Jumat, 19 April 2024

Pemko Harap BP Batam Segera Terbitkan Surat Pinjam Pakai Pasar Induk

Berita Terkait

Kondisi Pasar Induk terlihat memprihatinkan, Minggu (7/1).Pemko Batam memnita BP Batam bisa segera mengeluarkan surat pinjam pakai pasar tersebut. F Cecep Mulyana/Batam Pos

batampos.co.id – Pemerintah Kota (Pemko) Batam berharap Badan Pengusahaan (BP) Batam dapat segera mengeluarkan surat pinjam pakai aset Pasar Induk Jodoh. Hal ini diharapkan agar proses perombakan pasar mangkrak ini dapat segera dimulai.

“Kita harap segera, supaya revitalisasi pasar dapat dilakukan,” kata Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Batam, Abdul Malik di Sekupang, Minggu (7/1) siang.

Walau demikian, ia beranggapan surat tersebut tengah diproses BP Batam. Menurutnya, surat tersebut diperlukan sembari menunggu persetujuan hibah dari pemilik aset yakni Kementrian Keuangan (Kemenkeu).

“Mungkin masih diproses. Yang jelas sudah kami ajukan surat pinjam pakai itu. Tapi dari BP Batam belum keluar,” ucapnya.

Sementara itu, Wali Kota Batam Muhammad Rudi mengungkapkan surat pinjam pakai diperlukan untuk memanfaatkan waktu sembari ada keputusan dari kementrian Keuangan. “Tunggu dari Kemenkeu kan bisa 4 sampai 5 bulan, bahkan setahun. Makanya saya minta surat dari BP Batam itu,” ungkap Rudi.

Terkait ini, seperti diberitakan sebelumnya, tepatnya pada Kamis (4/1) Rudi menyampaikan Kepala BP Batam Lukita Dinarsyah Tuwo menyambut harapan tersebut. Hal ini dibicarakan dalam rapat Formum Komunikasi Pimpinan Daerah. Namun hingga kini surat tersebut belum keluar.

“Pekan ini (pekan kemarin, red) suratnya keluar. Kalau surat sudah keluar, pedagang sebanyak 85 orang di pasar tersebut kita pindahkan,” ucapnya.

Ditanya soal desain pasar, Pasar Klewer Surakarta, Jawa Tengah merupakan rujukan perombakan Pasar Induk Jodoh. Dalam pengerjaannya, pasar Induk kelak akan dibangun bertingkat. Sebelum dikerjakan, bangunan kini yang sudah rapuh akan dibongkar habis.

“Bisa 4 sampai 5 lantai, yang jelas bisa tampung seluruh PKL Jodoh Nagoya dan semuanya. dan Pasar basah harus dibawah, tak boleh di atas,” imbuhnya

Pantauan Batam Pos, Minggu (7/1) siang, kondisi pasar begitu memprihatinkan. Tak hanya atap maupun dinding yang sudah rapuh. Pilar bangunan juga pada beberapa sisi sudah mulai rapuh. Namun demikian, di pasar tersebut masih terlihat aktivitas jual beli. (cr13)

Update