batampos.co.id – Jaringan komunikasi di Natuna belum merata. Seperti di Desa Sebuton dan DesaMekar Jaya Kecam Kecamatan Bunguran Barat di Natuna. Hingga kini, signal seluler belum sampai di kedua desa ini. Akibatnya masyarakat di wilayah ini tidak bisa menikmati layanan komuniasi ataupun internet.
Desa yang dijadikan sasaran program tanggung jawab sosial SKK Migas
ini mayoritas masyarakatnya sebagai nelayan tradisional. Daerah ini juga sulit dilalui, karena kondisi jalan harus ditempuh jalan berbukit yang licin. Sehingga sebagian
masyarakat setempat menggunakan pompong untuk menuju ke Desa tetangga
melalui alur sungai.
Wakil Bupati Natuna Ngesti Yuni Suprapti yang mengunjungi Desa Sebuton
mengaku sangat prihatin dengan kondisi serba keterbatasan di masyarakat Sebuton. Apalagi akses komunikasi telepon dan internet yang belum terjangkau.
Ngesti berharap, Pemerintah Pusat memberikan perhatian dengan keadaan
Desa Mekar Jaya dan Dusun Sebuton. Agar mendapat kemajuan kepada generasi muda lebih cergas dengan pengetahuan yang mudak diakses.
“Komunikasi dan internet didaerah terpencil seperti Mekar Jaya dan Sebuton ini penting. Membuka wawasan masyarakat terutama anak didik,” kata Ngesti.
Asparlani, serotang tokoh masyarakat Desa setempat mengataku, di Dusun
Sebuton saat ini dihuni sekitar 60 kepala keluarga dan wilayahnya dikelilingi gunung dan hutan mangrove yang membentang kearah pantai.
“Tapi sekarang sejak dibangun pelantar permanen oleh pemerintah, akses masyarakat lebih mudah. Dulunya masih kayu. Listrik sudah masuk, tetapi jalan sudah belum di aspal. hanyasaja kami tak bisa akses jaringan telekomunikasi dan buka internet,” kata Asparlani dikampung sebuton, kemarin.
Diakuinya, untuk mendapat layanan telepon warga harus ke Desa tetangga
(Desa Pian Tengah,red) Masyarakat berharap, pemerintah melalui perusahaan telekomunikasi bisa memasang tower seluler. Supayamasyarakat kampung Sebuton bisa mendapat menikmati layanan telekomunikasi.(arn)