Jumat, 19 April 2024

Pembangunan Infrastruktur Beri Dampak Ekonomi

Berita Terkait

Gubernur Kepri Nurdin Basirun saat menghadiri pemancangan tiang pembangunan jembatan Pulau Parit dan Pulau Lumut, Sabtu (9/12). F. Humas Pemprov Kepri untuk Batam Pos.

batampos.co.id – Gubernur Kepri Nurdin Basirun melakukan inspeksi ke sejumlah proyek infrastruktur di berbagai pulau di Kepri. Di antara proyek pembangunan jalan, jembatan, waduk-waduk dan pelabuhan barang. Proyek infrastruktur itu berada di Pulau Parit, Pulau Karimun, Pulau Galang dan Pulau Bintan.

Gubernur ingin memastikan kegiatan itu berjalan sesuai perencanaan dan aturan serta memberi dampak siginifikan bagi masyarakat, terutama di sekitarnya. Dampak sosial kemasyarakatan yang positif juga harus didapatkan masyarakat sekitar aktivitas pembangunan.

“Ada ekonomi lain yang bergerak saat kegiatan ini dilaksanakan, juga setelah proyek infrastruktur ini selesai,” kata Nurdin, di Waduk Sei Gong, Pulau Gakang Kota Batam, Ahad (10/12) pagi.

Selain di Pulau Galang, sepanjang Sabtu (9/12) dan Ahad, Gubernur melakukan serangkaian peninjauan kegiatan pembangunan fisik dan melakukan aktivitas spritual keagamaan. Di Karimun, Nurdin kembali meninjau pembangunan inffrastruktur jalan dan penahan gelombang di Coastal Area.

Ditemani Sekdaprov TS Arif Fadillah dan Kepala Dinas PU Abu Bakar, Nurdin mengecek detil pembangunan jalan. Perkiraan lasang paling tinggi di kawasan tersebut juga diminta untuk diantisipasi, agar tidak memberi pengaruh terhadap kerusakan jalan. Termasuk pengelupasan aspal.

Nurdin kemudian melakukan pemancangan perdana tiang pembangunan jembatan yang menghubungkan Pulau Parit dan Pulau Lumut. Dengan menggunakan hammer, Nurdin memukul tiang pancang.

Jembatan yang memerlukan 150 titik sebagai penyangga ini akan terhubung hingga ke Tanjungberlian nantinya. Selain antara Pulau Parit dan Pukau Lumut, ke depan juga akan dibangun Jembatan dari Pulau Lunut ke Gunung Papan.

Nurdin menegaskan ekonomi akan semakin bergerak setelah jembatan terbangun. Hasil pertanian dan peternakan masyarakat bisa menyasar ke pasar yang lebih luas lagi.

Semtara, sepanjang Ahad, Nurdin melakukan peninjauan pembangunan waduk-waduk. Peninjauan bermula di Waduk Sei Gong, Pulau Galang, Batam. Sekitar satu jam di kawasan yang sempat dikunjungi Presiden Joko Widodo ini, Nurdin berbincang dengan BWS Sumatera IV.

Waduk yang berlokasi seluas 1.500 hektare ini, sebanyak 355 hektare akan digenangi air. Saat melakukan peninjauan, Nurdin melihat aktivitas pekerjaan pembuatan bendungan dengan kedalaman hingga 15 meter nantinya itu.

“Air menjadi kebutuhan yang vital untuk kehidupan, rumah tangga dan industri, karena itu harus tersedia dengan kapasitas yang banyak,” kata Nurdin.

Tak hanya di Pulau Galang, Nurdin juga memastikan pengerjaan waduk atau embung di Pukau Bintan juga berjalan sesuai perencanaan. Usai dari Sei Gong, Nurdin langsung bergerak ke Pulau Bintan. Dari Telagapunggur, menggunakan kapal rombongan Nurdin bergerak ke Tanjunguban.

Tetapi sebelum meninjau waduk di Busung dan Kawal, Nurdin melihat terlebih dahulu pelabuhan barang di Tanjunguban. Nurdin ingin semuanya siap dengan baik, karena akan menggerakkan arus barang, uang dan orang.

“Barang-barang yang masuk dan keluar dari Bintan harus lancar. Apalagi untuk sembako agar tidak langka,” kata Nurdin.

Di Waduk Busung, Nurdin berdialog dengan masyarakat sekitar. Berdiskusi tentang manfaat besar setelah waduk ini selesai dikerjakan.

Menurut Nurdin, pembangunan-pembangunan itu akan memacu dan memicu perekonomian masyarakat. Dukungan dan doa masyarakat sangat diharapkan Nurdin untuk kelancaran kegiatan pembangunan.

Dari Busung, Nurdin meninjau pembangunan waduk Kawal. Di sini Nurdin memeriksa detil aktivitas pembangunannya.

Menggunakan sepeda motor combat, Nurdin menyusuri tiap ceruk pembangunan waduk. Debit air yang tinggi diyakini Nurdin akan memenuhi kebuthan air masyarakat di Pulau Bintan.

Usai melakukan peninjauan, Nurdin nampak gembira dengan progresnya. Infrastruktur yang baik, terlebih untuk jalan listrik air dan telekomunikasi, kata Nurdin, memberi pengaruh terhadap masuknya investasi ke suatu daerah.

Dihempas Gelombang
Pada Jumat hingga Ahad, Nurdin melakukan perjalanan ke pulau-pulau untuk memantau kegiatan pembangunan dan keagamaan. Lebih dari sepuluh pulau dikunjungi Nurdin. Pada Jumat, selama satu hari, tujuh pulau disinggahi Nurdin.

Bermula dari Belakangpadang, Nurdin kemudian kembali ke Batam. Dari Batam Nurdin bergerak ke Pulau Jaga. Usai dari Pulau Jaga, Nurdin menuju Pulau Buru. Dari Pulau Buru, aktivitas dilanjutkan di Pulau Lebuh.

Dari Lebuh, usai Maghrib, aktivitas dilanjutkan di Pukau Kundur. Di Kundur, aktivitas selesai hingga tengah malam. Rombongan kemudian bergerak kembali ke Karimun. Kuatnya gelombang, membuat perjalanan Kundur-Karimun ditempuh hampir dua jam karena menjaga keselamatan.

Rombongan tiba pukul 01.00 dini hari. Aktivitas di Karimun dilanjutkan dengan Safari Subuh di Masjid At Toiyyibah. Usai melihat proyek pembangunan jalan, Nurdin bergerak ke Pulau Parit. Di sini dilakukan pemancangan tiang jembatan.

Nurdin kemudian bergerak ke Pulau Kasu. Di pulu yang tak jauh dari Singapura ini, berlangsung kegiatan keagamaan. Hingga setelah Ashar, Nurdin berencana kembali lagi ke Karimun untuk suatu kegiatan dan kembali ke Batam pada malam hari untuk bertemu dengan Panitia Natal Bersama.

Kawasan Kepri yang baru masuk musim utara, membuat perjalanan harus hati-hati. Perjalanan petang itu mulai dihadang dengan hempasan gelombang yang mulai meninggi dan tak beraturan karena pola angin.

Menjelang Pulau Buru, gelombang semakin tinggi. Hempasan demi hempasan membuat kapal Kepri 04 yang ditumpangi Gubernur dan rombongan mulai kehilangan keseimbangan. Beberapa kali rombongan di dalam kapal ada yang terlempar.

Gubernur yang memang nakhoda kapal itu tampak beberapa kali masuk ke ruang kemudi memberi arahan Kapten. Mantan Kapten kapal ini menginstruksikan kapal untuk kembali ke Batam.

“Patah balik ke Batam. Kalau malam kita tempuh bahaya,” kata Nurdin. (bni)

Update