Rabu, 24 April 2024

Wisata Mangrove di Kundur Barat

Berita Terkait

Jembatan pelangi di Desa Sawang Selatan Kundur Barat, menembus hutan mangrove. F. Imam Soekarno.

batampos.co.id – Satu lagi objek wisata di Kundur yang ramai dikunjungi setelah viral di jejaring sosial. Adalah jembatan pelangi hutan mangrove Desa Sawang, Kundur Barat menjadi buah bibir masyarakat.

Jembatan Pelangi, merupakan objek wisata tergolong baru di Pulau Kundur. Warna warni jembatan kayu, dan lengkapi dengan keasrian panorama sekitar, menjadi daya tarik tersendiri. Terlebih bagi pengunjung untuk mengabadikan dalam bingkai foto di tengah hamparan pohon mangrove.

Kepala Desa Sawang Selatan Sukiran mengaku, jembatan pelangi kini banyak dikunjungi warga. Padahal, jembatan tersebut dibangun menggunakan alokasi dana desa (ADD) tahun 2017 sebesar Rp 157 juta.

Sebelumnya, lokasi sekitar merupakan hutan mangrove liar, dan jarang dijamah masyarakat. Dengan adanya dana desa, pemerintah setempat bersama masyarakat dan pemuda, berinisiatif membangun jembatan kayu lebar 1.5 meter dengan panjang 150 meter menembus dalam hutan mangrove. Tujuanya untuk menciptakan obyek wisata hutan mangrove sekaligus meningkatkan ekonomi masyarakat setempat.

“Setelah selesai pembangunanya jembatan kayu tersebut kita posting di media sosial baik facebook (FB) maupun instagram. Alhamdulillah postingan jembatan menjadi viral dan banyak mengundang pengunjung dari pulau Kundur maupun dari luar Kundur. Respon pengunjung cukup baik dan mengaku senang dengan wisata hutan mangrove yang masih tergolong baru tersebut,” ujar Sukiran, Rabu (7/2) kemarin.

Tahun 2018, direncanakan jembatan pelangi akan ditambah sepanjang 150 meter lagi sehingga pengunjung dapat puas menikmati indahnya hutan mangrove. Dengan adanya wisata mangrove bertujuan untuk melestarikan tanaman mangrove sekaligus sebagai pengetahuan anak-anak serta generasi muda. Untuk menambah daya tarik pengunjung rencananya setiap akhir pekan akan dihibur dengan musik Malayu pop 60-an serta wisata kuliner makanan khas Melayu seperti lendot, lakse serta kue kering khas Melayu.

Susi, 38 salah satu pengunjung mengaku senang dengan adanya wisata hutan mangrove dan jembatan pelanginya. Dikatakan wisata mangrove menjadi pilihan masyarakat untuk mengisi akhir pekan dan ini sangat bagus untuk dikembangkan. “Iya jembatan ini bagus jadi spot foto, apalagi dengan warna-warni jembatanya menjadi tempat berfoto dan ber selfie,” kata Susi.

Ke depannya, kata Susi pihak pengelola dapat melengkapi fasilitas umum seperti toilet serta menata kawasan wisata ini agar lebih menarik perhatian wisatawan berkunjung. Dan yang perlu diperhatikan akses jalan menuju obyek wisata jembatan pelangi hutan mangrove saat ini masih jalan tanah berpasir. (ims)

 

Update