Sabtu, 21 Desember 2024

Inflasi Biaya Pendidikan 20 Persen

Berita Terkait

Pelajar SDN 002 Pulau Buluh, Bulang, berangkat sekolah dengan menaiki Boat Pancung menuju Pelabuhan Sagulung. Meskipun akses pendidikan masih terbatas, para siswa tetap bersemangat untuk sekolah, terlihat dari terisi penuhnya bangku di boat pancung tersebut. Boat pancung sendiri merupakan salah satu mode transportasi laut yang menghubungkan pulau ke pulau yang lainnya di Kepulauan Riau. F. Dalil Harahap/Batam Pos

batampos.co.id – Sudah menyiapkan biaya pendidikan anak?!

Perencana keuangan Quantum Magna Finance Mohammad B Teguh membeberkan, jika bergantung biaya tabungan yang hanya sekitar 3 persen per tahun, sedangkan inflasi pendidikan sekitar 20 persen per tahun tidak akan mencukupi.

Teguh menekankan, semakin cepat anda mempersiapkan dana pendidikan untuk anak, semakin sedikit biaya yang harus anda sisihkan setiap bulannya.

“Misalnya, saat ini anda sudah menikah dan memiliki seorang anak berusia 2 tahun. Sesuai dengan jenjang pendidikan pada umumnya, anak anda akan masuk kuliah saat usianya 18 tahun. Dengan kata lain, anda punya waktu selama 16 tahun untuk mempersiapkan dana pendidikan hingga kuliah,” ujarnya dalam buku Wealth Wisdom oleh PT Bank Permata Tbk.

Menurutnya, estimasi biaya pendidikan di Indonesia rata-rata meningkat 15 hingga 20 persen per tahun. Kenaikan ini lebih dari dua kali lipat dari rata-rata kenaikan inflasi.

“Dengan estimasi tersebut, anda sebenarnya sudah bisa mulai menghitung perkiraan besarnya biaya yang akan anda perlukan untuk kuliah anak. Berdasarkan data 2016, berarti anak anda kuliah sekitar 16 tahun lagi. Maka anda membutuhkan dana sekitar Rp800 juta untuk universitas swasta dan Rp400 juta jika kuliah di univestrias negeri,” tuturnya.

Teguh menambahkan, dana tersebut belum termasuk biaya tambahan diluar sekolah seperti bimbingan belajar, les bahasa, les musik, dan sebagainya. Belum lagi jika anak anda ingin kuliah diluar negeri. Tentu membutuhkan biaya yang lebih besar lagi.

“Menabung di tabungan konvensional saja tidak cukup, sebaiknya anda mulai lalukan perencanaan keuangan dan investasi yang bunganya cukup besar,” tandasnya.

(mys/JPC)

Update