Jumat, 29 Maret 2024

Puluhan Ribu Orang di Kepri Menganggur

Berita Terkait

batampos.co.id – Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri mencatat, jumlah pengangguran di Kepri per Agustus 2017 sebanyak 69.160 orang. Angka tersebut bertambah 1.364 dibandingkan data per Februari 2017.

Namun jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, angka tersebut menurun. Dimana pada Agustus 2016, jumlah pengangguran di Kepri tercatat sebanyak 71.622 orang. Lain lagi jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2015. Saat itu, jumlah pengangguran di Kepri hanya 55.318 orang.

Kepala BPS Kepri, Panusunan Siregar, mengatakan jumlah pengangguran itu dihitung dari usia 15 tahun ke atas. “Sementara penduduk usia 15 tahun ke atas yang bekerja jumlahnya mencapai 966.901 jiwa,” terang Panusunan, Selasa (7/11).

Panusunan mengatakan, jumlah pengangguran di Kepri didominasi lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), yakni 11,51 persen. Disusul lulusan SMA sebesar 7,12 persen, lulusan SPM sederajat 6,65 persen, lulusan perguruan tinggi 6,49 persen, dan lulusan SD sebesar 4,53 persen.

Jika dibandingkan keadaan Agustus 2016, secara umum tingkat pengangguran pada semua tingkat pendidikan mengalami kenaikan. Kecuali pada tingkat pendidikan SD ke bawah dan Sekolah Menengah Atas Umum.

Sementara jumlah pekerja di Kepri per Agustus 2017 mencapai 896.931 orang dari angkatan kerja sebanyak 966.091 jiwa. Mereka tersebar di sejumlah sektor, seperti perdagangan, rumah makan dan jasa akomodasi, sektor industri dan sektor jasa kemasyarakatan, sosial, dan perorangan yang secara berurutan menjadi penyumbang terbesar penyerapan tenaga kerja di Kepri.

Jika dibandingkan dengan keadaan Agustus 2016, jumlah penduduk yang bekerja mengalami kenaikan pada beberapa sektor, terutama di sektor listrik, gas, dan air minum yaitu sebesar 3.006 orang (102,07 persen), sektor konstruksi sebanyak 35.345 orang (64,62 persen), sektor keuangan sebanyak 14.925 orang (61,42 persen). Sedangkan sektor yang mengalami penurunan adalah sektor pertambangan sebanyak 6.492 orang (42,53 persen), sektor pertanian sebanyak 24.161 orang (23,47 persen) dan sektor jasa kemasyarakatan sebanyak 42.013 orang (18,06 persen).

“Kalau orang yang memiliki usaha sendiri pada Agustus 2017 tercatat ada 167.787 jiwa,” kata Panusunan. Jumlah tersebut turun jika dibandingkan Februari 2017 (189.475 orang) dan naik jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, yakni 162.935 orang. (aya)

Update