batampos.co.id – Pemerintah Kota Batam berencana mengajukan tambahan anggaran untuk pembangunan Masjid Agung di Tanjunguncang. Tambahan anggaran sebesar 10 persen dari pagu Rp 248 miliar itu rencana diajukan pada Maret 2018.
Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Batam, Suhar mengatakan saat ini proses pembangunan Masjid Agung Tanjunguncang sudah 8 persen. Namun ia berjanji pada akhir Desember 2017, pembangunan sudah 15 persen.
“Saat ini masih 8 persen, masih pancang bangunan. Mudah-mudahan akhir tahun sudah 15 persen,” kata Suhar di Batamkota, Jumat (16/12).
Dikatakan Suhar, pembangunan Masjid Agung diperkirakan selesai pada November 2019 mendatang. Namun pihak kontraktor dalam hal ini Adi Karya menyanggupi pembangunan selesai pada Juni 2019 mendatang. Nilai kontrak pembangunan Rp 237 miliar dari pagu Rp 248 miliar.
“Nilai kontrak Rp 237 miliar, namun pembangunan dilakukan bertahap,” ujar Suhar.
Disisi lain, Suhar mengaku akan kembali mengajukan penambahan anggaran untuk pembangunan masjid. Saat ini, pihaknya sedang menghitung-hitung berapa jumlah anggaran yang dibutuhkan untuk tambahan.
“Pengajuan tambahan anggaran dibatasi hanya 10 persen dari anggaran yang sudah dianggarkan,” jelas Suhar.
Tambahan anggaran itu akan diajukan saat Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Batam tahun mendatang. Atau tepatnya sebelum digelar Musrembang tingkat Kecamatan hingga Kota Batam.
“Rencana diajukan Maret. Mudah-mudahan disetujui, sebab untuk penambahan ini kami minta persetujuan dewan dulu,” imbuh Suhar.
Menurut dia, luas keseluruhan Masjid Agung Tanjunguncang adalah 52 ribu meter persegi. Untuk tempat salat atau ruangan salat saja luasnya 63 meter x 63 meter.
“Luas sangat, diperkirakan besarnya empat kali Masjid Raya Batamcenter. Bagian luas masjid juga akan kami beri payung-payung statis, namun tak bisa buka tutup seperti yang di Aceh, anggaran untuk itu besar,” pungkasnya. (she)