Jumat, 29 Maret 2024

11 Bulan 11 Ribu Pekerja Baru di Batam

Berita Terkait

batampos.co.id – Sejumlah perusahaan di Kawasan Industri Batamindo terus membuka lowongan pekerjaan. Dalam kurun waktu Januari-November atau 11 bulan terakhir, tercatat sedikitnya ada 11.295 pekerja yang telah direkrut oleh beberapa tenant di Batamindo.

Rinciannya, pada Januari ada 733 orang, Februari 1.111 orang, Maret 1.311 orang, April 1.416 orang, Mei 1.072 orang, Juni 1.185 orang, Juli 719 orang, September 782 orang, Oktober sebanyak 619 orang, dan November sebanyak 823 orang.

“Angkanya naik turun. Dan perekrutan selalu ada setiap minggu,” ujar Manager Admin and General Affair PT Batamindo Investment Cakrawala, Tjaw Hioeng, Senin (11/12).

Dari catatan Batam Pos, selama November ini sejumlah tenant di Batamindo yang membuka lowongan antara lain PT Indoyasa, Tunas Karya, Cicor Panatec, Flextronic, Scheneider, Epson, Rapala, Shimano, Patlite Indonesia, dan Dynacast. Perusahaan tersebut rata-rata merekrut karyawan perempuan untuk posisi operator.

Tjaw Hioeng mengaku, saat ini jumlah perusahaan yang merekrut pekerja semakin banyak. Hal ini menandai adanya pertumbuhan kinerja perekonomian dari sektor industri di Batam.

Pria yang karib disapa Ayung ini mengatakan, perusahaan yang merekrut karyawan atau pekerja baru itu antara lain karena mendapat proyek atau pesanan baru, atau perusahaan yang melakukan ekspansi usaha.

“Bila ada pengembangan, tentu butuh tenaga kerja. Harapan kami semoga saja ke depannya makin bagus saja ekonomi Batam,” tuturnya.

Sementara data Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Batam menyebutkan, sejak Januari hingga November 2017 terdapat 29.168 pencari kerja (pencaker) di Batam. Rinciannya 15.552 pencaker dari sejumlah daerah di Indonesia, dan 13.616 pencaker merupakan warga lokal Batam.

Pencari kerja mengantri saat melamar. F. Dalil Harahap/Batam Pos

Kepala Disnaker Kota Batam, Rudi Sakyakirti menyebutkan pencari kerja yang berasal dari luar Batam rata-rata memiliki pendidikan setara SMK/SMA sederajat. Sejumlah kasus pemutusan hubungan kerja yang terjadi di Batam, kata dia, ternyata tidak terlalu berdampak pada minat pencaker daerah lain untuk membanjiri Batam.

Akibatnya, terjadi ketimpangan antara jumlah angkatan kerja dengan jumlah kesempatan kerja yang tersedia. “Jika melihat kebutuhan saat ini lowongan yang tersedia memang tidak bisa menampung mereka yang datang ini,” ujar Rudi, belum lama ini.

Rudi menambahkan perusahaan baru yang ada di tahun ini tidak memberikan dampak yang signifikan, hal ini terbukti dari jumlah tenaga kerja yang terjaring. Tahun 2016 lalu jumlah tenaga kerja Batam mencapai 369.299 orang, dan hingga Oktober 2017 naik menjadi 369.811 pekerja. “Jika melihat grafiknya jumlah penambahan tenaga kerja tak terlalu banyak, padahal setiap hari perusahaan buka lowongan,” sebutnya.

Kondisi ini diperparah dengan jumlah perusahaan yang tutup setiap tahunnya. Tahun 2015 terdapat 54 perusahaan yang tutup, 2016 sebanyak 60 perusahaan, dan hingga pertengahan 2017 lalu sudah 34 perusahaan yang tutup karena kehabisan pekerjaan sehingga ribuan tenaga kerja dirumahkan.

Ia berharap, tahun depan sektor industri di Batam terus membaik. Mengingat Batam selalu menjadi salah satu kota tujuan pencari kerja. Berdasarkan data, industri masih memegang peran kuat bagi dunia tenaga kerja di Batam dengan jumlah perusahaan mencapai 2.222 perusahaan dan tenaga kerja sebanyak 188.950 orang.

“Jika ekonomi membaik tentu industri juga akan kembali bergejolak,” tutupnya.

Pantauan Batam Pos, ada dua perusahaan di Batamindo yang menerima lamaran pekerjaan, Senin (11/12). Kedua perusahaan itu PT Chiba Vision dan PT Valeo. Dua prusahaan itu masing-masing hanya menerima 40 dan 65 karyawan. Namun jumlah pelamar membeludak.

“Penerimaannya sedikit, cuman antusias pencaker sangat tinggi,” ujar Heri, staf perekrutan PT Tunas Karya selaku perusahaan outsourching untuk PT Chiba Vision dan PT Valeo, kemarin. (cr19)

Update