Sabtu, 20 April 2024

Dag-Dig-Dug

Berita Terkait

Sejak awal tahun saya diselimuti kecemasan. Bagaimana tren ekonomi Batam tahun ini? Lebih baik atau memburuk? Jantung ini terasa dag-dig-dug.

2017 merupakan tahun yang berat bagi Batam. Dunia usaha kena hook kanan-kiri. Ekonomi kian lesu, regulasi yang bikin pusing, investasi pun terhambat.

Banyak perusahaan tutup, lapangan pekerjaan kian susah, tidak sedikit orang yang eksodus meninggalkan Batam. Semuanya kompak mengencangkan ikat pinggang.

Beragam bisnis meredup. Dari properti, retail, dan usaha lainnya kurang bergairah. Intinya, hidup di Batam ngeri-ngeri sedap. Bikin cenat-cenut.

Namun, di tahun Anjing Bumi muncul secercah harapan. Beberapa bisnis mulai bergeliat. Setidaknya, pelaku usaha telah mendapat banyak pengalaman hingga cuan sepanjang tahun Ayam Api lalu.

Dilansir dari Jawa Pos belum lama ini, Bursa Efek Indonesia (BEI) memprediksi investor mulai meraba peruntungan di tahun 2018. Semoga para pemodal menjadikan Batam sebagai tempat menggelontorkan uangnya.

Hanya saja, ada muncul sedikit kecemasan. Tahun ini adalah hajatan politik di beberapa daerah di Indonesia. Pemilihan kepala daerah (pilkada) digelar besar-besaran.

Bahkan ada yang bilang, tahun ini menjadi ajang “pemanasan” bagi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Tentunya kita berharap agar suasana tetap kondusif. Sehingga investasi kian lancar. Amin.

Batam memang tidak sedang menggelar pilkada. Atau pesta politik seperti daerah-daerah lainnya di Tanah Air.

Kendati demikian, riak-riak politik sudah mulai tampak. Meskipun tidak seramai daerah lain, namun tahun ini juga sudah masuk tahapan Pemilihan Umum (Pemilu).

Dag-dig-dug? Sudah pasti iya. Yang namanya tahun politik itu agak rawan. Banyak kepentingan bermain di sana. Bahkan, polisi saja sampai menetapkan siaga satu.

Namun, saya pikir harapan kita sama. Semoga tahun politik ini memberikan berkah. Karena jika berlangsung secara kondusif, bisa dipastikan investor akan tertarik. Kalau investor datang, ekonomi makin tumbuh.

Dag-dig-dug menanti pergerakan roda ekonomi Batam wajar-wajar saja. Itu lumrah kok. Dikaitkan dengan isu politik juga sah-sah saja. Karena, ini menyangkut kondusivitas daerah. Hehehehe!

Yang pasti, kita semua punya semangat dan cita-cita sama. Menjadikan Batam sebagai “surga” investasi. Tempat yang nyaman bagi investor.

Kalau dari sisi regulasi, sepertinya pemerintah daerah, Badan Pengusahaan Batam (BP) Batam, dan instansi terkait lainnya sama-sama berusaha membenahi.

Kalau tidak salah sejak Desember 2017, seluruh layanan perizinan yang ada dialihkan di Mall Pelayanan Publik (MPP). Semuanya di lantai satu.

Semua yang berkaitan dengan perizinan, baik pemerintah daerah, BP, Badan Pertanahan Nasional (BPN), Kantor Pajak, Bea cukai, Dinas Tenaga Kerja, Imigrasi, dan kepolisian juga berada di MPP Batam.

“Palugada”: Pa lu mau gue ada. Sedikitnya ada 117 perizinan yang dilayani di sana.

Regulasi sudah mulai dibenahi. Tinggal kondusivitasnya saja yang perlu kita jaga sama-sama. Bahkan kalau boleh usul, enggak perlu lagi ada demo, keributan, atau hal-hal yang berpotensi mengancam investasi.

Memang sih, menyampaikan aspirasi itu hak seluruh Warga Negara Indonesia (WNI). Tapi kalau sampai membuat takut investor, kan sama-sama rugi. Bukannya untung, malah buntung.

So, semoga dag-dig-dug yang saya dan anda alami merupakan pertanda baik. Sebuah tanda bahwa ekonomi Batam kembali kuat, tangguh, dan kokoh. ***

 

Guntur Marchista Sunan
General Manager Batam Pos

Update