Kamis, 25 April 2024

Fagioli Investasi Rp 52 Miliar di Batam

Berita Terkait

Kasubdit Penanaman Modal BP Batam Ady Soegiharto; GM PT Fagioly Cavallini Cristiano; Peter Vencent Pengelola Kawasan Industri terpadu Kabil.

batampos.co.id – Satu per satu penanam modal asing (PMA) masuk ke Batam. Setelah sebelumnya ada 11 PMA yang masuk, giliran PT. Fagioli Lifting and Transportation Indonesia yang akan menanamkan modalnya di Batam. Nilai investasi perusahaan asal Italia itu diperkirakan mencapai Rp 52 miliar.

General Manager Fagioli, Cristiano Cavallini, mengatakan perusahaannya itu akan beroperasi di Kawasan Industri Terpadu Kabil (KITK), Batam. Sektor usahanya menyediakan jasa pengangkatan barang dengan bobot berat atau heavy lifting.

“Namun lebih spesial karena kami menangani barang yang oversize dan jembatan-jembatan,” ucap Cavallini setelah mengurus perizinan lewat program Izin Investasi 3 Jam (i23J) di Gedung Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Badan Pengusahaan (BP) Batam, Selasa (15/8).

Fagioli mengincar proyek-proyek minyak dan gas (migas) besar di Batam.

“Ada juga saat ini sedang menjajaki untuk lifting proyek-proyek jembatan di Indonesia,” ungkapnya.

Sebelumnya, Fagioli sudah bekerjasama KITK untuk menangani heavy lifting untuk proyek dari Rusia.

“Siemens di Batam juga dulu memakai jasa kami,” ungkapnya lagi.

Fagioli tidak lama lagi akan segera beroperasi. Namun mereka tidak membutuhkan tenaga kerja yang banyak. Pasalnya pekerja yang diperlukan Fagioli hanya tenaga kerja yang kompeten.

“Hanya akan merekrut 30 orang tenaga kerja,” imbuhnya.

Di tempat yang sama, Direktur Kabil Citra Nusa Peter Vincent mengungkapkan bahwa letak Batam yang strategis dengan status Free Trade Zone (FTZ)-nya merupakan poin penting yang menarik minat Fagioli untuk berinvestasi di Batam.

“Proyek nanti pasti banyak, karena ada banyak kegiatan logistik di Batam. Belum lagi jika ada proyek lifting migas di Jawa,” jelasnya.

Sebelum masuk Batam, Fagioli telah beroperasi di 28 negara. Indonesia merupakan negara ke-29.

“Dan Batam dipilih karena merupakan pintu masuk industri migas di Indonesia,” katanya.

Dalam operasionalnya nanti, Fagioli akan mencari mitra lokal. Dengan masuknya Fagioli ini, maka sudah ada 12 PMA yang memanfaatkan program perizinan i23J sejak September tahun lalu. (leo)

Update