Jumat, 19 April 2024

Badan Pengawas Perusda Ngotot Minta Suntikan Dana

Berita Terkait

batampos.co.id – Badan Pengawas Perusahaan Natuna belakangan ini terus
ngotot minta suntikan dana segar lagi. Setelah Perusahaan plat merah
ini dalam kondisi kolaps sejak tahun 2016 meski sudah banyak menerima
dana APBD.

Bahkan Badan Pengawas Perusda sudah melakukan rapat bersama DPRD untuk
menyampaikan program yang dapat menyerap dana APBD sekitar Rp 5 miliar
untuk tahun 2018 mendatang. Padahal sebelumnya Pemerintah Daerah
menyarankan melakukan penjualan aset yang tidak produktif untuk
mendanai usaha Perusda.

Bupati Natuna Abdul Hamid Rizal mengatakan, dengan kondisi Perusda
saat ini Pemerintah Daerah sulit memberikan suntikan dana segar dengan
berbagai usulan program yang diusulkan. Sebaiknya Perusda memberikan
solusi lain selain meminta suntikan dana segar.

“Saya rasa Pemerintah Daerah masih berat memberikan dana segar kepada
Perusda,” kata Hamid Rizal ditemui di gedung Sri Serindit Ranai,
Selasa (7/11).

Dikatakan Hamid, Pemerintah Daerah punya rencana, tetapi tidak
memberikan suntikan dana. Namun akan merubah nama Perusda. Perusda
sekarang pun bisa bangkit dengan menjual aset yang dimiliki untuk
berbagai kebutuhan.

“Perusda bisa jual aset, jangan hanya minta dana segar yang maunya
cepat dapat dana. Rencananya Perusda ini namanya akan dirubah,” kata
Hamid Rizal.

Sejauh ini diketahui, usaha-usaha yang dikelola Perusda tidak
memberikan kontribusi untuk daerah baik menambah pendapatan asli
daerah. Namun sebaliknya usaha yang dikelola bangkrut, seperti
pembelian kapal tangkap yang nilainya miliaran rupiah. Saat ini kapal
tersebut mangkrak.

Bahkan sebelumnya Perusda diberikan dana untuk mengelola listrik
setiap tahunnya dianggarkan puluhan miliar. Namun setelah program
subsidi listrik dihentikan, malah perusda menyisakan utang.

Sementara Sekretaris Badan Pengawas Perusda Natuna Arifin mengatakan,
untuk melelang aset perusda butuh proses. Sebaiknya diberikan dana
segar kepada Perusda. Agar bisa membayar pesangon karyawan di PHK dan
tunggakan gaji karyawan.

“Lelang aset juga butuh dana untuk tim apraisal, bagus suntikan dana
bisa segara kelola usaha,” ujar Aripin.(arn)

Update