batampos.co.id – Ketua Gapensi Kabupaten Lingga Rony Kurniawan memberikan apresiasi terhadap pemerintahan Provinsi yang telah menyisihkan dana APBD Provinsi untuk pembangunan Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) di Jalan Navigasi, Desa Sungai Harapan, Kecamatan Singkep. Bangunan terdiri dari dua lokal tersebut telah rampung dikerjakan sejak sebulan lalu.
“Terimakasih kepada Provinsi yang perduli kepada anak berkebutuhan khusus yang ada di Kabupaten Lingga. Sehingga mereka dapat belajar dengan layak,” ujar Rony ketika ditemui Batam Pos di Dabo Singkep, Selasa (24/10) pagi.
Iwan juga mengaku sangat bangga dengan Mardiana, putri asal Kabupaten Lingga yang rela menghibahkan tanah milik mereka untuk pembangunan sekolah SLBN tersebut. Mardiana juga sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) terhadap pembangunan sekolah tersebut yang kini bertugas di Pemerintahan Provinsi Kepri.
Pria yang akrab disapa Iwan Munir ini juga mengatakan sejumlah masyarakat juga merasa bersyukur dengan adanya sekolah SLBN. Sejak dulu, sambung Iwan, SLB telah ada dan beroperasi di Kabupaten Bunda Tanah Melayu ini terutama sejak beroperasinya PT Timah. Namun sekolah itu juga terhenti bersamaan dengan hengkangnya PT Timah.
Bangunan SLBN yang terdiri dari dua lokal tersebut bersumber dana dari APBD Pemerintah Provinsi. Bangunan tersebut menelan biaya sebesar Rp 470 juta lebih. Dengan waktu pengerjaan sesuai dengan aturan yang ada dan telah selesai pada September tahun ini.
Saat ini sejumalah siswa SLBN dari sejumlah lokasi di Singkep telah mendaftar dan menggunakan lokal tersebut Untuk menimba ilmu. Ada anak yang menderita autis, sindrom dan anak berkebutuhan khusus lainnya belajar di sana.
“Ada lima anak saat ini yang telah belajar di sana. Rencana Ada dua anak lainnya yang akan bergabung di sekolah tersebut,” kata Iwan.
Iwan menambahkan, bagi warga yang mempunyai anak berkebutuhan khusus, pihak sekolah yang berada di bawah naungan Pemerintahan Provinsi ini juga membuka pendaftaran. Sehingga seluruh anak yang berkebutuhan khusus mendapat pendidikan yang sama dengan anak lainnya. Terlebih saat ini beberapa anak berkebutuhan khusus telah bekerja sebagai ASN di Provinsi Kepri. (wsa)