Selasa, 19 Maret 2024

Tentara AS Jadi Sasaran Tembak, Pasca Keputusan Trump

Berita Terkait

batampos.co.id – “Keputusan bodoh Trump akan menjadi percikan besar untuk menyingkirkan entitas Israel. Ini juga jadi alasan yang sah untuk menargetkan serangan kepada pasukan Amerika,” demikian kata Kepala Kelompok paramiliter Syiah Harakat Hizbullah al Nujaba, Akram al-Kaabi seperti dilansir RT, Kamis, (7/12).

Kelompok paramiliter Syiah Harakat Hizbullah al Nujaba mengatakan, keputusan Amerika Serikat (AS) untuk mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel dapat menjadi legitimasi untuk menyerang tentara Amerika di Irak.

AS memimpin operasi berskala besar melawan Islamic State (IS) di Irak. AS memiliki sekitar 5.200 tentara di negara tersebut. Ini menurut pernyataan terbaru dari Kementerian Pertahanan AS.

Nujaba kebanyakan terdiri dari orang Irak. Mereka memiliki sekitar 10.000 pejuang. Sebagai bagian dari Popular Mobilization Forces (PMF) yang didukung Iran, kelompok tersebut dianggap sebagai salah satu milisi terpenting di Irak.

Pada bulan November, Ted Poe dari Dewan Perwakilan Rakyat AS mengusulkan untuk memberlakukan sanksi terkait terorisme terhadap Nujaba. Teks dokumen tersebut mengatakan, Nujaba adalah faksi yang berafiliasi dari organisasi teroris asing bernama Kata’ib Hizbullah.

Pada hari Rabu, Presiden AS Donald Trump secara resmi mengumumkan keputusannya untuk mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Trump berencana untuk memindahkan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Trump mengatakan, tindakannya akan menyebabkan perbedaan pendapat. Namun hal tersebut dapat membantu menyelesaikan konflik Arab-Israel.

Sejumlah kekuatan dunia, termasuk Jerman, Turki, dan Rusia mengungkapkan keprihatinan serius atas keputusan administrasi Trump. (Reuters/met/JPC)

Update