Sabtu, 20 April 2024

Wisatawan Tetap Berduyun dan Berenang di Pantai Trikora

Berita Terkait

wisatawan menghabiskan liburan di pantai trikora kecamatan Gunung kijang, Rabu (3/1) kemarin usai kejadian tenggelamnya warga Tanjungpinang di pantai tersebut. F. Slamet/batam Pos.

batampos.co.idMeski terus menelan korban meninggal, keganasan ombak Pantai Trikora tidak menyurutkan wisatawan mengunjungi Pantai di Kecamatan Gunung Kijang Kabupaten Bintan ini. Rabu (3/1) siang kemarin, setelah kejadian tenggelamnya warga Tanjungpinang, wisatawan masih berduyun duyun menyambangi pantai tersebut.

Sekilas mengingat pada Minggu (31/12) lalu, tiga remaja yang sedang berenang di pantai trikora terseret dan digulung ombak. Beruntung, tiga remaja usia 16 hingga 17 tahun asal kijang kecamatan bintan timur tersebut slamat meski salah seorang sempat mengalami kritis.

Tidak cukup satu kejadian, usai operasi lilin seligi berakhir, ombak pantai trikora kembali menganas. Selasa (2/1) siang lalu, seorang warga kilometer 15 kota Tanjungpinang tenggelam usai diseret ombak. Ia akhirnya berhasil ditemukan sudah tidak bernyawa tersangkut di karang tak jauh dari lokasi kejadian, Rabu (3/1) kemarin.

Menariknya, seusai dua kejadian sebelumnya, wisatawan tetap datang ke pantai yang seolah memiliki magnet. Terlihat, siang kemarin, sejumlah mobil parkir di pantai trikora III, dekat dari lokasi tenggelamnya warga Tanjungpinang tepatnya di pantai trikora IV.
Beberapa orang wisatawan nampak berselfi di batu karang serta sebagian lainnya berenang sambil bermain main bersama ombak. Siang itu juga tidak terlihat petugas yang khusus mengawasi warga yang berlibur di lokasi pantai.

Seorang pengunjung asal kota Medan, Hendra yang ditemui Batam Pos mengatakan, dirinya mengetahui kemolekan alam baik pasir putih pantai trikora dan keindahan gugusan bebatuan karang Pantai Trikora dari salah seorang keluarganya yang sudah lama menetap di Batam. Bersama keluarga besarnya, mereka menginap di Bintan Lagoon Resort dan siang itu ke Pantai Trikora untuk berenang.

“Pantai di sini memang bagus makanya kami ingin berenang,” celetuk salah seorang anggota keluarga Hendra.

Mengenai kejadian adanya warga yang tenggelam dekat lokasi pantai? Hendra mengaku belum tahu sebab tidak ada yang memberitahukan dia kejadian itu, namun mengenai cuaca buruk dan gelombang tinggi sejak awal mereka menginap sudah diingatkan supaya tidak berenang ke laut.

“Kalau di pantai tempat kami menginap selalu diingatkan agar tidak berenang sampai jauh,” katanya.

Salah seorang pemandu wisata, Jefri yang kebetulan berada di sana menyampaikan, dia terus mengingatkan wisatawan yang berlibur ke pantai Trikora, namun sebagian besar tidak mau mendengar dan tetap berenang meski cuaca kurang bersahabat.

“Mereka selalu menjawab terserah, jadi kami tidak bisa melarang mereka berenang, karena itu maunya mereka sendiri,” katanya.

Ia juga mengakui keganasan ombak di pantai trikora khususnya di pantai trikora Iv karena di sana terdapat palung yang bisa menyeret pengunjung yang berenang. Bahkan, ia mengaitkan kejadian yang sering terjadi setiap tahun itu dengan kejadian mistis.

“Berdiri saja, kaki kita serasa ditarik apalagi kalau berenang karena di tengahnya ada palung sehingga mampu menarik pengunjung ke dalam palung itu,” ungkapnya menambahkan di pantai itu ada penunggu gaib.

Lain dengan pantai trikora III yang menurutnya aman untuk berenang karena kondisi pantainya yang landai. “di sini lain, pantainya landai dan kalau surut bisa buat jalan,” katanya.

salah seorang warga yang ditemui batam pos, nasrul di rumahnya mengatakan, warga di sini memang tidak melaut jika angin utara tiba. Mereka lebih banyak di rumah dan melakukan kegiatan lain seperti yang dilakukan bapak tersebut sambil mengoreng kerupuk.

“kami tak berani ke laut kalau musim angin utara, kalau surut barulah berani ke laut mencari kerang, namun kalau pengunjung pantai justru berani bahkan mereka juga berenang di laut. Meski sudah sering dilarang oleh warga melarang, mereka tetap berenang,” katanya.

Ia juga mengatakan, sejumlah pemuda di sini diberikan pelatihan sar atau pertolongan pertama pada kecelakaan jika melihat pengunjung yang tenggelam. “Ada yang dilatih sar jadi kalau ada yang tenggelam pemuda di sini langsung memberikan bantuan,” tukasnya.

Kapolsek Gunung Kijang AKP Dunot P Gurning mengatakan, imbauan sudah dilakukan mulai memasang spandung di pinggir jalan agar tidak berenang selama musim utara sampai mendatangi langsung wisatawan yang berlibur ke pantai Trikora. “Sudah banyak kami mengimbau tapi pengunjung tetap saja ingin berenang, walaupun sudah dilarang,” kata dia mengakui jika kesadaran akan keselamatan diri sendiri dalam diri pengunjung masih rendah.

Ia berharap ke depan, pengunjung lebih berhati hati saat berlibur ke
pantai Trikora. (cr21)

Update