Selasa, 23 April 2024

LAM Tolak Provinsi Khusus Batam

Berita Terkait

LAM Provinsi Kepri dan Kabupaten/Kota saat menyatakan sikap untuk menolak pembentukan Provinsi Khusus Batam, Minggu (8/10). F. Jailani/Batam Pos.

batampos.co.id – Lembaga Adat Melayu (LAM) Provinsi Kepri bersama sejumlah LAM Kabupaten/Kota menolak adanya Provinsi Khusus Batam. Sebagai bentuk aksi tidak berkenan tersebut, ditunjukan dengan menggelar aksi deklarasi akbar di Hotel Laguna, Tanjungpinang, Minggu (8/10).

“Kita sangat tidak menginginkan Provinsi Kepri menjadi terbelah, dengan adanya wacana pembentukan Provinsi Khusus Batam. Karena itu hanya kepentingan sekelompok golongan,” ujar Ketua LAM Provinsi Kepri, Abdul Razak.

Pria yang bergelar Dato Sri Setia Amanah tersebut, menjelasan seluruh LAM Kabupaten/Kota sepakat untuk menjadikan Provinsi Khusus Kepri. Karena itu lebih baik, dan tetap menjaga Kepri dalam bingkai persatuan dan kesatuan.

“Kami berharap, Pemerintah Pusat segera mengesahkan adanya UU Provinsi Kepulauan. Karena dengan begitu, bisa mendorong percepatan pembangunan di Bumi Segantang Lada ini,” tegas Abdul Razak.

Dalam kegiatan deklarasi tersebut, semua LAM Kabupaten/Kota menyampaikan pernyataan sikapnya. Ketua LAM Kota Tanjungpinang, Raja Alhafidz secara tegas menolak adanya Provinsi Khusus Batam. Atas dasar itu, dirinya meminta pemerintah Provinsi Kepri tidak boleh terpecah-pecah, justru harusnya semakin bersatu demi mewujudkan pembangunan Kepri yang bermartabat.

“Kami sangat mendukung, LAM Kepri untuk memperjuangkan ini. Jangan takut karena kami bersama ada di belakang untuk menolak Provinsi Khusus Batam. Provinsi Kepri ini harusnya menjadi provinsi istimewa,” tegasnya.

Kemudian, Ketua LAM Kabupaten Natuna, Ismail mengatakan, timbulnya wacana Provinsi Khusus ini lantas ada permainan di internal mereka. Ia mengumpamakan, wacana pembentukan provinsi khusus ibarat seperti sekelompok orang yang sedang melakukan panjat batang pinang yang biasanya dilakukan saat perayaan hari jadi.

“Kami melihat ini adalah kepentingan sekelompok golongan. Seharusnya ditengah situasi dan ekonomi Kepri yang sulit ini, semuanya bersatu padu membangun menjadi Kepri lebih baik dan maju,” ujarnya.

Berikutnya, Usman, LAM Kabupaten Anambas juga turut bersuara lantang menolak adanya Provinsi Khusus Batam. Ia menuding, pihak-pihak yang menggagas adanya pembentukan provinsi tersebut adalah orang-orang yang tidak menginginkan Kepri ini menjadi besar dan kuat.

Selanjutnya, perwakilan LAM kabupaten Karimun, Endi Maulidi, juga memberikan gambarannya. Secara tegas Endi menyampaikan mewakili masyarakat dan jajaran pemerintahan di Kabupaten Karimun, menolak wacana pembentukan provinsi khusus Barelang. Dan mendukung LAM Kepri atas usulan dibentukkan Provinsi khusus kepulauan.

Sama halnya dengan perwakilan LAM kabupaten Lingga. Mereka juga sepakat dan tidak setuju pembentukan Provinsi Khusus Batam. Sementara itu, perwakilan dari LAM, Bintan Mustafa Abbas, selain menyampaikan penegasan bahwa Bintan sangat menolak wacana pembentukan Provinsi Khusus Batam, dirinya meminta Gubernur dan Pemprov Kepri supaya memperhatikan Kabupaten/kota lainnya di provinsi Kepri saat ini.

“Jujur saja, kami sangat miris melihat pemberlakuan pak Gubernur saat ini. Kita ini sepertinya diasingkan dengan gubernur sendiri. Pak gubernur, misalnya kalau duduk-duduk ngopi santai-santai di bintan, tak satu pun masyarakat setempat dilibatkan. Justru pejabat-pejabat eselon duanya. Nah sekarang timbul wacana pembentukan provinsi khusus barelang. Kami masyarakat Bintan sangat menolak itu,” tegasnya.

Dukungan lainnya, datang dari Ketua Hulu Balang Bintan Encik Nurmansyah, menyatakan sikap bahwa bangsa melayu jangan pernah di usik oleh bangsa lain. LAM Provinsi Kepri yang membidani lahirnya aksi deklrasi tersebut juga mengundang Badan Pekerja Pembentukan Provinsi Kepri (BP3KR) dan tokoh masyarakat di seantero Kepri.(jpg)

Update