Jumat, 29 Maret 2024

Batam Permudah Izin Industri Digital

Berita Terkait

80 orang dari perwakilan 55 perusahaan digital asal Singapura mendengar penjelasan tentang Nongsa Digital Park.
Foto: Fiska Juanda / batampos

batampos.co.id – Deputi II BP Batam, Yusmar Anggadinata menjamin pihaknya akan membantu para investor yang membangun industri digital di Batam. “Untuk regulasi tidak usah khawatir. Dan kami bantu untuk pengurusan izin,” kata Angga di Nongsa Digital Park, Batam, Kamis (25/1).

Ia mengatakan untuk investor startup, tentunya tidak bisa masuk melalui program izin investasi tiga jam (i123J). Karena kurangnya persyaratan yang harus dipenuhi untuk pengurusan izin melalui program itu.

Tapi Angga berjanji, setiap perusahaan startup atau industri digital yang berinvestasi di Batam, dirinya akan menempatkan dua orang stafnya membantu perusahaan itu dalam pengurusan izin.

“Satu dari legal, satunya dari teknisnya. Kami bantu tidak hanya di BP Batam tapi ke instansi lainnya, agar pengurusan izinnya cepat selesai,” ucapnya.

Angga mengatakan saat ini pihaknya sedang menyusun formula yang baik, agar dapat mengenjot pertumbuhan industri digital di Batam.

“Sedang kami pikirkan,” ungkapnya.

Industri Digital sangat berpeluang tumbuh dengan subur di Batam, maupun Indonesia. Hal ini tidak terlepas dari bonus demografi. Dengan sumber daya manusia di usia produktif yang melimpah, industri digital ini dimungkinkan dapat terus berkembang pesat.

Talent-talent di Batam atau Indonesia ini sangat berkualitas. Lihat saja perusahaan startup terus menjamur,” ucapnya.

Untuk tenaga kerja, Angga menyebutkan investor industri digital tidak perlu khawatir. “Berlimpah di sini, dan berkualitas,” ujarnya.

Berkembangnya industri digital, diharapkan Angga dapat mengangkat pertumbuhan perekonomian di Batam.

Direktur Kabil Citra Nusa Peter Vincent mengungkapkan sudah ada tiga perusahaan yang masuk ke Nongsa Digital Park. “Dua yang sudah ada kesepakatan,” ucapnya.

Dua perusahaan startup yang sudah masuk itu yakni Liquidpay dan Glints. Glints adalah perusahaan startup asal Singapura yang dikembangkan oleh anak-anak muda. Glints ini penemu platform yang membantu profesional muda untuk menemukan dan mengembangkan keterampilan karir yang relevan.

“Untuk menambah jumlah tenant, kami mengundang perusahaan-perusahaan startup dari Singapura. Ada sekitar 80 orang dari 55 perusahaan yang kami undang,” tuturnya.

Peter mengatakan tenaga ahli di bidang teknologi informatika di Nongsa Digital Park sangat mencukupi dan mumpuni. Selain itu, Nongsa Digital Park ini didukung dengan infrastruktur yang lengkap. Sehingga dapat menujuang seluruh kegiatan digital.

Ekosistem yang dibangun, kata Peter, juga sangat kekinian.”Anak muda banget,” ucapnya.

Nongsa Digital Park akan dilengkapi dengan cinema, tempat tinggal, sekolah, dan sarana untuk lifestyle. Peter mengatakan Nongsa Digital Park bukan semata untuk membangun Nongsa, atau Batam. Tapi untuk Kepri juga. “Dan nasional,” ujarnya.

Saat ini, kata Peter mengatakan pihaknya menyelesaikan pembangunan tiga unit office block seluas 700 meter persegi dari total keseluruhannya 10 unit. “Dan sudah bisa ditempati di pertengah bulan Februari,” katanya. (ska)

Update