Jumat, 19 April 2024

Raja Dinda Amallia, Lulusan Terbaik Stisipol Raja Haji Tanjungpinang

Berita Terkait

batampos.co.idMelakukan sesuatu sebaiknya dimulai dengan penuh keyakinan,
menjalankannya dengan penuh keikhlasan dan menyelesaikannya dengan penuh kebahagiaan. kalimat mutiara tersebut menjadi moto hidupnya dan kunci keberhasilan bagi gadis bernama lengkap Raja Dinda Amallia.

Siapakan Raja Dinda Amallia? putri bungsu kelahiran Tanjunguban Kecamatan Bintan Utara Kabupaten Bintan, merupakan anak dari pasangan Raja Lukman Camat Seri Kuiala Lobam dan Farsida ibu rumah tangga.

Baru-baru ini, wanita kelahiran 7 Oktober 1996 silam ia mengharumkan nama daerahnya, mendapatkan predikat cumlaude atau gelar sebagai lulusan terbaik Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu politik (Stisipol) Raja Haji Tanjungpinang dengan indeks predikat kumulatif (ipk) 3,75 yang diwisuda bersama ratusan mahasiswa lainnya di Ballroom Hotel ck Tanjungpinang, pada Sabtu (16/12) lalu.

“Tak menyangka bakal keluar sebagai lulusan terbaik. Sejak awal memang sudah tahu kalau masuk sebagai 9 lulusan berprestasi dari tiga program studi (prodi). Hanya, kalau sebagai lulusan terbaik belum tahu,” ungkap wanita yang baru saja menginjak usia 21 tahun.

Mendengar namanya disebut pihak kampus dan diminta naik ke atas podium, saat itu suasana hatinya bercampur aduk. “Kaget, rasa haru dan bahagia itu ada,” ungkapnya saat ditemui di rumahnyadi perumahan belakang kantor kecamatan bintan utara yang lama di Tanjunguban kecamatan bintan utara pada Senin (18/12) siang.

Dirinya juga tidak menyangka judul skripsinya yakni implementasi kebijakan pemungutan pajak restoran oleh badan pengelolaan pajak dan retribusi daerah kabupaten bintan di unit pelaksana teknis bintan utara mengantarkannya sebagai lulusan terbaik wisuda ke
xvii, waktu itu. Banyak saran serta masukan kedua orangtuanya, mengapa akhirnya dia memilih jurusan ilmu administrasi publik.

“Saya melihat wajib pajak usaha restoran terus meningkat namun realisasi pajak tidak seimbang. Ternyata ada beberapa hal antara lain karena beberapa pengusaha belum memiliki kesadaran akan pentingnya membayar pajak. Lalu, ada kecenderungan pengusaha restoran menengah ke bawah keberatan membayar pajak dengan besaran 10 persen, namun tidak dengan pengusaha restoran di Lagoi yang tidak keberatan,” jelas wanita yang menyelesaikan kuliahnya selama 3 tahun 2 bulan ini.

Lalu mengenai dirinya yang menjatuhkan pilihan ke jurusan ilmu administrasi publik. Ia menjelaskan, banyak masukan dari orangtua kenapa akhirnya dirinya menjatuhkan pilihan ke jurusan ilmu administrasi publik. Tak lain dan tidak bukan karena jurusan lebih ke pada kebijakan kebijakan publik.

Selain itu, dirinya juga mengaku sering berdiskusi dengan orangtuanya yang kebetulan merupakan seorang pejabat di pemerintahan kabupaten bintan. “Diskusi dengan orangtua khususnya ke bapak palingan soal isu yang lagi hangat di lingkungan pemerintahan. Gimana bisa terjadi, dan bagaimana solusinya,” kata perempuan yang hobi menyanyi sertamembaca buku ini.

Sementara itu, disinggung mengenai keberhasilannya? Ia mengatakan, semua kembali ke atas, dirinya hanya bersyukur. namun tak ketinggalan, ia selalu menyakini bahwa dalam melakukan sesuatu sebaiknya dimulai dengan penuh keyakinan, menjalankannya dengan penuh keikhlasan dan menyelesaikannya dengan penuh kebahagiaan. “Intinya kita harus
bersyukur,” kata wanita yang dua kali semester mendapatkan beasiswa ini.

Ke depan, ia belum memiliki rencana selain ingin bekerja dan kembali sekolah. “Mau kuliah lagi kalau bisa dapat beasiswa. Maunya melanjutkan jurusan yang mendukung dengan jurusan saya kemarin,” katanya.

Sementara itu, orangtua Raja Adinda, Raja Lukman mengatakan, prestasi anaknya terlihat sejak lulus sekolah dasar. Memasuki sekolah menengah pertama di Tanjunguban, anak bungsunya beberapa kali menjadi bintang kelas, bahkan beberapa kali mengukir prestasi di segala bidang.

“Anaknya sebenarnya pemalu dan manja mungkin karena bungsu. Tapi kalau dia sudah niat dan tekad, biasanya dia bisa melakukannya sendiri. Ya mandirilah,” katanya.

Untuk masa depan anaknya, ia tidak membatasi. Ia sebagai orangtua sebatas mengarahkan apa yang mau menjadi cita cita anaknya. “Ya sesuai maunya, cita citanya. pesan saya, cuma ingat sama Allah, dan menjadi anak yang berbakti pada kedua orangtua, bangsa dan negara dan tidak melupakan daerahnya,” tukasnya. (cr21)

Update