Selasa, 19 Maret 2024

Obat Dijual di Atas HET

Berita Terkait

batampos.co.id – Warga Natuna mengeluhkan toko obat maupun apotek menjual obat diatas Harga Eceran Tertinggi (HET). “Saya kaget, kok mahal betul obat di Ranai. Biasanya obat itu harganya ada harga tertera dikemasan, tidak lebih. Sekarang katanya berobat gratis, tapi obatnya masih beli,” ungkap Rizki warga Ranai kemarin.

Anggota Komisi III DPRD Natuna Saiful menanggapi serius persoalan obat, ia minta Dinas Perdagangan maupun Dinas Kesehatan untuk mengusut temuan adanya obat dijual di atas HET oleh apotik di Natuna.

Menurutnya, dengan adanya Peraturan Menteri Kesehatan nomor tentang pencantuman harga ecran tertinggi pada label obat, dan adanya penetapan Keputusan Pemerintah, seharusnya tidak ada apotik atau pedagang besar Farmasi yang menjual melebihi ketentuan HET. Sebab katanya, dalam HET telah jelas menetapkan komponen untuk keuntungan apotik sebesar 25 persen ditambah PPN 10 persen.

Diakui Saiful, masyarakat sudah mengeluhkan harga obat yang dijual pedagang diatas HET tersebut. Masyarakat semuanya mampu membeli obat.

“Penjualan obat obatan sudah ada regulasi, pemerintah daerah harus lebih serius mengatasi keluhan masyarakat,” ujar Saipul, Kamis (7/12).

Menurutnyam pemerintah daerah sudah melakukan upaya maksimal untuk mengatasi masalah kesehatan. Dengan membuat program Natuna Sehat untuk masyarakat berobat secara gratis, sekarang diberi nama Kartu Natuna Sehat. Sayangnya, obat-obatan yang ada di RSUD dan puskesmas stoknya sering kosong. Akibatnya, warga terpaksa membeli obat di apotek.

 

“Ketersediaan obat-obatan di RSUD maupun di puskesmas semestinya memadai, obatnya harus lengkap. Jangan terbalik, obatan-obatan justru disediakan di apotik. Masalah bertambah, obatnya dijual dengan harga diatas ketentuan aturan,” sebut Saiful.

Sementara PLT Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Natuna Abdul Gani mengaku, pengawasan obat sepenuhnya pada BPOM. Dinas Kesehatan hanya sebatas membantu, sementara mengenai penjualan obat pihaknya akan pelajari.

“Saya tidak begitu pahami soal penjualan obat, tapi akan disampaikan ke BPOM,” sebut Gani.(arn)

Update