Kamis, 18 April 2024

Habibie: Masa Depan Batam Cerah

Berita Terkait

BJ Habibie
foto: yusuf hidayat / batampos

batampos.co.id – Presiden ketiga RI, BJ Habibie, meyakini masa depan perekonomian Batam masih sangat cerah dan menjanjikan. Ia percaya, perlambatan ekonomi di Batam saat ini tidak akan berlangsung lama. Sebab Batam merupakan daerah tujuan investasi yang diincar berbagai negara.

Habibie mengatakan, negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura memiliki kontribusi besar terhadap pembangunan dan investasi di Batam. Ia juga yakin, para investor dari dua negeri jiran itu masih memiliki komitmen untuk menjalin kerja sama ekonomi dengan Indonesia, khususnya di Batam.

“Sehingga investasi di Batam akan tetap tumbuh dan masa depan ekonominya tetap cerah,” kata Habibie saat ditemui di kediamannya di Jalan Patra Kuningan XIII, Jakarta, Rabu (30/8).

Habibie mengakui, pertumbuhan ekonomi di Batam terus merosot dalam beberapa tahun terakhir. Ia mencatat, pada tahun 1975 hingga 1998, pertumbuhan ekonomi Batam sangat tinggi. Menembus angka 17 persen.

Namun, setelah itu pertumbuhannya kian turun. Awalnya menjadi 10 persen. Angka tersebut terus terjun bebas hingga menyentuh level 1,16 pada triwulan dua tahun ini.

“Kalau terus menurun, ada something wrong di sini. Kok bisa kembali ke basic,” katanya.

Padahal, menurut dia, Batam adalah ujung tombak pembangunan terpadu maritim Indonesia. Letaknya yang sangat strategis menjadi keuntungan tersendiri bagi Batam.

Optimisme serupa juga disampaikan putra sulung BJ Habibie, Ilham Akbar Habibie. Presiden Komisaris Pollux Habibie International ini mengaku tidak pernah ragu untuk investasi di Batam. Menurutnya, beberapa daerah di sekitar Singapura dan Malaysia akan sama-sama maju, termasuk Batam.

“Kalau memang ada resesi itu hanya setahun atau dua tahun. Masa depan Batam tetap cerah. Dan investasi ini kan ke puluhan tahun mendatang,” katanya.

Menurutnya, saat ini pertumbuhan ekonomi di Johor Bahru dan Singapura memang terus meningkat. Namun kondisi ini akan memasuki masa puncak. Ketika itu terjadi, maka para investor akan mencari alternatif daerah di sekitarnya.

“Batam tetap akan kecipratan. Batam dan singapura itu ada sinergi,” katanya.

Ia mencontohkan bagaimana industri galangan kapal di Batam dan offshore yang tetap tidak lepas dari peran Singapura. “Di Singapura itu ada kantor offshore terbesar dan membuka cabang di Batam. Itu contohnya,” katanya.

Tetapi yang tak kalah pentingnya, kata dia, pemerintah harus tetap menjaga dan terus meningkatkan iklim investasi di Batam ini. Salah satu caranya dengan menyediakan sarana dan infrastruktur penunjang investasi yang memadai. “Misalnya air minum, dulu sangat sulit. Sekarang sudah dibangun waduk. Dan ini harus terus dikembangkan,” katanya.

 

Pollux Habibie International di Batam Centre. Foto: repro/istimewa

Investasi Rp 3 Triliun

Atas dasar keyakinan itulah keluarga BJ Habibie berinvestasi sebesar Rp 3 triliun melalui mega proyek kawasan terpadu Pollux Habibie International Meisterstadt Batam.

“Kita akan membangun dalam beberapa fase. Fase pertama dan kedua adalah mal. Kemudian di fase ketiga adalah rumah sakit dan kemudian hotel,” kata Ilham.

Untuk kualitas bangunan, lanjut Ilham, berstandar internasional. Kualitasnya menyerupai bangunan di Jerman.

“Dan nanti untuk perkantoran akan direncanakan bangunan 100 lantai. Tetapi kita masih lihat perizinan. Intinya maunya akan ada ikon baru di Batam,” katanya.

Pollux Properties telah memasarkan VVIP Pass Phase 1 dan berhasil menjual habis apartemen tower 1 dan tower 2 dengan total sebanyak 1.573 unit termasuk ruko sebanyak 113 unit. Dan saat ini Meisterstadt juga telah menjual sekitar 60 persen apartemen tower 3.

Saat ini pembangunan sudah dimulai dan akan memasuki tahap membangun pondasi pada Oktober mendatang. Dilanjutkan dengan topping off 16 bulan mendatang. “Ground breaking pada bulan Agustus 2016 dan untuk unit apartemen Tower 1 dan Tower 2 dijadwalkan akan selesai dan siap huni di akhir tahun 2019,” katanya.

Berlokasi di Batam Center, Meisterstadt Batam menempati lahan seluas 9 hektare. Kawasan terpadu ini nantinya akan memiliki 11 tower. Terdiri dari 8 tower apartemen, 1 office tower, 1 tower hotel, 1 tower untuk rumah sakit dan serta pusat perbelanjaan, pusat pendidikan, dan fasilitas olahraga dan hiburan yang digadang bakal menjadi ikon baru di Batam.

 

Komitmen Singapura

Ketua HKI, Ok Simatupang (kiri) dan Menlu Singapura, Dr Vivian Balakrishnan (batik hitam) dan General Manager PT Batamindo Investment Cakrawala, Mook Soi Wah (lima dari kiri) berfoto bersama jajaran petinggi Batamindo lainnya di pameran foto Singapore-Kepri Photo Exhibition di Megamall, Batamcentre, Rabu (30/8). foto: Rifki / batampos

Menteri Luar Negeri (Menlu) Singapura, Vivian Balakrishnan, memastikan Singapura berkomitmen memperkuat hubungan bilateral di bidang ekonomi dengan Indonesia, khususnya di Batam.

“Batam, Bintan, dan Karimun sangat penting untuk Singapura karena lokasinya yang luas dan strategis. Sehingga sangat efektif sebagai destinasi untuk investor dari luar negeri,” kata Vivian setelah membuka pameran foto Singapore-Kepri Photo Exhibition di Megamall, Batamcentre, Rabu (30/8).

Pameran ini digelar dengan tujuan untuk memperingati resepsi hari nasional Singapura sekaligus memperingati 50 tahun hubungan diplomatik antara Singapura dan Indonesia.

Menurut Vivian, pertumbuhan ekonomi dunia bergerak secara dinamis. Kompetisi semakin ketat. Makanya diperlukan peningkatan kerjasama supaya kedua negara tetap berada pada jalur yang kompetitif. “Kita harus padukan produk dan teknologi supaya tetap relevan,” imbuhnya.

Salah satu opsi baru yang akan dikembangkan lewat kerjasama investasi adalah pengembangan industri digital di Batam. Singapura saat ini tengah berupaya untuk meningkatkan konektivitas jaringan internet menuju Indonesia.

Pada pertemuan bertajuk Singapore-Indonesia Leaders’ Retreat pada 7 September nanti di Singapura, pengembangan industri digital menjadi topik yang akan dibicarakan Presiden Jokowi dan PM Singapura, Lee Hsien Loong.

“Ini satu kesempatan baru memperbaharui ekonomi digital di Batam. Jika bisa dikembangkan, maka Batam akan semakin menarik untuk investasi digital. Tapi tentu saja Batam harus memiliki tenaga kerja yang berkompeten terlebih dahulu,” paparnya.

Selain mengembangkan industri digital, Singapura juga meningkatkan status Konsulat Republik Singapura di Medan dan di Batam menjadi Konsulat Jenderal Republik Singapura pada Selasa (29/8) dan Rabu (30/8).

“Peningkatan konsulat kami di Medan dan Batam mencerminkan komitmen kami untuk memperluas kerja sama dan memperdalam hubungan kami dengan Indonesia di tingkat regional,” tegasnya.

Terpisah, General Manager PT Batamindo Investment Cakrawala, Mook Soi Wah, mengatakan kehadiran Menlu Singapura merupakan suatu hal yang sangat bagus. “Ini berarti Singapura benar-benar konsentrasi terhadap perkembangan perekonomian di Kepri khususnya di Batam,” jelasnya.

Ia berharap dengan peningkatan status Konsulat Singapura akan berdampak positif pada perkembangan perekonomian di Batam.

Sedangkan Ketua Himpunan Kawasan Industri (HKI) Kepri, Ok Simatupang, melihat dengan kehadiran Menlu Singapura maka membuktikan bahwa Singapura tetap peduli terhadap perkembangan perekonomian di Batam.

“Harapan kami akan banyak investasi dari Singapura yang mengembangkan sayapnya di Kepri khususnya di Batam. Apalagi 7 September nanti akan ada pertemuan kedua kepala negara,” pungkasnya. (leo)

Update