Jumat, 29 Maret 2024

Ada Dugaan Kapal dari Luar Daerah Bawa Narkoba

Berita Terkait

batampos.co.id – Nelayan Kabupaten Kepulauan Anambas (Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA) akan menggelar aksi damai 122 di halaman Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Mereka akan meminta kejelasan nasib mereka saat ini pasalnya, nelayan dari luar daerah sudah mengancam kesejahteraan nelayan lokal.

Mereka mencari ikan dengan perahu dan peralatan yang lebih canggih namun terlalu dekat dengan nelayan lokal yang peralatan dan perahunya jauh lebih kecil. Sehingga saat ini sudah meresahkan warga. “Ini sudah meresahkan dan tidak bisa dibiarkan lagi, kasihan nelayan yang menjadi korban,” ungkap Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Kepulauan Anambas Tarmizi, saat silahturahmi dengan Polres Anambas di Kedai Mak Alang Pasar Ikan Jumat (19/1)

Parahnya, sejumlah oknum ABK kapal tersebut telah berani membawa ganja, dan mengajar anak-anak menggunakannya, selain mengganja anak juga di ajarkan merokok serta menggunakan lem. “Contohnya adalah didesa Bayat, bukan hanya itu anak-anak juga di berikan tontonnan vidio porno dengan mengajak anak-anak tersebut ke kapal,” sesal Tarmidji.

Selain pulau Didesa Bayat Kapal pukat juga di desa Ladan (Kecamatan Palmatak) dan desa Impol kecamatan jemaja terjadi keributan antara Kapal Pukat Mayang dengan warga desa karena air bersih penduduk diambil oleh Kapal Pukat Mayang. “Mereka mandi dan berenang di tempat air bersih milik warga. Ketika ditegur malah melawan dan marah. Kemudian mereka malah datang beramai-ramai ke desa tersebut,” tegasnya.

Menurutnya, HNSI merupakan wadah bagi para nelayan. Untuk itu pihaknya meminta kepada Pimpinan DPRD (Ketua DPRD) lalu ketua Komis II Bidang Perikanan untuk hadir dalam acara pertemuan nanti. “Kita minta pimpinan DPRD bila perlu seluruh anggota DPRD dan Bupati dapat hadir bersama menyelesaikan persoalan ini,” tukasnya.

Sementara itu wakil HNSI Kabupaten Kepulauan Anambas Edi Londo, mengatakan, jika pihaknya sudah beberapa kali melakukan koordinasi dengan pihak pemerintah baik itu eksekutif maupun legislatif, tidak pernah mendapatkan titik terang. “Kita sudah tujuh kali menggelar pertemuan dengan pihak pemerintah, namun hingga saat ini masih belum ada tindak lanjut,” sesalnya.

Oleh karena itu kegerahan yang dirasakan maayarakat nelayan memuncak dan siap menggelar aksi damai yang akan dilaksanakan pada senin (22/1) digedung DPRD. “Yang kita pinta itu adalah respon agar persoalan ini tidak semakin berlarut-larut,” ujarnya.

Pihaknya tambah Edy telah menyampaikan pemberitahuan resmi kepada Polres Anambas bernomor 03/DPCHNSI.KKA/I/2018 sehubungan akan dilaksanakannya aksi tersebut. “Ini menyikapi keresahan nelayan yang terjadi,” tegasnya. (sya)

Update