Jumat, 29 Maret 2024

Ruang Kerja Gubernur Diserbu Santri

Berita Terkait

Gubernur Kepri Nurdin Basirun saat memberikan nasehat kepada santri dan santriwati di ruang Gubenur Kepri, Dompak, Minggu (22/10). F. Humas Pemprov untuk Batam Pos.

batampos.co.id – Gubernur Kepri Nurdin Basirun mengajak para santri memperingati Hari Santri 2017 di ruang kerja, di Istana Kota Piring, Dompak, Tanjungpinang, Ahad (22/10) pagi. Peringatan Hari Santri yang rencananya diselenggarakan di lapangan upacara, dialihkan Gubernur ke ruang kerjanya, karena cuaca hujan.

Tak hanya ruang kerja, karena santri begitu banyak, ruang makan, ruang istirahat juga dipenuhi para santri. Tak ada ruang kosong yang tak diisi santri pada kesempatan tersebut.

Nurdin tampak bahagia ruang kerjanya dipenuhi santri dan para ustaz. Apalagi antusias para santri memasuki ruang kerja Gubernur begitu tinggi.

“Di ruang inilah tempat saya bekerja. Mohon doa dan dukungannya agar lancar bekerja menjalankan amanah dari masyarakat,” kata Nurdin yang pada kesempatan tersebut didampingi Sekdaprov H TS Arif Fadillah

Nurdin mengajak masyarakat Kepri, terutama para santri untuk terus mengobarkan semangat kebangsaan, cinta tanah dan dan semangat rela bekorbang untuk bangsa dan nevara. Penetapan 22 Oktober sebagai Hari Santri oleh pemerintah menunjukkan besarnya peran santri bagi bangsa. Sejarah juga mencatat peran pesantren dan santri, besar terhadap kemerdekaan Indonesia.

Sebelumnya, Sabtu (21/10) malam, di Masjid Nur Ilahi Dompak, Nurdin dan Arif juga berkumpul bersama para santri. Pada kesempatan itu, Nurdin berharap lembaga pendidikan Islam, bai TPQ, TPA, Madrasan dan Pesantren terus melahirkan generasi berkualitas, beriman, berilmu pengetahuan, berakhlak. Karena merekalah penerus dan calon pemimpin yang baik untuk Provinsi Kepulauan Riau.

“Saya berharap dari pesantren akan lahir generasi Qur’ani yang bisa menjadi pemimpin-pemimpin hebat dimasa mendatang,” ujar Nurdin.

Adapun Tema yang diusung pada peringatan Hari Santri yang ketiga kali ini adalah “Wajah Pesantren, Wajah Indonesia”. Gubernur menyampaikan, bahwa dengan tema tersebut menegaskan bahwa pesantren tidak bisa dipisahkan dari fenomena Keislaman, Keindonesiaan, dan Kebudayaan masyarakat Indonesia.

“Kekhasan inilah yang menjadi kekuatan untuk menjaga keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” ujar Nurdin

Gubernur juga mengajak para orangtua dan para guru untuk membentengi anak dengan ilmu agama, sebagai pembekalan karakter dan akhlak anak. Dikatakannya, membentengi anak dengan ilmu agama sebaiknya dilakukan sejak anak usia dini.

“Anak-anak merupakan harapan bangsa, serta penerus estafet kepemimpinan bangsa. Untuk itu, pendidikan yang dimulai sejak usia dini perlu perhatian super khusus, karena pengaruh di era global sekarang ini cukup kompleks. Semua harus kita bentengi dengan ilmu agama,” ujar Nurdin. (bni)

Update