Jumat, 29 Maret 2024

Pemko Batam Bongkar Jembatan yang Bikin Sempit Sungai di Tembesi

Berita Terkait

batampos.co.id – Pihak kecamatan Batuaji bersama Dinas Bina Marga kota Batam bongkar jembatan ilegal yang mempersempit alur sungai di belakang perumahan Taman Anugerah RT03/RW15, kelurahan Tembesi, Sagulung, Rabu (15/11) pagi.

Jembatan tersebut dibangun oleh tiga pengembang perumahan sebagai akses untuk aktifitas reklamasi lahan resapan air di sekitar lokasi jembatan itu.

Pembongkaran dipimpin langsung oleh Camat Sagulung Reza Khadafi. Kepada wartawan Reza menuturkan, pembongkaran paksa jembatan illegal itu untuk mengatasi persoalan banjir yang terjadi di perumahan MKGR, kelurahan Buliang, Batuaji dan juga pemukiman warga di kelurahan Tembesi dan Seilangkai, Sagulung.

“Sungai ini akses keluar air dari perumahan warga di MKGR Batuaji dan Sagulung. Jadi kalau disumbat seperti ini tentu banjir tak bisa dielak lagi. Ini memang wajib dibongkar,” kata Reza.

Pembongkaran jembatan illegal itu diakui Reza sudah sesuai prosedur yang mana sebelumnya sudah diperingati namun tidak digubris oleh pihak pembangun jembatan.

“Tak ada alasan lagi. Ini benar-benar sudah keterlaluan. Sudah tahu musim hujan tapi malah cuek. Sudah begitu jembatan ini dibangun tanpa gorong-gorong jadi air tak ngalir sama sekali. Air malah meluap melalui atas badan jembatan. Inikan tak betul,”tuturnya.

Senada disampaikan Lurah Tembesi Hafiz Rosie yang menuturkan, pembongkaran itu memang harus dilakukan sebab tak ada etikad baik dari pengembang yang membangun jembatan itu.

“Jembatan ini tak layak dibangun. Sudah tak ada gorong-gorong, sungai juga dipersempit jadi empat meter. Padahal lebar awal sungai ini sampai 12 meter. Ini yang jadi pemicu banjir selama ini,” ujarnya.

Dengan adanya pembongkaran itu kedepannya baik Reza maupun Hafiz sama-sama berharap agar tidak ada lagi pembangunan jembatan serupa di lokasi yang sama atau disepanjang alur sungai itu.

“Kalaupun mau bangun tentu harus ada izin dan kajian dari Dinas Bina Marga,” ujar Hafiz.

Pihak Kecamatan Sagulung membongkar jembatan yang mempersempit alur sungai di Tembesi, belakang perumahan Taman Anugrah, Rabu (15/11). Bila tidak dibongkar jembatan ini bila hujan datang selalu banjir. F. Dalil Harahap/Batam Pos

Ketua RT 03/RW15, Kelurahan Ttembesi Eko Pujakusuma menyambut baik pembongkaran jembatan illegal itu. Dia juga berharap agar kedepannya pemerintah rutin mengawasi sungai itu agar tidak disalahgunakan.

“Karena kami yang rasakan dampaknya. Setiap hujan deras atau air laut pasang, perumahan kami (Taman Anugerah) pasti digenangi banjir. Padahal sebelum jembatan ini dibangun tidak seperti itu,” kata Eko.

Sebagai perwakilan warga setempat, Eko juga berharap agar normalisasi drainase itu dilakukan sampai ke hulu.

“Yang dari depan SP itu juga harus dibongkar pak, karena kalau tak dibongkar percuma juga bongkar jembatan sini. Air tetap tersendat di jembatan masuk SP itu,” ujarnya.

Menanggapi itu Reza menegaskan jembatan masuk SP Plaza juga akan dibongkar dalam waktu dekat ini. Itu karena jembatan di gerbang masuk pusat perbelanjaan itu juga mempersempit drainase.

“Ya itu harus. Ini beda jalur dengan depan SP makanya itu juga tetap akan dibongkar,” kata Reza.

Pihak SP Plaza sendiri saat dikonfirmasi mengaku belum memastikan kapan akan membongkar jembatan yang mempersempit drainase itu.

“Belum tahu. Kita lihat dulu. Kalau setelah jembatan (belakang perumahan Taman Anugerah) dibongkar dan tak banjir maka jembatan depan SP tak perlu dibongkar tapi kalau tetap banjir maka akan dibongkar,” ujar Lina, perwakilan manajemen SP Plaza, kemarin. (eja)

Update