Rabu, 24 April 2024

Manfaat Dana Desa Mulai Dirasakan Warga

Berita Terkait

batampos.co.id – Sebanyak 275 desa yang ada di Provinsi Kepri dapat merasakan manfaat kegunaan dana desa sejak tahun 2015 lalu. Pasalnya, dana desa itu digunakan untuk membangun infrastruktur desa yang ada di wilayah Kepri seperti membangun jalan desa, drainase, embung dan juga insfrastruktur lainnya.

Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Kepri Heru Pudyo Nugroho mengatakan alokasi dana desa untuk di Provinsi Kepri pada tahun 2015 diterima sebesar Rp 79.199.724.000. Di tahun 2016 Kepri menerima sebesar Rp 177.766.079.000 dan di tahun 2017 Kepri menrima sebesar Rp 228.182.536.000.

“Adapun untuk penyerapan anggaran tahun 2015 sebesar 96% dan di tahun 2016 mencapai 91 persen dan untuk tahun 2017 serapannya sudah mencapai 91 persen,” katanya.

Ditambahknnya, bila dilihat dari sisi serapan anggaran dana desa di Kepri selama ini sudah cukup baik. Meski masih didominasi pada kegiatan pembangunan fisik dan infrastruktur.

“Kita harapkan untuk kedepannya penggunaan dana desa ini buklan hanya fokus ke infrstruktur saja, melainkan bisa melakukan atau bergerak dibidang yang bisa meningkatkan langusng eprekonomian masyarakat desa. Perbanyak koprasi atau Bumdes, sehingga semua bisa terbantu dan bisa memanfaatkan angagran ini dnegan sebaik-baiknyany,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kependudukan dan Catatan Sipil (DPMD-Dukcapil) Kepri, Sardison mengatakan, masyarakat desa juga bisa menggunakan anggran dana desa ini untuk membentuk Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Untuk di Kepri sendiri, hingga tahun ini sudah ada sebanyak 76 Bumdes dan semua berjalan dengan baik.

Dijelaskan Sardison, sejak tahun 2015 hingga 2017 ini, penggunaan dana desa di Provinsi Kepri telah digunakan untuk penyediaan sarana air bersih sebanyak 131 unit, pembangunan drainase di 356 titik, pembangunan embung sebanyak 18 unit, serta pembangunan sumur sebanyak 59 unit.

Menurut Dia, banyaknya pembangunan penyediaan sarana air bersih karena provinsi Kepri terdiri dari pulau-pulau. Sehingga, ketersediaan air bersih sangat diharapkan oleh masyarakat. Maka dari itu, pembangunan embung dan sarana penampungan air menjadi prioritas dalam penggunaan dana desa.

“Tidak hanya itu saja, dari dana desa dibangun jalan cor sepanjang 241.394,30 meter sejak tahun 2015 sampai sekarang. Kemudian pembangunan jembatan sepanjang 5.353 meter, serta pembangunan Mandi Cuci dan Kakus (MCk) telah dibangun sebanyak 88 unit,” tuturnya.

Tidak hanya itu, dana desa tersebut juga digunakan untuk pembangunan pasar sebanyak 3 unit. Tidak ketinggalan, demi pentingnya pemeretaan pendidikan, maka dibagun juga sekolah bagi anak usia dini. Sampai tahun 2017 ini, sudah terbangun sebanyak 173 unit sekolah bagi anak usia dini.

“Anggaran dana desa ini bisa digunakan untuk membangun sekolah, pasar dan infrastruktur lainnya yang berhubungan dengan peningkatan pembangunan fisik dan non fisik di desa,” jelasnya lagi.

Karena di Kepri ini terutama di desa, ada yang desannya berbatasan dengan laut, sehingga untuk mengantisipasi adanya erosi atau abrasi tanah oleh air laut, oleh masyarakat juga bisa dibangun tanggul penghalang ombak. Selain itu, masyarakat desa yang bermukim disekitar pesisir juga bisa membangun tambatan perahu.

Sejauh unu sudah dibangun tambatan perahu sebanyak 194 unit di Provinsi Kepri, dan juga angagran desa ini bisa dibangun sarana olah raga baik lapangan bola voly, badminton maupun sarana orahraga lainnya. Dimana, selama dua tahun ini telah dibangun sebanyak 70 unit sarana olahraga.

“Pembangunan penahan tanah ada sebanyak 434 titik dan untuk kesehatan di desa dibangun pondok bersalin desa (Polindes) dibana sudah terbangun sebanyak 22 unit. Bukan itu saja masyarakat desa juga membangun Posyandu dan sudah ada sebanyak 95 unit,” jelasnya. (cr1)

Update