Jumat, 29 Maret 2024

Menghubungkan Kehidupan Digital, Memperkuat Identitas Bangsa

Berita Terkait

Layanan webmail merahputih.id tak hanya menghubungkan kehidupan digital masyarakat Indonesia. Juga memperkuat identitas bangsa di tengah makin ramainya aplikasi digital saat ini. Merahputih.id murni karya anak-anak Indonesia.

MUHAMMAD NUR, Batam

JEMARI Al-Fariq Ismail Syam menari di layar sentuh gawai pintarnya. Siswa kelas tiga Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 15 Pulau Air Raja, Galang, Batam, Kepulauan Riau itu langsung membuka aplikasi internet. Sejurus ia mengetik merahputih.id. Hanya hitungan detik, ia sudah masuk di laman layanan email berbasis web itu.

Remaja 14 tahun ini kemudian masuk ke akun miliknya, ismailsyam@merahputih.id. Namun sempat tidak bisa masuk karena salah memasukkan kata sandi.

“Lupa kata sandinya. Oh, baru ingat,” ujarnya sambil mengetikkan kata sandi di emailnya itu. Senyumnya langsung mengembang saat berhasil masuk ke akun yang baru ia buat.

“Iya, akun ini baru saya buat, diajarin paman saya yang kerja di Kota Batam,” ujar remaja yang akrab disapa Fariq, saat ditemui di rumahnya di tepi laut Pulau Air Raja, Rabu (27/9).

Fariq kemudian mencoba menggunakan email itu berbagai foto dengan ayahnya, Syamsudin, yang bekerja di Jakarta. Ia mengirim fotonya bersama adiknya. Tak hanya foto, Fariq juga bisa berbagi video singkat, untuk pengobat rindu ayahnya yang jauh di tanah Jawa.

“Memang bisa pakai WA atau BBM atau aplikasi medsos lainnya, tapi pakai email lebih aman dan bisa disimpan lama, tak takut ponsel rusak, data tetap aman,” ujar Fariq, mengungkapkan alasannya mengirimkan foto lewat email.

Tak ketinggalan adiknya, Al-Afif Arrahman Syam. Meminjam gadget alias gawai kakaknya, ia juga membuka email baru miliknya, arrahmansyam@merahputih.id. Ia juga memanfaatkan layanan surat elektronik (surel) karya anak bangsa Indonesia itu untuk berkirim gambar dan video ke ayahnya.

Afif, sapaan akrab Al-Afif juga satu sekolah dengan kakaknya, Fariq. Sama-sama di SMPN 15 Pulau Air Raja. Namun Afif baru duduk di bangku kelas dua, sementara sang kakak sudah di bangku kelas tiga.

“Cepat juga,” ujarnya saat berhasil masuk ke akun miliknya.

Keduanya mengaku sengaja membuat akun baru setelah mengetahui kalau Telkomsel telah meluncurkan layanan webmail. Salah satu yang membuat ia tertarik adalah nama dari webmail itu, merahputih.id.

“Langsung mengingatkan kita pada bendera dan tanah air kita Indonesia. Jadi ada kedekatan emosional karena ada unsur identitas bangsa kita,” katanya. Sebelumnya, Fariq mengaku sudah memiliki akun di gmail.

Hal senada dikatakan adiknya, Afif. Remaja 13 tahun ini mengaku senang memiliki akun merahputih.id karena ada identitas bangsa Indonesia di sana. “Apalagi ini murni buatan anak-anak Indonesia. Bangga juga,” katanya.

Hal lain yang membuat Fariq dan Afif senang memiliki akun di merahputih.id karena bisa digunakan untuk membuat akun di media sosial seperti facebook, twitter, dan untuk kebutuhan aplikasi digital lainnya. Hanya saja, kedunya mengaku masih fokus belajar, sehingga tidak ingin menghabiskan waktunya untuk ber-medsos ria.

Keduanya lebih memilih berselancar di dunia maya mencari pelajaran bermanfaat. Juga mendengarkan atau mengunduh pelajaran agama, buku digital, dan hal-hal terkait pelajaran maupun ilmu pengetahuan lainnya.

“Lagian di sini listriknya terbatas. Sumbernya dari genset pribadi. Menyala tidak 24 jam karena biaya minyaknya mahal. Jadi hanya menyala magrib hingga pukul 10 malam. Hanya hari libur kami nyalakan siang hari, baru puas online,” katanya.

Namun Fariq mengaku beruntung, sebab pulau yang ia tinggali terjangkau sinyal Telkomsel. Tak hanya untuk voice dan pesan pendek (SMS), tapi juga untuk layanan data. Sehingga tidak terkendala untuk berkomunikasi. Tower Telkomsel di Telaga Punggur mampu menjangkau Air Raja.

“Kecuali baterai hape low, nunggu genset hidup baru bisa ngecas lagi,” katanya, sambil tertawa.

Pulau Air Raja merupakan satu dari 2.408 pulau di Kepri (diakui PBB 1.796 pulau) atau satu dari 371 pulau di Batam. Secara administratif, Air Raja berbentuk kelurahan dan bagian dari Kecamatan Galang. Namun secara geografis lebih dekat Kecamatan Nongsa. Juga dekat dari Singapura dan Malaysia. Jarak tempuhnya hanya sekitar 45 menit hingga satu jam menggunakan feri.

Pulau ini memiliki luas kurang lebih 5 km persegi. Penduduknya campuran pendatang dari Pulau Jawa (transmigran) dengan penduduk asli melayu. Jumlahnya sekitar 700 orang. Namun kini, didominasi penduduk lokal. Transmigran banyak yang meninggalkan pulau itu karena tidak cocok untuk budidaya rumput laut. Sementara penduduk asli mata pencahariaanya nelayan tradisional (bubuh dan kelong).

Dari pelabuhan rakyat Punggur Atas yang bersebelahan dengan pelabuhan ASDP (Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan) dan pelabuhan Feri Batam-Tanjungpinang, Air Raja bisa dicapai menggunakan pancung, sejenis perahu bermesin tempel berkekuatan 40 tenaga kuda. Waktu tempuhnya 30 hingga 45 menit. Tergantung cuaca. Bisa lebih lama jika ombak besar. Biaya sekali jalan untuk carter Rp 150 ribu. Pulang pergi Rp 300 ribu.

Saat Provinsi Kepulauan Riau belum terbentuk, Air Raja masuk wilayah Kecamatan Bintan Utara, Kabupaten Kepulauan Riau (sekarang Bintan), Provinsi Riau. Setelah Provinsi Kepri terbentuk, Air Raja bergabung ke Kecamatan Galang, Kota Batam. Tepatnya pada tahun 2000.

Meski 17 tahun bergabung dengan Batam, namun untuk urusan listrik, Air Raja masih terbilang tertinggal. Warga berkreasi sendiri menggunakan genset atau tenaga matahari. Namun untuk layanan komunikasi, Telkomsel mendominasi di pulau yang masih asri itu.

Pulau ini kini ramai dikunjungi karena secara historis, pulau ini punya nilai sejarah. Di pulau ini ada sumber air bersih. Sering disinggahi kapal-kapal untuk mengambil air bersih di era kerajaan Riau-Lingga. Warga setempat meyebutnya Perigi Air Raja, karena seringnya disinggahi para raja sejak dulu. Jarak sumber air bersih itu 30 meter dari bibir pantai. Airnya tetap tawar dan tak pernah kering meski kemarau panjang.

 

“Sekarang mulai banyak orang datang karena jalannya jadi trek sepeda oleh komunitas sepeda dari Batam. 28 Agustus lalu ada event sepeda di sini. Artis Tengku Wisnu ikutan gowes,” kata Fariq.

Peserta Gowes Air Raja itu senang bisa menikmati alam Air Raja yang masih asri dan bisa mengunggah langsung foto-foto mereka ke medsos karena sinyal Telkomsel menjangkau dengan baik pulau ini.

***

Merahputih.id tak hanya menarik minat pelajar di pulau-pulau terluar di Batam. Webmail ini juga mulai digemari oleh anak-anak muda maupun dewasa di kota-kota besar. Salah satunya Kota Batam, Kepulaan Riau yang berbatasan langsung dengan negara maju Singapura dan Malaysia.

Abdul Rahman Tamyiz, siswa kelas XI atau kelas 2 Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Batam mengatakan webmail merahputih.id bukan sekadar webmail biasa, tapi layanan email yang juga menguatkan identitas bangsa Indonesia.

“Menyebut nama merahputih, ingatan langsung melekat kepada Indonesia. Ini layanan email yang lebih Indonesia,” ujarnya saat ditemui di sebuah acara ekstrakurikuler yang ia ikuti di SMK Kartini, Lubukbaja, Batam, Agustus lalu.


Nasya Thalita Salsabila, siswi kelas 4 SD Muhammadiyah Plus Batam melihat logo layanan email merahputih.id di rumahnya di kawasan Legenda Malaka, Rabu (27/9). Foto: Muhammad Nur/batampos

Tak hanya itu, email kreasi anak bangsa itu juga memberikan kapasitas inbox yang cukup besar. Mencapai 50 GB (giga byte) dengan kapasitas lampiran 100 MB (mega byte). Kapasitas besar ini memungkinkan pengguna meraputih.id bisa mengirim dan menyimpan file lebih besar.

“Kapasitas besar ini bisa digunakan untuk produk digital dengan teman-teman kreator digital lainnya di berbagai wilayah hingga manca negara. Benar-benar bisa menghubungkan kehidupan digital, kapanpun dan dimanapun,” katanya.

Fanny Fitriyana dan Elsa Mayori dari SMK yang sama dengan Abdul Rahman Tamyiz menambahkan, layanan email merahputih.id menarik karena bisa juga digunakan untuk registrasi berbagai aplikasi digital. Termasuk untuk media sosial dan aplikasi online lainnya. Mulai dari facebook, twitter, instagram, aplikasi toko online dan masih banyak lagi aplikasi digital online lainnya.

Namun baik Abdul Rahman Tamyiz, Fanny Fitriyana, dan Elsa Mayori menyangkan masih minimnya sosialisasi aplikasi webmail merahputih.id ini, sehingga belum banyak yang mengetahui dan membuat akun.

“Menurut saya perlu sosialisasi lebih masif lagi ke sekolah-sekolah, komunitas digital dan masyarakat umum bahwa ada layanan email buatan anak negeri milik Indonesia yang tak kalah dengan layanan email terkemuka lainnya,” ujar Fanny.

Hal senada dikatakan Dimas Fery, siswa kelas XI SMK Multistudi High School Batam. Meski masih asing baginya, namun mendengar namanya saja, merahputih.id, Dimas mengaku langsung bisa menebak kalau itu layanan email milik Indonesia.

“Menggunakan email buatan anak Indonesia dan milik Indonesia merupakan kebanggaan tersendiri. Bisa menguatkan rasa cinta terhadap produk Indonesia,” ujarnya saat ditemui di sebuah kegiatan sekolah di SMK Kartini Batam, Agustus lalu.

Dimas yakin, meski terbilang baru di dunia layanan webmail, merahputih.id bisa menjadi email favorit masyarakat Indonesia, termasuk mereka yang tinggal di luar negeri.

“Tentunya harus terus ada peningkatan layanan. Apalagi kalau bisa mengirim file dalam kapasitas besar, baik itu foto, video, dan lainnya. Ini era digital dan makin banyak anak muda yang kreatif di bidang digital,” katanya.

Ia juga menilai, sosialisasi aplikasi webmail merahputih.id masih perlu ditingkatkan Telkomsel supaya semakin hari semakin banyak peminatnya. Dimas yakin akan mudah diterima karena dari sisi nama saja sangat familiar karena ada unsur idenditas bangsa Indonesia.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau Arifin Nasir juga menilai layanan email gratis Telkomsel itu akan mudah diterima masyarakat Indonesia, khususnya anak muda.

“Sebaiknya setiap produk digital yang dikreasi anak-anak muda Indonesia ada unsur Indonesianya supaya mudah dikenali dan jadi kebanggaan tersendiri,” ujarnya, Agustus lalu.

Ia juga meminta Telkomsel lebih gencar sosialisasi merahputih.id maupun layanan digital lainnya ke berbagai penjuru Indonesia, termasuk pulau-pulau terluar di Kepri. “Paling tidak menyasar anak-anak muda dulu di berbagai sekolah,” katanya.

Tak hanya bisa digunakan di seluruh Indonesia, layanan email dari merahputih.id ini juga bisa dikases hingga macanegara. Dengan kata lain, tak hanya menghubungkan kehidupan digital hingga ke pelosok negeri dan pulau-pulau terluar, tapi global. Bisa digunakan dimana saja dan kapan saja, sepanjang masih terhubung dengan internet.

Raden Puput Puji Lestari, WNI yang bekerja di perusahaan pembuatan lensa mata di Johor, Malaysia mengaku bisa menggunakan layanan email dari merahputih.id.

“Bisa kami akses, menarik juga, layanan email dari merahputih.id mengingatkan dan mengobati rasa rindu kami pada negeri tercinta Indonesia,” ujarnya, Selasa (27/9).

Gadis asal Jogjakarta ini mengaku layanan ini semakin mudah di akses karena di Malaysia PT Telekom Indonesia (Telin) melalui anak perusahaanya di negeri jiran itu telah menghadikan layanan kartuAS 2in1 sejak 16 November 2013. Satu kartu dua nomor dalam satu kartu. Satu nomor lokal Malaysia dan satu lagi nomor Indonesia. Bisa digunakan secara mudah dan murah di kedua negara itu (Malaysia & Indonesia), baik voice maupun data.

***

Sekadar mengingatkan, layanan email sebenarnya telah ada sejak lama. Sedikit melihat ke belakangan, layanan email atau dikenal juga surat elektronik alias surel mulai dipakai sejak 1960-an. Saat itu Internet belum terbentuk. Yang ada hanya kumpulan komputer yang terbentuk sebagai jaringan.

Konsep email sendiri pertama kali dikemukakan Ray Tomlinson, seorang ahli komputer pada akhir 1971. Ray saat itu bekerja di Bolt Beranek and Newman (BBN). Perusahaan ini bagian dari lembaga pertahanan Amerika.

Awalnya Ray melakukakan ujicoba dengan membuat sebuah program bernama SNDMSG yang bisa digunakan untuk meninggalkan pesan pada sebuah komputer. Pesan itu dapat dibaca di komputer tersebut oleh orang lain. Saat itu hanya digunakan di kalangan militer Amerika saja.

Tak puas dengan ujicoba itu, Ray melanjutkan dengan menggunakan file protocol yang bernama CYPNET sehingga program SNDMSG tadi bisa mengirim pesan ke komputer lain yang berada di dalam jaringan ARPAnet (Advanced Research Projects Agency Network). Dari sistem ini tercipta metode komunikasi antara institusi militer satu sama lain.

Pada 1972, Ray mengenalkan simbol ‘@’ sebagai identitas email untuk memisah user id dan domain sebuah alamat email. @ berarti “at” atau “pada”.

Layanan email kemudian terus berkembang. Singkatnya, layanan email terus bermunculan seiring perkembangan teknologi informasi. Antara lain Eudora (1988) yang diambil dari nama almarhum Eudora Welty, seorang penulis dari Amerika. Eudora adalah layanan email pertama yang menyediakan antarmuka grafis. Pada saat pertama muncul email ini bersifat gratis, lalu dibeli Qualcomm pada 1994 menjadi produk professional.

Eudora kemudian dengan cepat digantikan layanan email dari Netscape dan Internet Explorer. Kedua layanan email ini menjadi popular karena lebih baik dan gratis.

Setelah itu bermunculan layanan email lainnya, antara lain Hotmail, Yahoo, dan paling dikenal saat ini Gmail milik google yang berbasis web. Kemudian layanan email baru yang lahir di Indonesia adalah merahputih.id.

Meski terbilang baru, merahputih.id diyakini akan berkembang pesat karena layanan email berbasis web ini hasil kreasi anak-anak Indonesia. Email juga tetap disukai karena nyaman, cepat, bersifat global, bisa melayani semua bentuk pesan, termasuk pesan multimedia. Tak hanya teks saja, juga gambar, foto, video, program, suara, dan file lainnya.

Merahputih.id sendiri resmi diluncurkan pada 20 Mei 2017 lalu di Batam, bersempena Hari Kebangkitan Nasional. Peluncuran ini disejalankan dengan kegiatan Sunset Rundigity yang diikuti 2000 pelari. Layanan email ini lahir hasil kerja sama Telkomsel dengan mitra IT Nasional, PT IP Networks Solusindo (IPNet). IP Network Solusindo (IPNET) merupakan perusahaan IT lokal yang berpengalaman untuk penyedia layanan dan Infrastuktur.

Dalam kerja sama dengan Telkomsel, IPNET sebagai mitra yang tidak saja dipercaya sebagai penyedia layanan ini tetapi juga karena Telkomsel memiliki kesamaan visi dan misi. Melalui kerja sama ini memperkuat peranan teknologi digital dalam membangun model bisnis yang mengedepankan kepentingann pengguna dalam hal teknologi informasi. Seperti kekuatan jaringan, aplikasi, pusat data, dan infrastruktur yang semuanya dikelola di Indonesia.

“Layanan webmail ini terintegrasi dengan beberapa produk lain seperti cloud storage, group chatting, news portal, IPTV, hingga marketplace,” ujar Executive Vice President Area Sumatera Paulus Djatmiko.

Untuk memiliki domain ini caranya sangat mudah, masyarakat cukup melakukan pendaftaran di http://merahputih.id lalu ikuti petunjuk yang ada. Namun harus dipastikan bahwa nomor handphone pengguna harus dalam keadaan aktif karena akan ada konfermasi kode aktifasi.

“Merahputih.id kami persembahkan untuk negeri dengan tujuan memberikan akses kemudahan, kenyamanan dan kecepatan untuk layanan email dan cloud storage dimana saja dan kapan saja,” ujar Paulus.

Telkomsel melihat kebutuhan dan akses layanan email saat ini sangat sedikit memiliki lokasi Indonesia, sehingga Telkomsel tertarik menyediakan layanan email gratis itu. Apalagi jaringan Telkomsel kini terluas dan tercepat bisa memberikan akses dan kemudahan hingga pelosok negeri.

Selain itu, dengan domain ini tentunya akan menunjukkan identitas kebangsaan masyarakat Indonesia yang selalu bangga dengan melekatkan namanya dengan identitas bendera Bangsa Indonesia yaitu Merah Putih.

“Ini momentum Kebangkitan Digital Indonesia,” kata Paulus.

Ia membenarkan identitas merahputih.id yang digunakan untuk menunjukkan jiwa nasionalisme bangsa Indonesia.

General Manager Digital Product Telkomsel Area Expansion Sumatera, Robby Aris Cahyady, mengungkapkan sejak diluncurkan di Batam pada 20 Mei 2017 lalu, pengguna webmail merahputih.id terus bertambah dari Sabang sampai Merauke.

Namun pengguna masih didominasi dari Jakarta dan Area Jawa. Komposisinya 60 persen. Sisanya pengguna di Area Sumatera, khususnya Medan yang merupakan kota dengan pengguna webmail merahputih.id terbesar ke-3.

“Pengguna yang registrasi saat di atas 1.000 per hari.

Coverage nasional. Saat ini jumlah pengguna merahputih.id sudah mencapai lebih dari 20 ribu akun (Juni 2017),” sebut Robby, Rabu (30/8) lalu.

Pertumbuhan pengguna itu mengembirakan pihak Telkomsel karena sejalan dengan tujuan hadirnya layanan ini untuk menghubungkan kehidupan digital masyarakat Indonesia.

Robby juga sangat optimis layanan email merahputih.id bukan sekadar menjadi alternatif pengguna email, tapi kelak bisa menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia. Meski kehadirannya terbilang baru dan ada banyak layanan email gratis raksasa yang lebih awal hadir.

Salah satu hal yang membuat Robby sangat optimis adalah adanya identitas bangsa Indonesia di layanan email merahputih.id itu. Apalagi email menjadi kebutuhan utama di era digital saat ini.

“Ketika seseorang menggunakan akun email, misalnya namakamu@merahputih.id, maka komunitas internet akan tahu bahwa dia adalah anak Indonesia. Inilah yang kami sebut identitas diri yang mencerminkan identitas bangsa. Kami menyebutnya kedaulatan digital,” tegas Robby.

Dari sisi teknis, Robby meyakinkan kehadiran merahputih.id membuat beban biaya bandwidth penggunaan internet internasional akan berkurang. Sebab, layanan emailnya ada di Indonesia, sehingga bisa saving transport dan tak perlu akses ke server luar. “Jadi lebih efektif dan efisien,” ungkapnya.

Robby juga menyebutkan, dengan kapasitas penyimpanan inbox sebesar 50GB, atau lima kali lebih besar dibandingkan layanan email lain dan kapasitas mengirimkan lampiran sampai 100 MB, menjadi kelebihan tersendiri email dari merahputih.id.

“Untuk kirim file lebih dari 100 MB, dalam waktu dekat kami akan menyediakan cloud storage yang terintegrasi dengan merahputih.id,” ujar Robby.

Hal lain yang membuat Robby optimis layanan email dari merahputih.id ini bisa berkembang pesat karena webmail meraputih.id bisa dijadikan ID untuk membuat akun di Media Sosial. Sama seperti akun email lainnya yang bisa digunakan untuk melakukan registrasi ke semua sosial media yang ada maupun aplikasi lainnya.

Untuk menjamin kualitas layanan email dari merahputih.id itu, Robby mengatakan Telkomsel terus melakukan ekspansi jangkauan dan kapasitas jaringan 4G LTE, serta menambah layanan data berkecepatan tinggi di banyak kota atau kabupaten untuk meningkatkan kepuasan dan kenyamanan pelanggan. Hal lainnya melakukan ekspansi kapasitas dan meningkatkan kualitas untuk memberikan pengalaman berbeda pada pengguna.

Telkomsel saat ini memiliki lebih dari 129 ribu BTS (Base Transceiver Station). Aris memastikan Telkomsel secara konsisten mengimplementasikan teknologi seluler terkini dan menjadi yang pertama meluncurkan secara komersial layanan mobile 4G LTE di Indonesia.

Dengan kualitas layanan itu, Robby ingin masyarakat bisa mengakses layanan email merahputih.id kapanpun dan dimanapun. “Kami ingin memberikan experience terbaik dalam menggunakan layanan email ini. Dan seluruh lapisan masyarakat bisa merasakan manfaat email ini,” katanya.

Namun Robby mengakui, layanan email ini masih perlu sosialisasi lebih masif lagi. Untuk itu, Telkomsel secara bertahap melakukan digital campaign kepada komunitas netizen, termasuk melalui beragam kegiatan.

“Segala media kami gunakan untuk digital campaign, termasuk melalui media sosial yang memang menjadi strategi real, tepat sasaran, dan agresif untuk menarik pengguna,” katanya.

***

Kehadiran webmail merahputih.id disambut positif oleh sejumlah pelaku industri digital di Batam. Mereka menilai, era digital memang sangat memungkinkan munculnya beragam layanan digital untuk memberi kemudahan kepada masyarakat. Tak hanya webmail, tapi juga beragam aplikasi digital lainnya.

Sekretaris Asosiasi Digital Entrepeneur Indonesia (ADEI) Batam, Ammar Satria menyebutkan, di Batam saja sudah sangat banyak aplikasi digital yang digunakan di berbagai sektor.

Sektor bisis misalnya, sudah banyak start up berbasis aplikasi. Antara lain WakJek, Go-Vakansi, Tremondi, Kazana Mall, Batam Mall, Toko Rental, Marlin Booking, Eska Salon, Go Deal, Mr Go, Hotel-hotel online, IndoTIKI, dan lainnya.

Di kalangan pemerintah juga telah menerapkan e-Goverment. Di Pemerintah Kota Batam misalnya, dalam pelelangan proyek menggunakan e-Proc (LPSE), aplikasi one stop service, aplikasi keuangan dan monitoring kegiatan, aplikasi pajak dan PBB, media center, serta pengaturan traffic light dengan ATCS di control room untuk mengurai kemacetan.

Lalu Badan Pengusahaan Batam memanfaatkan informasi teknologi untuk memperbaiki dan mempercepat layanan perizinan bagi pengusaha dan investor. Di antaranya program Izin Investasi 3 Jam (i23J). Kemudahan Investasi Langsung Konstruksi (KILK), dan pelayanan online Sistem Informasi Keluar Masuk Barang (SIKMB). Pelayanan ini dari manual menjadi online di seluruh layanan yang dimanfaatkan oleh investor.

“Masyarakat yang ingin mengakses aplikasi digital itu tentu harus mendaftar, itu butuh email,” kata Ammar, pekan lalu.

Ia menyebutkan, potensi industri berbasis aplikasi digital di Batam sangat besar. Apalagi Batam telah ditetapkan sebagai digital hub oleh Presiden Joko Widodo. Masyarakat Batam juga sudah sangat familiar dengan layanan berbasis online.

Ammar menyebut jumlah penggunaan data atau pengguna internet aktif di Batam ada 740 ribu dari 1,2 juta yang sudah terhubung sosial media. Artinya lebih setengah dari jumlah penduduk Batam sudah terhubung media. Setiap hari mereka aktif menggunakan Facebook, Instagram, Twitter, WhatsApp, dan media sosial lainnya.

Kehadiran operator seperti Telkomsel yang jangkauannya paling luas, membuat industri digital juga makin berkembang dan menjangkau semua kalangan tanpa sekat wilayah. Apalagi saat ini Telkomsel mengeluarkan layanan webmail merahputih.id sehingga semakin memudahkan masyarakat mendaftar untuk mengakses aplikasi-aplikasi online tersebut.

Hal senada dikatakan oleh CEO Infinite Framework Studio (IFS), Mike Wiluan. Ia melihat potensi industri digital di Batam akan berkembang dan berjaya.

“Batam masih terang benderang. Apalagi pasar Indonesia masih sangat luar biasa. Banyak orang muda yang bersemangat dengan bisnis digital,” kata pria yang kini sukses mengembangkan industri kreatif tersebut.

Mike yakin industri kreatif Indonesia bisa menjadi yang terbesar. Apalagi industri kreatif di berbagai kota di Indonesia, khususnya wilayah Jawa sudah berkembang sedemikian rupa dengan memanfaatkan IT.

“Batam itu kota terdepan dekat Singapura dan Malaysia yang bisa jadi link up ke kota lain di Indonesia,” jelasnya.

Kepala Bidang Pengusahaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (PTIK) Badan Pengusahaan (BP) Batam yang juga General Manager Pusat Data dan Sistem Informasi (PDSI), Wisnu Anggoro juga melihat potensi industri digital di Batam dan Indonesia secara umum sangat potensial.

“Akan banyak lahir star up baru di berbagai sektor, khususnya sektor bisnis dan layanan masyarakat berbasis online,” ujar Wisnu, Kamis (14/9).

Kepala Pengusahaan Bidang Persandian PDSI BP Batam, Rudi Murtono menilai era digital saat ini melahirkan kreator-kreator digital dan usaha serta layanan berbasis digital. Namun ia mengingatkan pentingnya faktor keamanan. Bukan hanya infrastruktur, tapi juga penggunanya.

“Jangan sampai layanan berbasis online digunakan untuk menyebar informasi hoax atau menyebar kebencian bersifat SARA. Jadi penyedia aplikasi juga penting melakukan edukasi ke pengguna agar tak terjerat undang-undang IT atau ujaran kebencian,” ujar pria yang juga bekerja di Lembaga Sandi Negara ini, Kamis (14/9).

Nah, aplikasi apapun di lini usaha atau pekerjaan manapun yang berbasis digital atau aplikasi online, pengguna yang ingin mengakses aplikasi itu harus mendaftar. Penyedia aplikasi online mewajibkan penggunanya memiliki email. Layanan email dari merahputih.id bisa jadi pilihan.

“Kami tegaskan kembali, layanan email merahputih.id bisa digunakan untuk mendaftar di medsos maupun aplikasi online lainnya,” ujar Robby, GM Digital Product Telkomsel Area Expansion Sumatera. ***

Update