Jumat, 29 Maret 2024

Libur Panjang, Nongsa Dikepung 1500 Wisman

Berita Terkait

Sejumlah turis asal Tiongkok saat Swafoto dengan landmark Welcome To Batam, Sabtu (2/9).Landmark Welcome To Batam menjadi salah satu tempat yang banyak dikunjungi baik oleh wisatawan lokar maupun dari mancanegara. F Cecep Mulyana/Batam Pos

Promosi pariwisata dan gelaran even-even kreatif kembali membawa berkah untuk Nongsa, Batam. Dari Kamis (31/8), hingga Minggu (3/9), daerah crossborder yang sering disebut dengan Great Batam itu dikepung 1.500 wisatawan mancanegara (wisman) asal Singapura, Malaysia, China, Korea, India, Sri Langka dan Jepang. Semuanya masuk ke Batam dari Singapura melalui jalur laut dan Bandara Hang Nadim.

“Bagi kami, dari nasionalitas manapun, kalau sudah sesuai aturan, soal Benas Visa Kunjungan dan Visa On Arrival, itu tidak masalah! Yang penting masuk, berlibur dan spending di Indonesia dengan status wisatawan mancanegara,” jelas Menteri Pariwisata Arief Yahya, Sabtu (2/9).

Sejak Kamis (31/8), Batam memang disesaki wisman. Kawasan Nongsa misalnya. Sebanyak 400 kamar yang tersedia di Turi Beach, Batam View Beach Resort, Nongsa Point Marina, dan Montigo Resort Nongsa tak lagi bisa menampung wisatawan. Semuanya fully booked 100%.

“Itulah pentingnya kita mempromosikan Wonderful Indonesia di Singapura. Di sanalah international hub yang efektif untuk berpromosi,” papar Arief.

Jurus ini terbukti ampuh. Serangan event friendship golf trination yang ikut dibungkus brand Wonderful Indonesia diserbu 156 Singaporean, dan warga Malaysia yang berasal dari Penang dan Johor Bahru. Sebanyak 116 anggota komunitas Sathya Sai Baba, seorang guru spiritual India, juga ikut berlibur di Batam. Church group asal Singapura ikut menyumbang 711 wisman ke Nongsa. Sisanya, datang dari China, Jepang, Sri Langka dan Korea yang memberli paket leisure, team building serta sosial gathering di Nongsa.

“Itu baru dari kawasan Nongsa loh. Tiga hari ini ada 1500 wisman yang berlibur ke Nongsa. Rata-rata menginap tiga hari dua malam. Sekarang semua kamar di sini penuh. Full 100%,,” terang Chairman of Nongsa Sensation Batam Island Anddy Fong.

Perhatian serius pada turis Singapura, Malaysia, China, Korea dan India yang kerap diperlihatkan Menpar Arief Yahya dinilai sangat sukses. Sebagai pasar potensial, promosi dan aneka pagelaran selalu rajin disiapkan untuk lebih mendatangkan wisman ke Batam.

“Istilah pak Menteri Pariwisata menjaring di kolam yang banyak ikan. Singapura merupakan destinasi yang juga penting bagi Batam. Menggaet wisatawan dari Singapura itu cukup efektif. Di Singapura mereka menyaksikan man made, sedang di Nongsa Batam mereka melihat nature dan culture,” ungkapnya.

Ekonomi Batam langsung berdetak sangat kencang. Hotel, lapangan golf, semua panen raya. Estimasi kasarnya bisa dengan mudah dihitung. Per hari, spent money wisatawan mancanegara rata-rata menghabiskan 200 SGD. “Artinya ada 900 ribu SGD uang berputar di Nongsa hanya saat libur panjang. Kalau memakai kurs 9.900, sudah ada sekitar Rp 9 miliar uang berputar. Ini berkah besar untuk Nongsa dan Batam,” tambah Anddy.

Dan tak hanya industri pariwisata di Nongsa yang happy. Life Member Penang Golf Club Dato’ Jimmy Ong juga mengaku enjoy. Pengalaman di 3 Nations Friendship Golf Batam Island, 31 Agustus-2 November 2017, menurutnya sulit didapatkan di golf course manapun.

“Saya enjoy sekali. Kebetulan di Malaysia sedang libur lima hari. Service dan panorama di Tering Bay golf dan Palm Springs golf luar biasa,” tuturnya.

Tak ada keluhan sedikitpun dari Dato’ Ong. Pesannya untuk pariwisata Indonesia hanya satu. Dia ingin Penang-Batam bisa ditembus dengan direct flight. “Direct flight ini sangat penting karena kami agak kerepotan membawa golf bag bila transit Changi atau Subang. Di Penang ada Malindo. Saya kira ini bisa didekati pemerintah Indonesia,” tuturnya.

Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti yang ikut meng-create even-even akhir pekan di Nongsa langsung sumringah. Ramainya kawasan Nongsa Batam saat libur panjang, menurutnya, adalah bukti bahwa pariwisata itu sangat berpotensi menjadi core business Indonesia. “Nongsa sudah memberikan bukti konkret.

Kata kunci pariwisata terbukti sukses menyumbang PDB, devisa dan lapangan kerja yang paling mudah, murah dan cepat. Ke depan, Kemenpar akan makin intens meng-create even-even menarik di kawasan crossborder,” pungkas Esthy yang ikut diamini Kabid Promosi Wisata Alam Kemenpar Hendry Noviardi. (*)

 

 

Update