Kamis, 28 Maret 2024

Walikota Batam: Stok Sembako Cukup

Berita Terkait

batampos.co.id – Sembako jadi salah satu hal yang klasik yang mempengaruhi inflasi, tak hanya itu di Batam sendiri kenaikan tarif listrik sebesar 15 persen Oktober mendatang, juga dinilai akan turut menyumbang angka inflasi.

Terkait kenaikan tarif listrik, Wali Kota Batam Muhammad Rudi tak banyak berkomentar, menurutnya segala sesuatu yang berkenaan dengan hal tersebut merupakan kewenangan Gubernur Kepri, Nurdin Basirun.

“Itu semua gubernur. Kami antisipasinya ajak pak gubernur, ayo kita bicara yuk,” kata Rudi, Jumat (13/10)tanpa memebrikan penjelasan apa yang ia sampaikan ke Nurdin.

“Situasinya tak bagus, nggak usah ngomong dulu ya,” imbuhnya.

Sementara terkait sembako, Rudi menilai, tak ada yang perlu ditakutkan dengan ketersediaan sembako di Batam. Menurutnya, kini sembako terbilang cukup. Untuk diketahui, Bank Indonesia mencatat Inflasi Batam akan meningkat 4 persen jika Pemerintah Kota (Pemko) Batam tak merealisasikan kerjasama sembako dengan daerah terdekat Kepri.

“Bahan pokok tak kurang, mencukupi,” kata Rudi.

Ia mengatakan, pihaknya tak ingin buru-buru mendatangkan sembako dalam jumlah yang banyak. Karena, membludaknya sembako justru akan menimbulkan masalah lain, karean jika tak laku padahal jumlah cukup banyak pedagang akan rugi.

“Kita sambil jalan saja lagi. yang jelas sembako udah mencukupi, masuknya banyak dan tak laku tekor ini,” imbuhnya.

Ia mengatakan, pihaknya dalam mengambil kebijakan melihat berbagai sisi kemaslahatan, baik untuk masyarakat maupun pedagang. “Pedagang, ini harus pikirkan juga. Karena saya rasa cukup, kita pelan-pelan saja, tak bisa sekaligus masukan (sembako) baru, nanti akan goyang,” paparnya.

Sementara itu, Kepala Disperidag (Dinas Perindustrian dan Perdagangan) Batam, Zarefriadi mengungkapkan kecukupan sembako terjadi sama semua komoditi utama, seperti beras maupun gula.

“Beras cukup untuk lima bulan ke depan, kalau gula lebih cukup lagi. Rata-rata cukup,” katanya.

Lalu bagaimana dengan komoditi yang kerap menyumbang inflasi seperti cabe? Zaref mengaku memang komoditi ini ketersediannya tak menentu, hal ini lah yang kerap menyebabkan komoditi pedas itu mahal.

“Cabe memang dinamis,” katanya.

Sebut saja, pekan lalu, harga cabe merah keriting dari dua pekan sebelumnya naik Rp 15 ribu, dari yang biasa Rp 35 ribu kini tembus Rp 50 ribu perkilogram.

“Ini tak hanya di Batam, di Sumatera juga naik. Ini seperti biasa, dinamis, tidak selamanya naik. Naik memang karena suplai kurang,” kata Zarefriadi, Minggu (8/10).

Namun demikian, ia mengatakan hal ini merupakan hal yang biasa terjadi dan merupakan keadaan pasar yang alami. “Ini seperti biasa, dinamis, tidak selamanya naik. Naik memang karena suplai kurang,” terangnya.

ilustrasi

Menurutnya, hasil panen petani adalah hal yang mempengaruhi berkurangnya pasokan di pasaran. Namun ia meyakini keadaan ini akan cepat berangsur pulih dan harga kemabli normal kembali. “Mudah-mudahan, seminggu dua minggu lagi akan selesai, dan harga normal lagi,” katanya.

Sementara itu untuk membantu kebutuhan akan cabe di Batam, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (KPP) Kota Batam, mengajak masyarakat ‘berkebun’ di rumah, yakni dengan memanfaataka pengarang rumah dengan menanam cabe atau apotek hidup lain.

“Satu rumah minimal lima polibag, tanamannya yang bernilai ekonomis,” kata Kepala KPP Batam Mardanis, tak lama ini.

Ia menilai, jika gerakan ini dilakukan serentak, kebutuhan akan cabe tidak akan menemui masalah lagi. “Kalau berhasil, bayangkan berapa sumbangsihnya,” ucapnya.

Bantuan ke masyarakat juga pihaknya lakukan, sebanyak lima ribu bibit cabe kepada warga yang tinggal di Perumahan Pondok Pratiwi, Sekupang. “Nama programnya Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) yaitu konsep pemanfaatan lingkungan rumah sebagai sumber pangan. Mudah-mudahan ini dapat membantu,” sebutnya.

Ke depan guna mensukseskan kegiatan ini pihaknya akan menambah bibit. Untuk kegiatan tahun 2018, pihaknya ingin tambah sekitar 100 ribu bibit.

“Jika 10 ribu perbibit, kalikan saja 100 ribu, itulah besar yang kita butuhkan,” ucapnya. (cr13)

Update