Kamis, 25 April 2024

Perang Bantal, yang Tercebur Kalah

Berita Terkait

Dua peserta lomba gebuk bantal saling adu dengan bantal di atas pohon pinang di perairan dekat pos penjagaan PPLP Tanjunguban. Lomba gebuk bantal diadakan dalam rangka memeriahkan HUT ke 72 kemerdekaan RI, Kamis (17/9). F. Slamet/Batam Pos.

batampos.co.id – Peringatan hari ulang tahun ke 72 Indonesia dirayakan semarak
di sejumlah daerah. Di Tanjunguban, Bintan, permainan tradisional
gebuk bantal yang digelar di laut membuat pesta kemerdekaan makin
hidup.

Seperti yang terlihat di Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai
(PPLP) Tanjunguban pada Kamis (17/8) siang. Pos penjagaan kapal-kapal
negara (KN) jika di hari biasa dijaga ketat, kemarin siang agak
longgar.

Jalan di kawasan Pasar Lama Tanjunguban atau searah pos penjagaan
kapal PPLP Tanjunguban terlihat padat. Kendaraan bergerak sangat
pelan. Konsentrasi pengendara buyar karena penasaran mendengar suara
nyaring dari pos penjagaan kapal PPLP Tanjunguban.

Suara melengking dari mikrophone itu rupaya ampuh menarik
perhatian. Ruas jalan yang sempit makin dibuat sempit lantaran
sejumlah pengendara memaksa memakirkan kendaraannya di
bahu jalan.

Wartawan Batam Pos juga kepincut akan suara tersebut dan
langsung memakirkan sepeda motor di area yang agak lapang.
Di pos penjagaan petugas yang di hari biasa memasang wajah garang,
kali ini agak santai. Masyarakat yang keluar dari pos penjagaan juga
tersenyum-senyum.

“Jangan di pelantar kayu nontonnya, di sini saja. Nanti pelantarnya
roboh,” ujar seorang petugas menegur.

Ternyata, pelantar kayu yang berada di sisi kiri pelantar beton
sudah penuh. Masyarakat ingin menyaksikan dari jarak dekat lomba gebuk
bantal yang diadakan di laut itu. “Mundur-mundur, nanti roboh,”
katanya.

Dari atas pelantar kayu itu, panitia lomba memanggil peserta yang akan
berlaga di lomba gebuk bantal. Dua orang bersiap menuju arena gebuk
bantal. Mereka terjun ke laut dan mendekati pohon pinang yang
mengantung di atas air.

Dengan bantal yang sudah di tangan kedua peserta gebuk bantal bersiap
saling serang menjatuhkan lawannya. Hitungan mundur dimulai, kedua
peserta mulai mengayunkan bantal ke lawannya.

Pukulan pertama mendarat di wajah peserta. Peserta lainnya membalas,
meski tak kena. “Keseimbangan. Jangan asal main serang,” celetuk
seorang penonton.

Peserta yang mengelak ternyata jatuh lebih dulu karena kehilangan
keseimbangan. “Tuh kan jatuh,” katanya. Puncaknya ketika salah seorang
peserta tercebur ke laut, dan membuat penonton bersorak ke peserta
yang kalah.

Pegawai PPLP Tanjunguban, Katno yang menyaksikan lomba itu mengatakan,
khusus di hari ini, masyarakat dibolehkan masuk ke pos penjagaan
tempat kapal-kapal negara bersandar. “Saya melihat masyarakat sangat
antusias. Mereka berduyun-duyun datang di lomba gebuk bantal. Padahal
ini baru pertama kali dibuat,” katanya.

Ketua panitia lomba gebuk bantal yang juga pegawai PPLP Tanjunguban,
Sunirto mengatakan, sebenarnya PPLP Tanjunguban tidak merencanakan
mengadakan lomba gebuk bantal. Tapi setelah dibuka, pesertanya sangat
banyak.

“32 peserta yang mendaftar baik umum maupun anak sekolah,”
katanya. Lomba ini harapnya bisa mengibur masyarakat di hari perayaan
kemerdekaan ini. Selain lomba gebuk bantal yang diadakan di laut, PPLP
Tanjunguban juga mengadakan lomba panjat pinang, yang digelar sore
hari. (cr21)

Update