Jumat, 19 April 2024

Pak Wawa Meminta Rumah Warga yang Ada di Bantara Sungai Segera Dibongkar

Berita Terkait

Usut Korupsi Insentif Pajak di Sidoarjo

Ratusan Tewas akibat Banjir Afghanistan-Pakistan

batampos.co.id – Pemko Batam terus berupaya mengatasi persoalan banjir di wilayah Seibeduk. Hari ini, Rabu, (30/8) Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad meninjau langsung kondisi drainase utama di Kecamatan Seibeduk yang sedang dikerjakan oleh Dinas Bina Marga Kota Batam.

Hasil tinjauan itu, Amsakar menemukan beberapa kendala terkait normalisasi drainase di Seibeduk. Salah satunya, rumah warga yang masih berdiri dibantaran drainase. Ia menilai, keberadaan bangunan di samping kiri-kanan drainase menghambat pengerjaan normalisasi.

Ia pun mengintruksikan kepada pihak kecamatan untuk segera mendata jumlah rumah atau bangunan yang masih berdiri dibantara kali.

“Dinas Bina Marga cukup kesulitan untuk mengeruk dan memasukkan alat berat,” ujar Amsakar.

Dia mengatakan saat ini pihaknya beserta Dinas Bina Marga Kota Batam telah melakukan pendataan terkait titik yang sudah dilakukan pengerjaan dan lokasi yang akan segera dinormalisasikan. Namun, kata Amsakar saat ini dinas terkait harus fokus dulu untuk pengerjaan drainase utama yang mengalirkan air dari hulu ke hilir.

“Makanya drainase utama dinormalisasikan, sehingga setiap kali hujan air mengalir dengan lancar tanpa menggenangi rumah warga,” katanya.

Kepala Dinas Bina Marga Kota Batam, Yumasnur memastikan proses pengerjaan drainase di wilayah Seibeduk akan terselesaikan. Saat ini, pihaknya fokus pada pelebaran drainase. Drainase utama yang membentang sepanjang tiga kilo meter itu akan dilebarkan hingga 50 meter.

Wakil Walikota Batam Amsakar Ahmad (duduk) meninjau titik banjir di Kelurahan Mangsang, Seibeduk, Rabu (30/8). Daerah Seibeduk bila hujan turun banyak titik banjir yang terjadi. F Dalil Harahap/Batam Pos

“Konsentrasi kita adalah membereskan masalah sistem aliran yang mengurai ke laut dan kita sudah patok lebarnya dan akan segera dikerjakan,” katanya.

Selama pengerjaan itu, Yumasnur meminta kerja sama dengan warga. Ia meminta pengertian warga yang tinggal dibantaran drainase untuk membongkar bangunan mereka.

“Kiri-kanan drainase itu harus ada jalan. Tak boleh ada bangunan apapun. Gunanya, ya kalau ada pengerjaan, alat berat gampang masuk,” jelasnya.

Camat Seibeduk Science Taufik Riyadi mengatakan banjir yang kerap menghantui warganya disebabkan sistem drainase yang buruk. Ia mencotohkan drainase yang ada di Kebun Sayur, Seipancur yang menyempit dan dangkal. Makanya, saat hujan lebat, air dari drainase itu meluap dan menggenagi rumah warga.

“Di sana drainasenya hanya tiga meter saja dengan kedalaman sekitar satu meter,” katanya.

Ia menambahkan, selain drainase yang buruk, pola hidup masyarakat yang kerap membuang sampah sembarangan juga memicu terjadinya banjir. (cr19)

Update