Jumat, 29 Maret 2024

Staf Khusus Gubernur Diteror, Pengamanan Diperketat

Berita Terkait

batampos.co.id – Teror yang menimpa Staf Khusus Gubernur Kepri Bidang Politik, Ahars Sulaiman membuat Pengacara Gubernur, Andi Muhammad Asrun meminta pihak kepolisian memperketat pengamanan kepada Gubernur Kepri, Nurdin Basirun. Baik itu di kediaman maupun dikantor.

“Kami menduga, peristiwa yang menimpa Staf Khusus Gubernur, ada kaitannya dengan proses Pemilihan Wakil Gubernur Kepri,” ujar Muhammad Andi Asrun menjawab pertanyaan Batam Pos, Minggu (17/9) di Tanjungpinang.

Menurut pria kelahiran Makassar tersebut, peningkatan pengamanan tersebut dimaksudkan sebagai bentuk antisipasti. Masih kata Asrun, terkait kepentingan politik, segala sesuatu di luar nalar bisa saja terjadi. Maka dari itu, katanya, untuk meredam hal perlu adanya. Seorang kepala daerah, wajib untuk mendapatkan jaminan keselamatan.

“Langkah antisipatif tentu lebih baik. Karena tindakan tersebut adalah bentuk respon atas peristiwa yang terjadi,” papar Asrun.

Terkait peristiwa yang menimpa staf khusus Gubernur, ia berharap Ahars Sulaiman tidak mengendurkan niatnya untuk menyuarakan kebenaran dan keadialan. Apalagi kapasitasnya adalah seorang Staf Khusus Gubernur dibidang politik. Artinya tidak ada yang salah ketika berbicara mengeni isu-isu politik.

“Saya berharap pihak kepolisian mengusut tuntas atas teror yang ditujukan kepada Staf Khusus kemarin,” harapnya.

Lebih lanjut katanya, tindakan teror adalah tindakan pengecut. Hanya manusia tidak beragama dan tidak Pancasilais yang mau melakukan teror. Bila ada pihak-pihak yang tidak sepaham dengan pandangan Pak Ahar terkait soal Pemilu Calon Wagub seharusnya dihadapi dengan gagasan juga. Jangan nalar kritis dihadapi dengan tindakan premanisme. Ia punya keyakinan, ada dalang yang menjadi otak intelektual dibalik peritiwa yang terjadi kemarin.

“Polisi harus tangkap pelaku teror dan otak intelektual di balik teror. Keamanan dan kondusifitas Kepri adalah kebutuhan, jangan sampai situasi ini dimanfaatkan pihak-ihak yang tidak bertanggungjawab untuk membuat, Kepri menjadi tidak kondusif,” tutup Andi Asrun.(jpg)

Update