WHO Regional Office for South-East Asia.

Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti yang didampingi Kepala Bidang Promosi Wisata Pertemuan dan Konvensi Asdep Bisnis dan Pemerintah Kemenpar Eddy Susilo, ikut sumringah.

“Itu pertanda event ini sukses besar. Commercial dan social value juga sukses. Industri hotel panen raya,” kata wanita berkerudung itu.

Menpar Arief Yahya juga sepakat dengan bawahannya. Lonjakan wisatawan mancanegara dan wisnus itu dinilai punya direct value, repeater value dan media value yang tinggi. “Jangan lupa, dua even MICE di Yogyakarta tadi juga diliput media nasional dan internasional,” kata Menpar Arief Yahya.(*)

Update