Kamis, 25 April 2024

Kasus DBD Meningkat

Berita Terkait

Petugas melakukan fogging di Batu Lipai sebagai upaya mengatasi DBD. F. Tri Haryono/Batam Pos.

batampos.co.id – Dinas Kesehatan Karimun saat ini mulai melakukan fogging di beberapa tempat yang diduga endemi berkembang biaknya nyamuk aedes aegypti sebagai penyebar penyakit demam berdarah dengue (DBD). Mengingat kondisi cuaca yang tidak menentu ini, sebentar hujan sebentar panas yang bisa menyebabkan berkembang biaknya nyamuk aedes aegypti di lingkungan pemukiman masyarakat. Terutama di kawasan padat penduduk.

“Hingga Oktober ini sudah ada 58 kasus DBD. Yang paling banyak ditemukan di Kecamatan Karimun, dan Meral. Masing-masing 17 kasus,” jelas Kepala Dinas Kesehatan Karimun, Rachmadi, Selasa (24/10).

Walaupun sudah dilakukan fogging oleh tim Dinkes, tetapi tidak bisa menjadi jaminan suatu daerah bebas DBD. Ini artinya, peran masyarakat sangat penting terhadap kebersihan lingkungan. Mengingat, nyamuk aedes berkembang biak di tempat yang bersih. Untuk itulah, walaupun dibandingkan tahun sebelumnya terjadi trend penurunan kasus DBD, akan tetap kewaspadaan harus tetap dijaga terutama terhadap anak-anak.

“Jangan sampaikan terjadi korban jiwa. Sekarang saja sudah dua orang yang meninggal dunia akibat DBD. Kalau dibandingkan tahun 2014, ada 390 kasus, 8 di antaranya meninggal dunia. Kemudian di tahun 2015 terdapat 368 kasus, termasuk korban meninggal dunia 7 orang. Namun, ditahun 2016 terjadi peningkatkan 424 kasus, dan meninggal dunia 6 orang,” ungkapnya.

Lanjut Rachmadi lagi, dirinya mengimbau kepada masyarakat agar segera melaporkan ke pihak dinas kesehatan atau puskesmas terdekat apabila ada tanda-tanda endemi berkembang biaknya nyamuk aedes aegypti supaya dilakukan fogging tidak ada dipungut biaya. Agar bersama-sama menekan angka kasus DBD di tahun ini. Selain itu melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk DBD, dengan aksi 3M. Bila perlu beri abate pada tempat penampungan air dua sampai tiga bulan sekali.

“Saya minta peran serta masyarakat untuk membersihkan lingkungan. Apabila ada gejala-gejala demam terhadap anak maupun orang dewasa yang tidak kunjung sembuh selama 3 hari, segeralah bawa ke puskesmas terdekat. Karena, anak-anak sangat rentan terhadap serangan DBD,” ungkapnya.

Dia mengatakan akan mengupayakan segala macam cara untuk menghindari wabah DBD, termasuk melibatkan para pelajar. Sementara Sulis, warga Batu Lipai mengucapkan terima kasih atas fogging yang dilakukan oleh Dinkes Karimun. Dimana, setelah pihaknya meminta fogging di wilayahnya cepat ditanggapi oleh dinas tersebut.
“Sebelum jatuh korban, diantisipasi dahulu. Dimulai dari fogging,” katanya. (tri)

Update