Jumat, 19 April 2024

Malam Ini, Banyuwangi Night Festival

Berita Terkait

Yuk seru-seruan di Banyuwangi Night Festival atau Festival Kuwung (Pelangi) Banyuwangi. Acaranya dijamin paten. Dengan rute sejauh 2,5km, wisatawan akan dibius beragam seni dan budaya dari dalam dan luar Banyuwangi. Diikuti 500 pelaku seni yang akan menghadirkan pelangi di Banyuwangi, Sabtu (9/12/2017) malam ini.

“Inilah yang membedakannya dengan festival lainnya. Bila festival lain menampilkan satu tematik budaya. Di Festival Kuwung ini beragam tradisi khas Banyuwangi akan dipertontonkan. Acaranya dijamin unik karena dilaksanakan malam hari, ” kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Kamis (7/12/2017).

500 Pelaku seni Banyuwangi ini, akan membawakan tema sejarah perjuangan para raja yang pernah bertahta di Bumi Blambangan. Banyak fragmen heroisme yang dikemas dalam sendratari para peserta.

“Tema ini kita angkat seiring dengan peringatan Hari Jadi Banyuwangi (Harjaba). Pada Desember 246 tahun lalu, terjadi perang besar Puputan Bayu antara rakyat melawan VOC (Belanda) yang kemudian diperingat sebagai Harjaba,” ujar Anas.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata MY Bramuda, menambahkan festival ini dikemas dalam sebuah parade dengan menampilkan kesenian yang lakonnya bersumber dari cerita perjuangan para tokoh raja zaman dahulu.

“Tema ini kita angkat seiring dengan peringatan Hari Jadi Banyuwangi (Harjaba). Pada Desember 246 tahun lalu, terjadi perang besar Puputan Bayu antara rakyat melawan VOC (Belanda) yang kemudian diperingat sebagai Harjaba,” kata Bram.

Parade ini nanti akan dibagi dalam lima kelompok besar. Masing-masing kelompok, kata Bramuda, akan membawakan lakon sejarah perjuangan masa lalu dengan sejarah yang berbeda. Seperti Payung Agung Prabu Tawangalun. Mengkisahkan kemerdekaan Macan Putih Blambangan dari pengaruh kekuasaan Mataram.

Lalu ada kisah Agunge Wong Agung Wilis, yang menceriterakan lepasnya Wong Agung Wilis dari penjara kerajaan Mengwi Bali, hingga Agung Wilis merebut kembali kekusaannya di Lateng. Jogo Pati Bela Pati yang mengisahkan peristiwa perang perlawanan rakyat Blambangan semesta di Tegal Peperangan Songgon. Serta lakon ‘Bedah Alas Tirto Gondo’, yang mengisahkan hutan tirtogondo menjadi kota baru Banyuwangi.

“Tiap kelompok akan membawa 100 orang pemain seni. Dalam setiap gerak dan lakon yang mereka tampilkan akan diiringi musik dan gending sesuai dengan ceritanya,” ujar Bram.

Tidak berhenti disitu saja, Festival Kuwung ini akan semakin berwarna dengan hadirnya seniman-seniman dari luar Banyuwangi. Mereka juga akan menampilkan kesenian khas dari kota masing-masing yang tidak kalah patennya.

“Kami juga mengundang Kabupaten Gianyar, Bali, Kota Kediri, Yogyakarta untuk menampilkan keseniannya. Jadi, festival ini akan meriah karena bisa menyaksikan kesenian daerah lain. Pastinya ini akan menambah wawasan kita tentang kesenian khas dari daerah lain, para seniman bisa saling sharing pengembangan kesenian daerah,” jelas Bram.

Banyuwangi merupakan daerah yang tidak hanya memiliki keindahan alam yang memukau, tapi juga seni budaya yang beragam. Seni budaya Banyuwangi yang khas menjadikannya sangat unik dan menarik untuk dinikmati.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya pun tersenyum ketika ditanya mengenai Banyuwangi. Menteri yang juga asli Banyuwangi tersebut mengatakan, Banyuwangi memiliki semua potensi yang membuat kabupaten ini bisa menjadi wisata dunia. Dengan pesona alam yang memukau serta seni budaya yang luar biasa menjadikan Banyuwangi semakin bersinar.

Menurut Arief sudah tepat jika Banyuwangi konsisten mengangkat tradisi budayanya menjadi sebuah atraksi yang menarik. “Ini penting, karena wisman yang datang ke Indonesia, 60 persennya karena tertarik budaya. Budaya itu semakin dilestarikan semakin mensejahterakan, itu kuncinya. Jadi silahkan datang ke Banyuwangi. Eksplor serta nikmati Banyuwangi,” ajak Arief Yahya.(*)

Update