Kamis, 25 April 2024

Perusahaan China Minat Tanam Saham di Batam, hendak Bikin Motor Listrik Motor

Berita Terkait

ilustrasi

batampos.co.id – Perusahaan asal Cina, Magnum, tertarik untuk menanamkan modalnya di Batam. Perusahaan asing ini nantinya akan memproduksi motor listrik pertama di Indonesia.

Bekerjasama Apindo Kepri, perusahaan asing tersebut akan segera beroperasi dalam waktu satu setengah bulan lagi setelah merampungkan delapan perizinan lewat program Izin Investasi 3 Jam (i23J) di Gedung Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) BP Batam, Kamis (10/8).

“Nanti akan dijadikan merk lokal. Target pasar adalah Indonesia dan wilayah Asia Tenggara,” kata Ketua Apindo Kepri, Cahya, kemarin.

Di Batam, Magnum akan memakai nama PT Magnum Teknologi Indonesia. Pabriknya seluas 600 meter persegi dan berlokasi di Century Park, Batam. Magnum menanamkan investasi sebesar 4 juta dolar Amerika atau setara Rp 50 miliar. “Mereka melihat potensi di Batam sangat bagus untuk pemasaran produknya,” jelas Cahya.

Dalam operasionalnya nanti, Magnum akan bekerja sama dengan perusahaan industri lainnya di Indonesia. Contohnya, untuk ban akan didatangkan dari pabrik Swallow di Sumatera Utara. Sedangkan aki didatangkan dari Sidoarjo, Jawa Timur. Begitu juga jok dan spion. Hanya, mesin motor listriknya yang masih dari Cina dan dirakit di Batam.

Cahya mengklaim, motor listrik buatan Magnum ini sangat hemat energi dan bebas polusi udara dan suara jika dibandingkan motor konvensional berbahan bakar bensin. Garansinya hingga 2 tahun. “Dulu pernah gagal karena tak ada garansi. Sekarang ada jaminan, bahkan ada showroom dan dealer. Kantor Arsikon akan dirombak untuk itu,” imbuhnya.

Harganya hanya 60 persen dari harga motor konvensional. Sedangkan untuk ketahanan bahan bakarnya, juga diklaim sangat irit. Motor listrik Magnum hanya dicas dengan listrik semalaman sampai penuh. “Jika dicas penuh, maka bisa jalan hingga 80 kilometer. Dan lebih hemat, dengan listrik hanya bisa sampai Rp 30 ribu per bulan. Bandingkan dengan motor pakai bensin yang bisa Rp 300 ribu per bulan,” paparnya.

Meskipun memiliki banyak kelebihan, motor listrik Magnum juga memiliki sejumlah kelemahan. “Tak bisa dipakai kebut-kebut. Tak cocok perjalanan jarak jauh. Cocok untuk perjalanan pulang pergi kerja atau di kompleks saja, untuk ibu-ibu belanja. Sekali cas bisa tahan 6 hari,” klaimnya.

Dalam satu kali produksi, Magnum bisa membuat hingga 200 unit per hari. “Tapi untuk awal tidak akan segitu. Kami lihat dulu pasarnya dan sebelumnya kami akan sosialisasi dulu kepada masyarakat,” ungkapnya.

Menurutnya, sudah saatnya Indonesia memasuki era baru. “Di Cina, semua orang pakai motor listrik. Mengapa di Indonesia tidak,” tegasnya.

Di tempat yang sama, Deputi V BP Batam, Gusmardi Bustami mengapresiasi kedatangan investor yang membuat motor listrik.

“Saya jelaskan pangsa pasarnya itu gede. Karena di samping ramah lingkungan juga ketergantungan terhadap BBM berkurang,” katanya. (leo)

Update