Kamis, 28 Maret 2024

Tim Satgas Amankan Beras Bulog

Berita Terkait

Dayang pemilik kedai di Bandarsyah menunjukkan beras bulog yang mendapat keluhan warga. Aulia Rahman/Batam Pos.

batampos.co.id – Informasi beredarnya beras bulog oplosan langsung
ditanggapi tim satgas pangan Pemerintah Daerah. Satgas yang tergabung dari
kepolisian, dinas perindag, dinas kesehatan termasuk pihak Bulog Ranai
melakukan pemantaun lapangan, Jumat (13/10).

Pemantauan tim satgas pangan langsung menuju toko Lena di jalan HR
Subrantas, untuk memastikan beras bulog yang beredar. Pemilik toko
menyatakan, beras bulog yang dijualnya dibeli dari warga Batubi
sebanyak 20 karung. Namun sudah habis, akhirnya polisi mengamankan
beras milik Endang.

“Saya tidak tahu beras yang dibeli kemarin adalah ilegal. Apalagi
kondisi berasnya diduga dioplos gitu,” kilah Lena kepada tim satgas
pangan.

Ketua tim satgas pangan AKP Komarudin mengatakan, untuk sementara
beras dikedai Endang diamankan. Saat ini masih fokus selidiki sumber
beras bulog yang diduga dioplos. Karena dari pedagang di Ranai
didatangkan dari warga Batubi.

“Sebelum di Kecamatan Batubi, beras bulog didatangkan dari Sedanau.
Dan asalnya dari Pontianak Kalimantan Barat. Beras bulog itu diduga
juga dioplos. Tapi perlu diuji lab apa kandungannya, atau beras apa
yang dioplos,” ujar Komarudin.

Plt Kansiglog Ranai Tarmizi mengatakan, beras bulog yang dijual
pedagang bukan berasal dari gudang bolog Ranai maupun Sedanau. Bahkan
dari kodisi beras ditemukan bukan kategori cadangan beras pemerintah
untuk raskin.

Mengenai kemasan beras bulog sebut Tarmizi, juga bukan jenis beras
bulog premium. Artinya tidak dibenarkan untuk diperjual belikan bebas
oleh pedagang. Karena dari Bulog yang memerikan harga tebusan kepada
masyarakat sekitar Rp 1.600 per kilo gram.

“Saya tidak tahu dioplos atau apa, yang jelas berasnya bukan dari
gudang bulog di Ranai. Digudang bulog Ranai juga tidak menyediakan
beras bulog premium sejak tahun 2016 lalu,” kata Tarmizi.(arn)

Update