Selasa, 23 April 2024

Mobil Tiongkok Serbu Indonesia

Berita Terkait

batampos.co.id – Besarnya potensi market otomotif Indonesia menarik minat brand Tiongkok untuk berinvestasi. Menyusul Wuling, Selasa (28/11) PT Sokonindo Automobile meresmikan pabrik seluas 20 hektare dengan nilai investasi 150 juta dolar AS.

Pabrik milik perusahaan manufaktur otomotif hasil kerja sama antara Sokon Group (Hongkong) Company Limited dan PT Kaisar Motorindo Industri itu berlokasi di Serang, Banteng. Fasilitasnya mencakup stamping, welding, painting, assembling, hingga control quality. Semua diklaim telah menggunakan sistem otomatisasi tinggi.

’’Kapasitas produksi tiga shift dengan estimasi 50 ribu unit per tahun. Investasi selanjutnya, kami berencana membangun engine plant yang dialokasikan untuk memproduksi mesin konvensional dan juga siap produksi hybrid jika dibutuhkan,’’ kata CO-CEO PT Sokonindo Automobile Alexander Barus. Sokonindo akan terus berekspansi dengan kesiapan investasi mencapai 300 juta dolar AS.

Alex mengatakan, pihaknya optimistis menatap persaingan otomotif di Indonesia. Stigma brand Tiongkok bukan masalah selama pihaknya konsisten menjamin kualitas produk dan jaringan purna-jual.

Sebagai tahap awal, Sokonindo akan merakit dua produk. Yaitu, Glory 580 berjenis SUV dan SuperCab yang berupa kendaraan niaga ringan. Alex katakan, pihaknya banyak belajar bagaimana brand Jepang dulu masuk Amerika dengan kondisi share 90 persen dikuasai non-Jepang dan akhirnya mereka bisa bersaing. Begitu juga di Indonesia.

“Meski saat ini didominasi brand Jepang, bukan berarti kami tidak bisa bersaing,’’ jelas Alex.

Sebagaimana diketahui, pabrikan asal Tiongkok lainnya, Wuling, tahun ini membuka pabrik mobil senilai 700 juta dolar AS dengan kapasitas produksi 120 ribu unit per tahun. Catatan penjualannya dinilai cukup sukses sebagai permulaan. Berdasar data penjualan wholesales terbaru dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), LMPV Wuling, yakni Confero, telah terjual 3.115 unit hingga Oktober.

 

ilustrasi

’’Kami sudah cukup senang dengan hasil tersebut. Meski kami tahu bersaing dengan brand Jepang sangatlah menantang. Namun, kami akan berupaya meningkatkan kepercayaan konsumen,’’ tutur Brand Manager Wuling Motors Indonesia Dian Asmahani.

Lantas, bagaimana reaksi pabrikan Jepang dalam menghadapi gempuran ekspansi merek Tiongkok? Sebagian besar brand Jepang tidak begitu reaktif. Mereka cukup percaya diri dengan produknya. ’’Kompetisi itu biasa. Semakin banyak produk yang bersaing di suatu pasar, pada akhirnya akan menguntungkan konsumen karena banyak pilihan,’’ papar Direktur Marketing PT Astra Daihatsu Motor, Amelia Tjandra.

Meski demikian, brand Tiongkok tidak bisa dipandang sebelah mata. Keseriusannya dalam berinvestasi menjadi bukti bahwa brand tersebut telah memiliki modal bersaing dan road map yang matang.

’’Mobil-mobil Cina levelnya makin tinggi, kualitasnya lebih bagus. Kami sendiri tetap siap untuk bersaing di pasar tersebut,’’ tambah Amel.

Sementara itu, Direktur Pemasaran dan Layanan Purnajual PT Honda Prospect Motor, Jonfis Fandy, mengatakan bahwa kehadiran brand Tiongkok tidak akan mengacaukan pasar mobil Jepang, termasuk Honda. Meski harga yang dipatok relatif lebih rendah, market Indonesia dianggap sudah cukup dewasa untuk menentukan preferensinya.

Menurut dia, setiap produk baru akan menuju sasaran yang berbeda-beda. Fandy mengaku tetap percaya diri bahwa konsumen Honda juga ada pada sasaran yang berbeda.

“Jadi, secara overall tidak akan banyak memengaruhi penjualan,’’ papar Jonfis. (agf/c15/fal/jpg)

Update