Sabtu, 20 April 2024

Klinik Hemodialisa RSUD Batam Kembali Dibuka

Berita Terkait

Pasien duduk di ruang Hemodialisa RSUD Embung Fatimah, Batuaji, Kamis (7/12). F. Dalil Harahap/Batam Pos

batampos.co.id – Pelayanan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah Batam di Batuaji kembali berjalan normal. Peralatan medis yang sebelumnya habis sudah kembali dilengkapi. Bahkan klinik cuci darah atau Hemodialisa yang sempat tutup sejak Senin (4/12) karena kehabisan stok selang transfusi darah sudah kembali beroperasi, Kamis (7/12).

Begitu juga dengan petugas keamanan (satpam) rumah sakit yang sebelumnya melakukan aksi menuntut tunggakan gaji mereka sudah kembali berkerja seperti biasa.

“Sudah ada keputusan dari manajemen. Gaji kami dibayar secara bertahap. Kemarin langsung cair tapi baru sebulan. Tiga bulan lagi katanya dalam minggu ini,” ujar Komandan Regu Satpam RSUD, Sofyanto, kemarin.

Dengan adanya kebijakan itu, kata Sofyanto seluruh petugas keamanan rumah sakit kembali bekerja normal seperti biasanya. “Semua anggota yang shift hari masuk semua,” katanya.

Senada disampaikan oleh dr Citra, dokter yang bertugas di klinik Hemodialisa. Kekosongan selang tranfusi darah di klinik tersebut sudah dilengkapi oleh pihak manajemen.

“Sudah ada. Hari ini (kemarin, red) ada lima pasien yang kami layani. Semua sudah berjalan normal,” ujar Citra.

Begitu juga dengan persoalan kalibrasi peralatan medis yang ada di kliniknya itu, Citra mengaku sudah tak ada masalah lagi.

“Sebenarnya sudah dikalibrasi alat-alat ini. Cuman kemarin tak ditulis makanya dikira oleh anggota Dewan belum dikalibrasi,” tuturnya.

Pantaun secara umum pelayanan medis di rumah sakit bertipe B itu berjalan normal adanya. Ratusan pasien yang memadati rumah sakit dilayani dengan baik. Peralatan medis yang sebelumnya disoroti anggota komisi IV DPRD Batam karena belum dikalibrasi sudah kembali dipergunakan sesuai fungsinya masing-masing.

Sri Rupiati

“Tak ada masalah lagi. Perlengkapan medis yang kurang sudah dilengkapi. Begitu juga persoalan kalibrasi, sudah diatasi dengan baik. Kemarin memang disoroti (anggota dewan) tapi itu semua sudah dikalibrasi kok,” ujar Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Kepewatan RSUD Sri Rupiati.

Begitu juga dengan persoalan gaji sekuriti, Sri juga menegaskan tak ada persoalan lagi. Itu karena manajemen sudah membayar cicil gaji yang tunggak selama empat bulan itu.

“Sudah cicil sebulan, yang lainnya nanti nyusul dalam minggu ini,” ujarnya.

Untuk itu kepada seluruh masyarakat Batam Sri menghimbau untuk tidak lagi berprasangka buruk dengan pelayanan medis di RSUD itu.

“Ini milik kita bersama jadi mari sama-sama kita jaga,” imbaunya.

Seperti diberitakan sebelumnya, manajemen RSUD dihadapkan dengan berbagai persoalan selama dua hari terakhir ini. Selasa (5/12) lalu, rombongan komisi IV DPRD kota Batam yang melakukan sidak ke RSUD menemui banyak persoalan. Mulai dari kekosongan stok obat-obatan, peralatan medis yang belum dikalibrasi sampai pada penutupan poli Hemodialisa karena kehabisan stok selang tranfusi darah.

Selanjutnya pada Rabu (6/12), sorotan serupa datang dari Satpam rumah sakit. Imbas dari tunggakan gaji selama empat bulan, petugas keamanan rumah sakit itu sempat melakukan aksi protes. Bahkan Hendra seorang sekuriti sempat melakukan aksi ekstrim dengan membakar ban di depan rumah sakit. Mereka protes sebab manajemen RSUD tak membayar gaji mereka selama empat bulan. (eja)

Update