Rabu, 24 April 2024

Pelantar Selayang Pandang Butuh Perbaikan

Berita Terkait

Pelantar Selayang Pandang ini menjadi jalan alternatif yang banyak digunakan warga. Saat ini kondisinya perlu pembenahan. F. Syahid/Batam Pos.

batampos.co.id – Pelantar Semen Panjang yang sudah berubah nama menjadi Selayang Pandang (Sp) merupakan jalan alternatif dari Tarempa menuju Antang desa Tarempa Timur. Pelantar ini tampak masih bagus jika dilihat dari bagian atas. Namun bagian pondasi pelantar saat ini kondisinya sudah sangat memperhatikan.

Tiang penyangga pelantar yang terbuat dari beton itu sudah mulai keropos. Campuran semen pasir dan batu pembungkus besi tulang pondasi banyak yang mengelupas sehingga besi tulang pondasi terlihat jelas dengan kondisi berkarat lantaran terkena uap air laut.

Melihat pelantar yang sudah rusak, maka membuat sejumlah warga angkat bicara. Suhardi, contohnya. Sebagai warga Tarempa yang sering memanfaatkan jalan tersebut, maka dirinya mengaku was-was jika melintas di Sp. Kondisinya sudah parah,” ungkapnya kepada wartawan kemarin.

Sepengetahuannya, jalan tersebut kurang lebih 1, 3 KM panjangnya. Pelantar itu dibangun pada jaman Kabupaten Natuna. Sampai sekarang kemungkinan sudah ada 10 tahun. Karena sudah tua, maka dia berharap pemerintah memikirkan pelantar tersebut demi keselamatan pengguna jalan. “Kondisi jalan laut tentu berbeda dengan jalan darat. Kedepan perlu perencanaan yang matang agar jalan tetap awet,” harapnya.

Yang membuat dirinya khawatir, saat ini pelantar tersebut malahan lebih sering digunakan. Meski ada imbauan agar tidak dilintasi kendaraan berat dan dipasang plang. Namun tetap saja mobil melintas di pelantar ini. Bukan hanya mobil kosong tapi mobil truk bermuatan berat juga melintasi pelantar ini. Lantaran tidak ada jalan lain.

“Ini yang perlu diperhatikan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas. sudah membuat himbauan, agar kendaraan roda empat tidak melintas dari jalan tersebut. Dengan pertimbangan kondisi jalan sudah darurat dan keselamatan pengguna jalan, tapi tetap saja tidak ada efeknya,” ungkapnya lagi.

Menanggapi hal ini Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Kepulauan Anambas Effie zjuhairi, sebulumnya pernah mengungkapkan jika pembangunan pelantar Sp sudah dipikirkan. Bahkan pemda telah membuat perencanaan agar sp dibuat dua jalur. Namun terlalu banyak biaya yang nantinya akan dikeluarkan.

“Kita sudah buat design Sp dua jalur, tapi terlalu banyak dana sehingga diperkirakan akan menyedot APBD. Makanya kita usulkan kepada pemerintah Provinsi agar dapat membantu membangun sp dua jalur,” ungkapnya kala itu. (sya)

Update