Jumat, 29 Maret 2024

GMF Tanyakan Regulasi

Berita Terkait

batampos.co.id – PT Garuda Maintenance Facilities AeroAsia (GMF) terus menjalin komunikasi dengan pihak Bandara Internasional Hang Nadim Batam. Pertemuan terakhir antara kedua belah pihak ini bulan lalu di Jakarta. Pihak GMF menanyakan soal regulasi, tax holiday dan kemudahan apa saja yang didapat mereka nantinya.

“Saat itu yang datang GMF dan Partnernya. Mereka menanyakan itu (Tax Holiday, Regulasi serta kemudahan lainnya,red),” kata General Manager Marketing Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Dendi Gustinandar, Selasa (26/9).

Untuk pertemuan selanjutnya, Dendi menuturkan masih mengetahuinya. Tapi hasil dari pertemuan tersebut dibawa ke pimpinan masing-masing. Dendi tak setuju bila proses ini disebut cukup lambat. Ia mengatakan investasi yang dikucurkan jumlahnya sangat besar. Sehingga memerlukan pengkajian yang matang.

“Investasinya bukan Rp 1 atau 2 miliar, tapi 100 juta Dollar Amerika,” ungkapnya.

Sebelum pertemuan di Jakarta. Pihak tim teknis GMF telah menyambangi Bandara Internasional Hang Nadim. Kedatangan tim teknis ini, untuk mengecek dan mengukur tanah yang menjadi lokasi pembangunan GMF. Selain itu juga, pihak GMF menanyakan soal perlistrikan dan sumber air.

Kedatangan tim teknis ini, juga untuk memetakan permasalahan apa saja yang akan dihadapi GMF nantinya. Secara umum, kedatangan tim GMF untuk memetakan masalah yang akan mereka hadapi nantinya, bila berinvestasi di Batam.

Bila semua ini terealisasi, maka di Hang Nadim ada dua tempat perawatan dan perbaikan pesawat yakni Batam Aero Technik milik Lion Group dan GMF. Pengembangan bisnis MRO ini sangat didukung BP Batam, karena membuka peluang lapangan kerja untuk tenaga terampil. Selain itu pembangunan ini, memberikan dampak ekonomi makro (multiplier effect) yang cukup besar. Sehingga kembali dapat meningkatkan perekonomian Batam yang lesu.

General Manager Operasional Hang Nadim Batam Suwarso menuturkan pihak GMF hingga kini masih belum mengajukan pilihannya, serta besaran lahan yang dibutuhkan. “Hingga kini masih dalam proses,” ungkapnya. (ska)

Update