Sabtu, 20 April 2024

Truk Tanah Tanpa Penutup Lalu-lalang di Jalan Trans Barelang

Berita Terkait

Truck tanpa nomor polisi di belakang melintas di Jalan R Suprapto mengangkut tanah tanpa penutup, Kamis (7/12). Mengangkut tanah tanpa penutup bisa mengotori aspal. Seharusnya mengangkut tanah seperti ini pakai penutup. F. Dalil Harahap/batam Pos

batampos.co.id – Instruksi aparat kepolisian kepada truk pengangkut tanah untuk menutupi bak muatan saat melintas di jalan raya sepertinya tak dihiraukan oleh supir truk pengangkut tanah yang melintas di sepanjang jalan Trans Barelang di Tembesi, Sagulung. Pasalnya di sepanjang jalan itu aktifitas truk tanah umumnya tak menutupi bak muatan dengan alat penutup.

Imbasnya jalan jadi kotor. Jika hujan jalan jadi becek dan licin, begitu juga saat cuaca panas jalan dipenuhi dengan debu. Kondisi tersebut sangat mengganggu kenyamanan pengguna jalan.

Pantauan di lapangan, aktifitas truk pengangkut tanah di sepanjang jalan tersebut cukup padat. Hilir mudik truk pengangkut tanah terjdi setiap saat. Padatnya aktifitas truk pengangkut tanah itu karena maraknya proyek cut and fill lahan di sepanjang jalan trans Barelang. Meskipun melalui jalan utama namun truk-truk tersebut tidak menutupi bak muatan dengan alat penutup. T

umpahan tanah terlihat cukup tebal dan merata di sepanjang jalan utama menuju kawasan wisata Barelang itu. Bahkan jalan R Suprapto Batuaji juga kena imbas sebab sebagian truk mengantar material tanah ke lokasi penimbunan lahan di Batuaji dan Sagulung. Untuk jalan R Suprapto yang kotor akibat aktifitas kendaraan proyek itu terlihat dari simpang Barelang sampai ke lokasi pematangan lahan depan perumahan Bambu Kuning Batuaji.

Kondisi tersebut jadi keluhan serius pengguna jalan di sana. Itu karena tumpahan tanah di jalan kerap memicu terjadinya kecelakaan lalu lintas. Sudah banyak pengendara yang jadi korban akibat sikap tak peduli sopir truk tersebut.

Arif Ramhan warga Genta I Batuaji adalah satu dari sekian banyak korban. Pemuda 25 tahun ini pernah terjatuh di simpang Barelang karena tak bisa menguasai stang sepeda motornya saat melintasi persimpangan yang penuh dengan tumpahan tanah itu.

“Saya dari Barelang mau ke Batuaji. Saat di tikungan simpang (Barelang) itulah saya jatuh. Di situ banyak tumpahan tanah. Untung tak dilindas truk,” ujar Arif kepada Batam Pos di Simpang Barelang, Kemarin.

Ismiati, salah satu pedagang di simpang Barelang mengakui jika kecelakaan lalulintas akibat maraknya aktifitas kendaraan proyek itu cukup banyak. Itu karena pengendara kerap terkecoh dengan tumpahan tanah diatas aspal jalan itu. “‘Kadang tak bisa belok orang (pemotor) karena licin. Ada juga yang tabrak karena tak lihat jalan sebab jalan berdebu,” ujar wanita berbadan tambun itu.

Situasi jalan yang kurang nyaman itu diakui Ismiati sudah berlangsung lama. Itu karena aktifitas kendaraan proyek yang mengotori jalan itu memang cukup padat karena terjadi sepanjang waktu.

. F. Dalil Harahap/batam Pos

“Nggak siang, nggak malam tetap lewat mereka. Muatan juga tak ditutupi makanya jadi gini jalan ini (kotor dan berdebu),” ujarnya.

Dengan adanya keluhan ini, Ismiati berharap agar aparat penegak hukum terkait secepatnya mengambil tindakan tegas agar tidak memakan korban lebih banyak lagi. “Kasian orang (pengendara) kadang berdarah-darah karena jalan yang kotor ini,” ujarnya.

Pihak kepolisian sebelumnya mengaku akan menindak tegas truk yang tidak mengindahkan instruksi menutupi bak muatan saat melintas di jalan raya itu. Namun itu sepertinya hanya gertak saja sebab sampai saat ini belum ada tindakan apapun. (eja)

Update