Jumat, 19 April 2024

Tim Arkeolog Telusuri Peradaban Natuna

Berita Terkait

Tim Arkeolog Kemendikbud melakukan penggalian kerangka manusia abad ke-12 di tengah permukaan warga Desa Sepempang, Natuna, belum lama ini. F. Aulia Rahman/Batam Pos.

batampos.co.id – Tim arkeolog Kementerian Pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud) terus melakukan penelitian, menguak misteri peradaban kebudayaan penduduk Natuna. Mereka terus mencari asal usul ras asli warga di wilayah itu.

Koordinator tim peneliti arkeolog Kemendikbud Soni Wibisono mengatakan, saat ini penelitian tidak hanya pada pengenalan situs kuburan yang ditemukan kerangka manusia purba. Untuk mencocokan ras, pihaknya juga membawa contoh kerangka manusia untuk dilakukan tes DNA.

Tidak menutup kemungkinan warga Natuna yang mendiami wilayah perbatasan, bisa saja  asal dari peradaban di Nusantara.

“Kami sudah melibatkan ahli forensik dari Kemeristek Dikti, untuk mengambil sampel DNA kerangka yang ditemukan,” kata Soni, Selasa (3/10).

Dikatakan Soni, penelitian peradaban kebudayaan di Natuna sudah dilakukan sejak tahun 2011 lalu. Selama kurang lebih enam tahun, pihaknya menemukan peninggalan pecah belah abad ke 10 hingga abad 17 maupun situs lama. Penelusuran juga menemukan pemukiman kuno yang menjadi dasar dilakukannya penelitian.

Namun hingga kini pihaknya belum bisa menyimpulkan secara pasti penduduk asli Natuna yang ditemukan dari penggalian.

“Siapa asli orang Natuna, Seperti apa Kebudayaannya, dan beberapa diantaranya tidak mengerti nenek moyang, tidak tahu siapa yang pendahulu, seperti ada generasi terputus,” sebut Soni.

Menurutnya, Natuna adalah daerah interaksi diperbatasan, bisa jadi adalah satu kebudayaan dulunya, dan ini penting untuk dihubungkan kembali, diketahui Natuna adalah bagian paparan Sunda,” ujar Soni.

Tim ahli forensik Lembaga Ristek Dikti, Prof Dr, Hermawati Sudoyo mengatakan, Natuna sebagai pulau terluar bagian dari paparan sunda pada 12000 tahun lalu  kumpulan dari daratan di Asia daratan, tentu terjadi pergerakan manusia.

“Hasil uji DNA nanti akan mengetahui ras pernah penduduk asli Natuna. Bisa saja menjadi penduduk asli Nusantara. Juga Isa diketahui pola makan saat itu dan kebudayaannya,” ujar Herawati.

Namun, sampel tulang dari kerangka manusia purba yang diambil akan dibawa ke lab. Untuk mengetahui hasil DNA ras pernah penduduk yang ditemukan di Desa Sepempang dan Desa Tanjung. Namun kata Hermawati, untuk mendapatkan hasil uji laboratorium DNA akan membutuhkan waktu karena sudah lama terkubur dan terbenam di tanah.(arn)

Update