Kamis, 28 Maret 2024

Trail Adventure di Sambas, Jelajahi Surga di Ekor Borneo

Berita Terkait

ilustrasi. F Cecep Mulyana/Batam Pos

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menggoda wisman asal Malaysia melalui pintu Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat (Kalbar) lewat One Day-AMTC Trail Adventure, Jelajah Batas Negeri, Surga di Ekor Borneo, 2-3 Desember 2017.

Para crosser di event ini diajak menjelajahi tempat-tempat wisata yang alamnya masih sangat terjaga. Selama sekitar 6 jam perjalanan, 100 peserta, 15 peserta diantaranya dari Malaysia ini melewati Pantai Camar Wulan, Pantai Bahari Teluk Atung, Pantai Maludin dan Pantai Temajuk serta desa-desa sekitar.

Ketua panitia, Erwanto mengatakan, event adventure yang didukung Kemenpar ini sengaja dibuat untuk memperkenalkan destinasi wisata yang ada di desa Temaji dan sekitarnya. Event yang akan menjadi kegiatan tahunan ini akan terus ditingkatkan kualitasnya agar makin diminati warga negara tetangga.

“Kami sengaja membuat event adventure. Peserta harus melewati rintangan tapi tetap menikmati pemandangan alam yang indah. Di Pantai Bahari Teluk Atung, ini salah satu pesisir pantai terpanjang di Indonesia pasirnya sangat lembut. Sedangkan di Pantai Temajuk ada rintangan bebatuan. Pantai ini mirip Tanjung Tinggi di Belitung banyak batu besar-besar juga,” tutur Erwanto, Sabtu (2/12).

Sementara, penasehat lomba, Subhan Nur mengapresiasi dukungan yang diberikan Kemenpar. Menurutnya, Sambas yang merupakan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) perlu sinergi semua pihak untuk pembangunan dan promosinya.

Di menyebut, program crossborder yang digaungkan Kemenpar merupakan promosi yang tepat. Namun dirinya berharap dukungan dari pihak lainnya merespon serius hal ini, khususnya terkait infrastruktur.

“Sambas tidak bisa dikembangkan hanya mengandalkan APBD, harus ada sentuhan langsung dari pemerintah pusat. Jalan paralel sudah dalam proses pembangunan, tinggal infrastruktur penunjang yang harus dipersiapkan untuk mengangkat pariwisata di Sambas,” ujar pria yang juga anggota DPRD Provinsi Kalbar ini.

Dia mencontohkan, Sambas, khususnya Temajo yang berbatasan langsung dengan Malaysia, sangat potensial menarik wisman Malaysia. Yang dibutuhkan selain kemudahan akses, juga jaringan internet dan perbankan.

“Internet sangat diperlukan untuk mempromosikan wisata di sini. Internet juga bisa membuat masyarakat lebih kreatif. Sedangkan ATM, ini agar pengunjung bisa menghabiskan uangnya di sini. Karena wisatawan itu tidak mungkin mau bawa uang cash banyak. Tapi dengan adanya ATM, mereka bisa lebih tenang,” jelas Subhan.

Di hari dan lokasi yang sama juga digelar event lomba mancing mania, lomba fotografi, dan panggung hiburan yang diisi pentas kesenian budaya dan live music. Tentu itu menjadi magnet untuk promosi wisata setempat. Dan melihat peluang yang ada, Kemenpar berniat untuk memaksimalkannya.

“Selain wisata budaya dan alam, salah satu potensi wisata yang bisa mendulang banyak wisatawan ya konsep sport tourism. Konsep ini memadukan antara aktivitas olahraga dengan aktivitas turisme. Saya senang event sport tourism semacam ini diselenggarakan, karena bisa meningkatkan sektor pariwisata. Ajang ini kita support,” ujar Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti didampingi Kepala Bidang Wisata Perjalanan Insentif Hendri Karnoza.

Hendri menambahkan, Kemenpar akan memaksimalkan aspek promosi sebagai bagian dari kampanye “Wonderful Indonesia”. “Sport tourism itu yang besar bukan efek secara langsungnya, justru efek yang tidak langsung lah yang memiliki value atau nilai besar, seperti media value, bantuan rekan-rekan wartawan semua mempromosikan event ini,” kata Hendri.

Menpar Arief Yahya mengapresiasi penyelenggaraan event sport tourism ini. Menurutnya, event Motorcross Lintas Batas yang merupakan sport tourism ini mempunyai nilai pemberitaan (news value) yang tinggi sehingga menjadi sarana promosi efektif serta memberikan dampak langsung (direct impact) pada ekonomi masyarakat termasuk pula mendorong percepatan pembangunan infrastruktur di Sambas.

“Sambil mengembangkan pulau terluar (baca: terdepan, red), dan daerah perbatasan yang harus maju secara ekonomi. Dan pariwisata bisa dijadikan sarana untuk memajukan ekonomi mereka,” ujar Menpar Arief Yahya.(*)

Update